7.

1.7K 114 6
                                    

*Masih Flashback.

Haechan yang baru berusia 7 Tahun ia sekarang sudah sekolah di sekolah barunya, Dengan Mark yang selalu berada di sisinya.

Haechan memang sejak dulu tak memiliki teman, ia tak peduli juga dengan sekitarnya.

"Belajar yang benar Tuan Muda Haechan"

Mark memberikan support untuk Haechan.

"Ya, Terimakasih"

Terimakasih?

Itu kata yang jarang Haechan keluarkan.

Mark tersenyum sebelum melambaikan tangannya, dan Haechan pergi menuju kelasnya.

"Selamat Pagi anak-anak"

Sang Guru masuk ke dalam Kelasnya.

Haechan memilih duduk di kursi paling belakang, ia sendirian, karena itu yang ia mau.

"Mari memperkenalkan diri seperti Nama kalian, Nama Orang Tua, dan dimana kalian tinggal"

Suara riuh setelah ucapan sangat Guru, Haechan tak menyukainya.

Selang beberapa menit kini giliran Haechan.

"Seo Haechan, Kemari"

Ia di panggil, dan ia berjalan ke depan.

"Ayo perkenalan dirinya"

"Seo Haechan, Nama ayah saya Seo Jhonny, Mae saya bernama Ten Seo, Chicago and Thailand"

Terlalu singkat, Haechan berlari menuju bangkunya kembali mengabaikan kata-kata yang terlontar oleh anak-anak lain.

"Dia Anak yang dingin"

"Dia kelihatan kejam"

"Menjijikkan"

"Lahir dari seorang pria?, Cih"

"Jangan ada yang berteman dengan Dia!"

Yang terakhir bukanlah dari anak Lain, Guru itu yang mengucapkannya.

"Menjijikkan, Dia lahir dari rahim Seorang Pria"

Haechan hanya diam, ia mengambil headset yang sudah ia bawa untuk ia pakai.

"Aku membencinya"

Gumamnya sebelum menutup matanya dan selang beberapa menit kemudian ia tertidur tanpa ia sadari.

Ceklek

suara hening setelah pintu terbuka menampakan Mark dengan setelan Jas nya.

"Tuan?, Anda salah satu dari orang tua mereka?"

Tanya Sang Guru dengan suara yang di lembutkan, Mark berdecih sebelum ia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan kelas.

Tuan muda?

Tuannya berada duduk paling pojok kelas.

Mark berjalan menghampiri Sang Tuan Muda, ia bisa melihat headset yang terpasang di telinganya.

"Ah and penanggung jawab Haechan?, Anak dari Seorang Pria?"

Mark mengernyit bingung.

"Seharusnya anda tidak bekerja dengan keluarganya yang notabenya adalah pasangan Gay, menjijikkan"

Sang Guru memandang Haechan jijik sebelum menarik Rambut Haechan dengan Tega.

"Bangun!!"

Cukup Mark tak tahan.

Mark menepis tangan Sang guru dengan kasar.

"Akhh!, Apa yang anda lakukan tuan?"

"Seharusnya saya yang mengatakan itu kepada Anda"

Sang Guru memandang Mark sinis.

"Anda tidak pantas menjadi Seorang Guru"

Wishh

Tiba-tiba semuanya gelap, Sang guru jatuh pingsan.

Anak-anak yang berada di kelas juga ikut pingsan.

Mark memilih menggendong Sang Tuan Muda berjalan keluar kelas.

"Cih"

Ia menjentikkan jarinya sebelum...

Wushh

Api menjalar membakar kelas tersebut.

"Mark"

Haechan melengguh, mengerjapkan netranya sebelum menatap Sang asisten tepat pada matanya.

"Iya Tuan?"

"Ini dimana?"

tanya Haechan.

"Rumah anda"

Tunggu Rumah?, Ia ketiduran?

"Anda tertidur lelap sekali Tuan"

ujar Mark, memang benar ia sekarang berada di kamar Sang Tuan Muda.

"Ah Terimakasih"

Haechan berniat turun namun,

Cup

Mark mengecup singkat bibir Sang Tuan Muda.

"Selamat Istirahat Tuan Muda"

Tuan muda Seo_Markhyuck Story//SlowUpdateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang