" Shia..." Saint tak percaya tatkala melihat nominal yang tertera di layar ponsel nya, begitu banyak uang yang di transfer pria itu untuk nya. Jika seperti ini maka diri nya tidak akan kesulitan lagi untuk membayar sewa rumah setiap bulan nya. Dan ibu nya tidak perlu pusing lagi mengatur keuangan nya.
" Apa ini_bayaran ku karena aku memberikan perawan ku ya..." Gumam Saint pelan.
Helaan nafas nya terdengar, mau menyesal pun tiada guna karena semua sudah terjadi.
Akhirnya Saint putuskan untuk bangun dari ranjang, lalu mandi.Sebelum pergi meninggalkan apartemen Saint sempatkan untuk mengganti seprai, lalu mencuci nya. Setelah itu ia pergi meninggalkan apartemen itu dan kembali ke rumah.
Pulang ke rumah ternyata ibu nya sudah ada di rumah, Saint melihat ibu nya duduk termenung di meja makan.
" Mae..." Saint menghampiri ibu nya, lalu duduk di depan nya.
" Kau sudah pulang nak?" Mae tersenyum tipis, senyum yang mengandung kesedihan. Saint tau itu.
" Ada apa Mae?" Tanya Saint.
" Tadi pemilik rumah datang kesini untuk menagih sewa, dan dia minta kita harus melunasi sewa rumah yang tertunda. Mae bingung nak... Karena mae belum gajian." Keluh Mae, membuat Saint terenyuh mendengar nya.
" Mae jangan khawatir ya, biar aku yang mengurus hal itu. Kebetulan aku ada sedikit uang tabungan." Tentu saja Mae terkejut mendengar nya, dari mana coba uang tabungan jika ia jarang memberi Saint uang jajan.
" Aku jualan online Mae, dan hasil nya lumayan." Hanya itu alasan yang terlintas di pikiran Saint, dan syukurlah Mae langsung percaya.
" Sungguh nak?" Tanya Mae haru, Saint mengangguk sambil tersenyum.
" Ya sudah, aku ke rumah pemilik rumah dulu... Oh ya, Mae masak apa? Aku sudah lapar."
Wajah Mae langsung berubah mendung." Maaf nak, hanya ada nasi... Mae tidak punya uang untuk membeli bahan masakan." Sendu Mae.
" Kalau begitu Mae ingin makan apa? Biar nanti aku beli sekalian."
" Memang nya uang mu cukup?" Tanya Mae ragu, Saint hanya mengangguk memastikan.
" Terserah kau saja nak, yang penting kita bisa makan malam ini." Pasrah Mae.
" Ya sudah, aku pergi dulu." Pamit Saint, lalu meraih tas selempang nya dan bergegas menuju ke ATM terdekat.
*
" Ini uang sewa selama satu tahun, tapi tolong... Nyonya jangan bilang ke Mae kalau aku membayar lunas untuk satu tahun, bilang saja aku membayar tiap bulan nya."
" Gampang itu Saint... Bisa di atur." Girang wanita pemilik rumah sewa itu, di tangan nya ada banyak uang yang baru saja ia terima dari Saint.
" Kalau begitu aku permisi dulu, Terima kasih nyonya..."
" Sama-sama Saint..." Sahut wanita itu, tanpa mengalihkan tatapan nya dari lembaran uang itu.
Sebelum pulang Saint mampir ke mini market untuk memberi beberapa makanan dan minuman ringan untuk di rumah, setelah itu ia pergi ke sebuah rumah makan untuk membeli lauk untuk makan mereka malam ini.
*
" Aku sudah bayar uang sewa bulan ini, dan untuk selanjutnya biar itu jadi urusan ku." Ucap Saint.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Sugar Daddy
FanfictionBuat yg save cerita gw di perpus, jangan lupa follow akun gw. Cerita masih seputar tentang bxb, straight atau pun threesome dan tetap tentang PS. Di jamin kalian akan baper... Buat bocil atau pun homophobic di larang mampir, terlebih lagi buat tukan...