3.

2.2K 161 3
                                    

Wanita Tersebut terkejut dengan kedatangan Mark yang secara Tiba-tiba.

"Apa-apaan Kau Ini!?"

Wanita tersebut memberontak dan Pergi dari sana.

Melihat itu Ayah Haechan menghela Nafas, selalu saja begini.

"Mark Bawa aku pulang ke Mansion Ayah"

Mark yang mendengar perintah sang tuan mengangguk, menyalurkan tangan nya meraih Tangan lembut Haechan.

ia menggenggam tangan Haechan lembut membawa ia keluar dari pesta meninggalkan sang Ayah seorang diri.

"Tuan Ingin saya membawa ke Mansion Tuan Seo atau pergi Berjalan-jalan terlebih dahulu?"

"Aku Lelah Mark"

Mark mengangguk mengerti, Ia dengan cepat menggendong Tuan nya.

"Anda bisa beristirahat sekarang Tuan muda"

Setelah Mark berucap, Haechan langsung merasakan kantuk yang amat berat, ia langsung tertidur di bahu sang asisten.

"Selamat tidur Tuan Muda"

Cup

Mark mengecup singkat bibir sang tuan sebelum berlari secepat Angin menuju Mansion sang majikan.

~′~′~′

Haechan merasakan sebuah tangan dingin mengusap pelan pipi Haechan yang hangat.

"Selamat pagi tuan Muda, Sarapan Anda sudah siap"

Mark sudah berdiri di samping Haechan dengan Kemeja Hitam yang selalu ia pakai.

Haechan melengguh sebentar dan bangun dari tidurnya.

"Tuan Muda Anda di Tunggu Tuan Besar di kantornya"

"Hmm"

Haechan hanya berdehem singkat sebelum bangun menuju kamar mandi.

selang beberapa menit Haechan akhirnya keluar dari kamar mandi memakai bathrobe nya menuju Almari.

"Ada rekomendasi Mark?"

Haechan tau Mark masih berdiri di samping kasurnya tanpa lelah.

"Kemeja berwarna merah Maroon Untuk cuaca yang hangat hari ini"

Pas

Selera Mark memang pas dengan keinginan Haechan.

Haechan mengambil Kemeja berwarna merah maroon tersebut menuju Ruang ganti.

~′~′~′

"Apa yang Orang tua itu inginkan sekarang?"

Gumam Haechan menyelesaikan sarapannya.

"Tuan ingin membahas tentang masalah kemarin Tuan Muda"

Mendengar jawab Mark, Haechan berdecih Kesal.

"Bawa aku pergi Sekarang Mark"

Haechan berdiri dari duduknya keluar Kamar.

"Tunggu Tuan"

Mark menghentikan langkah nya. Mark berjalan mendekati Haechan yang hanya diam sedaritadi.

Mark merapikan kemeja Haechan yang bagian kancing terbatasnya di biarkan terbuka menampakkan dadanya yang mulus.

"Aghhh"

Haechan meremaa rambut Mark, kala Mark membuat Kissmark di bagian Bahunya.

"Markhhh... Aghh"

Mark mengigit bahu Haechan sampai membuat tanda Merah yang amat ketara, tapi akan di tutup dengan kemejanya.

Mark mengembalikan badannya semula menatap Haechan yang tingginya hanya sebatas lehernya.

"Mari Tuan"

Sebelum Mark melangkah, Haechan lebih dulu menarik kerah Mark membuat ia menunduk.

Cup

Haechan mencium Bibir Mark, Menahan tengkuk Marm untuk memperdalam ciuman mereka.

Mark yang tak bisa menolak bibir Haechan yang di berikan padanya ikut memperdalam ciuman mereka.

"Eughh... Aghh... Markhhh... Ahh"

Haechan meringis ketika Mark menggigit kecil bibirnya, membuat Mark memilik kesempatan untuk memasukkan lidahnya.

"Eughhh"

Mark meremas lembut pinggang Haechan, Haechan yang sudah mengalungkan tangannya di leher Mark, membuat sensasi ciuman mereka semakin panas.

"Markhhh"

Haechan menepuk-nepuk dada Mark, Ia mulai kehabisan nafas.

"Aghh.. Ahh..."

Mark melepaskan ciuman mereka menatap tampilan Haechan sekarang.

Bibir yang membengkak merah, Pipinya yang ikut memerah.

"Terimakasih Tuan"

Tuan muda Seo_Markhyuck Story//SlowUpdateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang