Chap 2

367 31 1
                                    


Di sinilah akhirnya Saint berada, tepat di depan restaurant yang kemarin ia datangi bersama Mint dan Perth. Setelah membayar ongkos taksi Saint langsung masuk ke dalam restaurant, di depan pintu ia di sambut dengan ramah oleh seorang pelayan restaurant.

" Selamat siang..." Sapa ramah pelayan itu.

" Selamat siang phi, aku datang atas undangan tuan Tanapon."

" Baiklah, mari saya antar... Kebetulan tuan Tanapon baru saja datang." Saint mengangguk, lalu mengikuti pelayan itu menuju ke sebuah room. Seperti nya Perth sengaja memesan ruang privat untuk acara makan siang mereka.

" Silahkan..." Ucap pelayan itu, ketika mereka sudah sampai di depan pintu.

Saint mengangguk kecil." Terima kasih." Ucap nya sambil tersenyum tipis.

Pelayan itu pun mengangguk, lalu kembali ke tempat nya semula.

Saint tidak langsung masuk ke dalam, sesaat ia terdiam dan berdiri di depan pintu. Ia kumpulkan segenap keberanian nya untuk masuk ke dalam, dan bertemu dengan ayah dari sahabat nya itu.

Tok tok tok

Perlahan ia ketuk pintu itu, lalu terdengar suara yang menyuruh nya untuk masuk.
Saint pun membuka pintu ruangan itu, lalu masuk ke dalam.

Senyum Perth terhias saat melihat Saint datang, pria itu lalu menyuruh Saint agar duduk di depan nya.

" Maaf, aku terlambat."

" Tidak juga, kebetulan aku pun baru sampai."

" Naik apa kesini ?" Basa-basi Perth, untuk sekedar mencairkan suasana yang menurut nya masih terasa canggung.

" Taksi, paman." Sahut Saint.

Obrolan kedua nya terhenti ketika beberapa pelayan datang dengan membawa makanan yang sudah Perth pesan sebelum Saint datang.
Setelah semua makanan terhidang, para pelayan itu pun pergi.

" Aku tidak tau apa makanan kesukaan mu, jadi aku pesan makanan yang kemarin kau makan... Kau boleh pesan yang lain nya jika ada yang kurang." Ucap Perth.

" Terima kasih Paman, tapi ini cukup." Saint melihat begitu banyak makanan lain nya yang terhidang, tidak mungkin juga ia habiskan semua nya.

" Baiklah, sekarang kita makan dulu... Kebetulan aku sudah lapar sekali." Ucap Perth, Saint mengangguk setuju karena ia pun sudah merasa lapar juga.

Setengah jam kemudian

" Saint..." Panggil Perth, membuat Saint menatap wajah tampan pria itu.

" Iya paman." Sahut nya.

" Ingin lanjut kuliah ?" tanya Perth, lebih tepatnya tawaran dari nya.

Saint tidak langsung menjawab nya, gadis itu bingung harus bilang apa. Satu sisi ia ingin sekali lanjut sekolah sampai bangku kuliah, namun ia pun sadar dengan kondisi keuangan ibu nya. Walau ia bisa mengambil jalur beasiswa, tapi tetap saja akan ada biaya lain yang memang tidak di cover oleh pihak penyandang beasiswa.

" Bagaimana ?" Tanya Perth.

" Sejujurnya... Aku ingin sekali kuliah seperti yang lain nya, tapi_"

" Tapi apa ?"

Saint menggeleng pelan.
" Aku kasihan sama mae... Lebih baik aku bekerja saja untuk membantu mae."

Perth menghembuskan nafas panjang nya, tanpa mengalihkan tatapan nya dari gadis muda yang ada di depan nya.

" Jika ada yang akan membantu mu untuk bisa lanjut kuliah, apa kau mau ?" pertanyaan Perth membuat Saint tertegun, apa iya ada yang mau membantu nya?

My Hot Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang