11.⚠

2.3K 124 11
                                    

Haechan sudah menemui Ten dan Jhonny sesudah mereka lepas acara Rindu ala keduanya.

Haechan hanya berbincang sebentar dan kembali ke kamarnya setelah Ten mengatakan akan pergi dengan Jhonny.

"Mark" Haechan memanggil Mark yang belum juga kembali.

"Ya tuan?" Haechan Terlonjak kaget saat tiba-tiba Mark membuka pintu kamarnya.

"Kau sudah kembali dengan pesanan ku?" Tanya Haechan yang di jawab anggukan oleh Mark.

"Putarkan" Ujar Haechan ia mengambil beberapa cemilan di laci samping kasur tidurnya yang menghadap langsung dengan layar televisi.

"Baik Tuan Muda" Mark dengan cepat menyalakan televisi tersebut dan memutar CD pesanan Haechan.

"Kemarilah Mark" Haechan menepuk-nepuk kasur, di sebelahnya yang kosong.

Mark menurut dan berjalan menuju tempat yang Tuan mudanya inginkan.

"Cepat putarkan" Ujar Haechan membawa Snack untuk cemilannya.

"Baik Tuan" Mark mulai memutar filmnya.

Suara desahan menjadi awal Film tersebut di mulai, Haechan dengan tenang memakan Snacknya, dan Mark yang hanya menatap Datar film tersebut.

"Eughh" Film tersebut terus berputar, Mark hanya diam menonton Film Tersebut.

"Markhh"

Mark menoleh terlihat Haechan yang sudah menatapnya Nafsu, Tangan Haechan perlahan mengusap2 Perut Sixpack milik Mark.

Haechan mendudukkan diri di pangkuan Mark, ia mulai membuka kemeja putih milik Mark dengan tatapan Sayu andalan Haechan.

"Markhh" Suara andalan Haechan yang membuat Mark luluh.

"Ya Tuan muda?" jawab Mark, Ia menatap Haechan yang tengah balik menatapnya dengan tatapan Nafsu yang memuncak.

"ingin bermain?" Tanya Haechan mulai mendekatkan wajahnya ke arah Mark.

"Bermain?" Mark merasakan tangan Haechan yang  mulai menyentuh perutnya dengan lembut.

"Aku ingin ada yang masuk tapi kecil"
Haechan mengusap lembut Rahang tegas Mark lalu turun ke arah Dada Mark.

"Tinggal memilih" Mark memberikan tangannya kepada Haechan yang membuat Haechan mulai berfikir sejenak.

"Ini" Ia menunjuk jari tengah Mark yang lebih Panjang dari jari² lainnya.

"Ini?" Mark memastikan yang di jawab anggukan oleh Haechan.

Tangan Haechan kembali menggerakkan Jarinya mulai memainkan puting Mark.

"Eughh" Haechan mendesah kecil kala Ia merasakan sebuah tangan sedang meremas pantatnya.

Mark mulai menurunkan celana pendek milik Haechan dengan wajah Mark yang mulai mengecup singkat Leher mulus milik Haechan.

"Ahh"

Haechan mengangkat sedikit Pinggulnya memudahkan Mark menurunkan celana pendeknya.

Tangan Mark tetap Aktif dengan perlahan ia mulai menyentuh bagian belakang milik Haechan.

"Eghh Markhh"

Mark mengusap lembut lubang Haechan yang sudah berkedut ingin di isi.

"Aghh Euhmm"

Mark memasukkan Jari Tengah nya sesuai dengan keinginan Haechan.

"Ahhh Markhh Euhmm"

Haechan mengigit Bibirnya sendiri menahan rasa nikmat yang mulai ia rasakan.

"Ahh Markhhh Lagihh"

Mark menambah kecepatan Tangannya, dengan Mulut Mark mulai menghisap Puting Haechan.

"Aghhh Markhh Ahh Euhmm"

Haechan meremaa Rambut Mark menyalurkan rasa nikmatnya.

"Tuan Muda"

Mark mengeluarkan Suara Beratnya, ia juga merasakan Nafsu yang Haechan salurkan.

"Markhh Masukan Ahh Punyahh Muhh"

Haechan menggerakkan pinggulnya berlawanan Arah dengan Gerakan Jari Mark, membuat Penis Mark bergesekan dengan Milik Haechan yang tengah bergerak di atasnya.

"Aghh Markhh"

Tak Tahan Lagi, Mark segera membalikkan keadaan menjadi Haechan yang berada di bawah kukungannya.

"Ahh Markhh"

Rengek Haechan Setelah Mark membalikkan keadaan dan juga melepas jari nya.

"Shh"

Mark membuka resleting celananya, ia mulai mengarahkan Penisnya ke arah lubang Haechan yang masih berkedut

"Ahh Markhh"

Haechan melihat Penis Mark yang memegang membuat Ia ingin sekali merasakannya berada di lubangnya.

"Shhh" Ringisan Haechan keluar saat Mark mulai memasukkan penisnya.

"Akhh Markh Sakithh" Haechan meremas kencang Sprei kasurnya dengan Air mata yang perlahan keluar.

Tak Tega melihat Haechan yang menangis, Mark mencium Dengan Lembut Bibir Haechan yang terus mengeluarkan ringisan.

"Euhmm"

"Aghh"

Penis Mark berhasil Masuk, Haechan menghirup oksigen dengan Rakus, Ia merasakan Penuh, Ia menatap Mark yang juga tengah menatapnya sayu.

"Bergeraklah Mark"

Mendengar Itu Mark menganggukkan Kepalanya mulai bergerak dengan tempo Lambat.

"Akhh Euhmm Markhh"

Haechan mulai merasakan Nikmat di sela-sela desahannya.

"Ahh"

Suara Berat Mark membuat Haechan ingin mendengarkan terus menerus.

Haechan dengan sengaja mengetatkan lubangnya membuat Mark sedikit meringis.

"Tuanhh Jangan di perketat"

Mark memilih Mencium Bibir Haechan dengan Pinggul yang masih bergerak.

Suara desahan mulai terdengar entah Kapan Mereka akan Berhenti, Berharap Haechan tetap bisa berjalan esok hari.

"Ahh Markhh"

"Ahh"

"Berhentihh Markhh"

"Belum selesai Tuan Muda"

Cup

"Kita akan lakukan Lagi dan Lagihh"

"Akhh Markhh, Slowlyhh"

"Ahh Haechanhh"

"Ahh Markhh Euhmm Fasterhhh eughh"

"Ahhh Markhh"

👍🗿

Tuan muda Seo_Markhyuck Story//SlowUpdateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang