Hari sudah menjelang sore, namun Alwi masi lelap dengan tidurnya. Inne masih bertahan di sebelah Alwi, sendari tadi ia enggan untuk meninggalkan Alwi barang sebentar.
Ananda dan Ali sedang mencari makan di luar, takut-takut nanti Alwi tidak mau makanan rumah sakit.
" Dek, bagun sayang udah sore " Inne membangunkan Alwi dengan cara mengelus pelan kepala Alwi
Bukannya bangun Alwi makin lelap dalam tidur nya.
" Dekk" lagi inne Masi mencoba untuk membangun kan Alwi, Hinga Ali dan Ananda datang pun Alwi Masi belum bangun.
" Bun Alwi Masi belum bangun?" Tanya Ananda yang baru masuk ke ruang rawat inap milik Alwi.
" belum yah, bunda udah coba bangunin tapi malah makin nyenyak tidur nya" jawab Inne
" Biar Ayah yang bangunin Bun" Ananda mendekat ke brangkar milik Alwi
" Ali itu makannya di taruh meja aja, terus Ali makan ya " ujar inne
" Nanti aja Bun, Ali mau makan sama Alwi" mendengar jawaban dari Ali inne hanya menggeleng kan kepalanya, sudah terbiasa akan sikap keras kepala para anaknya yang menurun dari Ananda.
" Alwi, bangun nak sudah sore" Ananda menggoyang lengan Alwi pelan, dan terdengar lenguhan kecil dari Alwi
" Eughhh ayahhh" lirih Alwi
" Iya ini ayah, bangun yuk udah sore nga baik tidur di sore hari" mendengar itu Alwi mengerjapkan matanya
" Dek makan dulu yuk, ini ayah udah beliin adek bubur ayam " inne menyiapkan makanan untuk Alwi
" Ngaaa mau Bun, Alwi nga laper " tolak Alwi dengan suaranya yang masi serak.
" Adek harus makan, nanti kalo nga makan Ali juga nga mau makan tuh " ucap Ananda sembari menunjuk ke Arah Ali.
Ali yang ingin menyuapkan bubur milik nya ke mulut langsung urung dan meletakkan sendoknya kembali.
" Iya dek, kamu harus makan kalo nga Ali juga nga makan" jujur saja sebenarnya purut Ali sudah keroncong an minta di isi, namun demi Alwi supaya mau makan ia rela menahannya sebentar.
" Kok gitu, Ali juga harus makan biar ngga sakit " Alwi tidak mau sampai kakak kembarnya itu sakit, karena ia tau sakit itu tidak enak.
Akhirnya dengan malas-malasan Alwi memakan makanannya dengan inne yang menyuapi.
" Bunda udah, kenyang" Baru juga satu suap namu Alwi sudah berkata kalo dirinya kenyang.
" Iya udah, tapi adek nga jadi pulang besok ya" ujar inne, memang besok Alwi sudah di perbolehkan untuk pulang, namun jika Alwi seperti ini terus, maka kepulangan Alwi akan di undur.
" Kok gitu si Bun, Alwi mau pulang bunda" rengek Alwi
" Ya habisnya adek gitu, nga mau makan" mendengar perkataan bundanya Alwi langsung menjawab.
" Alwi mau makan kok aaa" ucap Alwi sembari membuka mulutnya lebar-lebar
Ananda yang gemas terhadap putra bungsunya itu pun mencubit pipinya gemas, jangan di tanyakan gimana ekspresi Alwi ketika pipinya di cubit, sudah pasti manyun.
" Ayah jangan cubit-cubit pipi Alwi, sakit tau "
"Hahaha habisnya kamu gemesin dek " Ananda mengusap rambut Alwi, lalu pergi duduk di samping Ali.
" Laper banget ya Li sampai habis 2 bungkus bubur Ayam " goda Ananda setelah duduk di samping Ali
Ali yang di goda seperti itu hanya menunjukkan gigi kelincinya tersebut a.k.a meringis.
" Wuuuu kaya gitu gaya-gayaan nga mau makan" kini sekarang giliran Alwi yang meledek kembarannya itu.
" hehehe ya gimana orang laper " Ali mengaruk rambutnya yang tak gatal itu
" Assalamualaikum " salam Karlesha dan Rasen yang baru datang
" Waalaikumsalam " jawab mereka serempak " udah pulang kerumah kak? Atau langsung kesini?" Sambung inne
" Langsung kesini Bun, karles kepikiran sama adek terus" karlesha medekati bragkar milik sang adik bungsu
" Dek, gimana udah baikan?" Tanya Rasen yang sudah berada di samping brangkar Alwi bersama Karlesha
" Alhamdulillah Alwi udah baikan kok, jadi nga perlu khawatir...besok juga udah boleh pulang " Jawab Alwi
Jujur saja ia merasa kalau dirinya itu sangat merepotkan keluarganya, ia sering sakit, manja dan lemah. Hal itu yang terkadang membuatnya menyendiri.
TBC
Pendek Aja ya
Buntu soalnya btw jgn lupa vote dan komen_Naz
KAMU SEDANG MEMBACA
⚛ Ali & Alwi ⚛
Fantasy"𝑨𝒍𝑾𝑰𝑰𝑰𝑰𝑰...." "𝑨𝑷𝑨 𝒀𝑨𝑵𝑮 𝑳𝑼 𝑳𝑨𝑲𝑼𝑰𝑵 𝑲𝑬 𝑨𝑫𝑬𝑲 𝑮𝑼𝑬 𝑩𝑨𝑵𝑮𝑺𝑨𝑻" "𝑪𝒖𝒎𝒂 𝒎𝒂𝒊𝒏-𝒎𝒂𝒊𝒏 𝒅𝒐𝒂𝒏𝒈" "𝑺𝒊𝒂𝒍𝒂𝒏, 𝒖𝒓𝒖𝒔𝒂𝒏 𝒍𝒖 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒈𝒖𝒆 𝒃𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒅𝒆𝒌 𝒈𝒖𝒆" "𝑰 𝒅𝒐𝒏'𝒕 𝒄𝒂𝒓𝒆, 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒆...