33. Tragedi

2.3K 268 12
                                    


Ruangan yang penuh dengan orang berlalu lalang dan lampu pencahayaan, serta set yang ditata sedemikian rupa. Jaemin mendengus malas, hari ini ia melakukan syuting iklan.

Jaemin mendengus saat semua orang melirik ke arahnya. Bagaimana tidak Jeno yang saat ini berada di sampingnya menatap semua orang dengan tajam. Akhir-akhir ini Jeno memang selalu mengikuti Jaemin ketika melakukan suatu pemotretan atau syuting lainnya.

"Tidak bisakah kau menutup matamu? Lihatlah semua orang ketakutan karenamu." Ucap Jaemin dengan malas.

"Tidak mereka semua memandang lapar ke arahmu lihat bahkan bajumu pun bisa memperlihatkan asetku." Dengus Jeno.

Renjun yang berada di depan mereka berdua hanya bisa geleng-geleng kepala menyaksikan  perdebatan sepasang mate ini. Sedangkan Mark dan Haechan hanya bisa mendengus geli. Produk ini berasal dari perusahaan Mark jadi Mark yang akan memantau proses syuting kali ini.

"Waktunya pengambilan gambar." ucap sang sutradara.

Syuting adegan pertama telah selesai sekarang tinggal menunggu sesi berikutnya. Jeno merasa ia dari tadi diperhatikan, Jeno berusaha menghilangkan pikiran buruknya mungkin karena memang Jaemin selalu berhasil menarik perhatian semua orang.

Entahlah perasaan Jeno mulai tidak enak. Dan benar saja baru sebentar jaemin memasuki set pengambilan kedua terdengar suara tembakan beserta lampu yang berjatuhan.

Semua orang panik dan berteriak histeris sedangkan Jeno berlari menghampiri jaemin yang terduduk di bawah set Jaemin hanya diam mungkin dia sedang syok. Jeno melihat keadaan jaemin yang terlihat tidak baik-baik saja ada darah di pelipis dan pipi kanan. Sang alpha segera menggendong Jaemin dan membawanya keluar dari gedung tersebut setelah memastikan tidak ada luka lain yang ada di diri sang omega.

"Pastikan pelakunya tertangkap secepatnya." Setelah mengatakan itu pada bodyguardnya, Jeno segera membawa Jaemin pergi.

Mark dan Haechan saling pandang, seakan mengerti isi pikiran masing-masing. Sepasang mate tersebut segera berlari menuju parkiran dimana Jeno tadi membawa Jaemin. Tapi mereka terlambat mobil Jeno sudah pergi.

Jeno membelah jalan dengan kecepatan di atas rata-rata. Emosinya sedang naik. Mengerti akan situasinya, Jaemin menggapai sebelah tangan Jeno yang memegang erat kemudi berusaha mengatakan bahwa ia baik-baik saja. Ajaibnya emosi Jeno langsung mereda begitu usapan lembut menyapa tangannya. Menurunkan kecepatan mobil, membawa tangan Omega cantiknya untuk ia genggam dan ciumi berkali kali dengan terus bergumam kata maaf.


°°°°


Mobil Jeno memasuki pekarangan mansion Keluarga Jung. Memarkirkan mobilnya asal kemudian masuk ke dalam mansion dengan menggendong Jaemin yang tertidur.

Taeyong yang mendengar mobil putra nya memasuki pekarangan pun menyerngit "Ini masih jam kantor, kenapa anak itu pulang? Apa terjadi sesuatu." Monolog Taeyong. Segera Taeyong hampiri putra semata wayangnya itu. Mulutnya sudah akan bertanya tapi langsung ia urungkan ketika melihat seseorang yang digendong putranya dalam keadaan yang tidak bisa di bilang baik.

"Astaga sayang, siapa dia? Apa yang terjadi?" Taeyong terlihat panik, ia tak bisa melihat jelas siapa yang dibawa putranya.

Jaehyun yang mendengar ada sedikit keributan pun keluar dari ruang kerjanya. Putranya sedang ada dibawah tangga menggendong seseorang dengan Taeyong yang terlihat panik.

"Boy? Who's he?" Tanya Jaehyun. Tapi Jaehyun seperti mengenalnya. "Jave?"

Menghela nafas kasar "Nanti akan Jeno jelaskan, tapi biarkan Jeno naik dan membersihkannya terlebih dahulu."

My Queen OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang