Pesan terakhir

94 9 0
                                    

Suara sirine ambulans bercampur dengan suara hujan yang deras ditengah malam itu masih terngiang ngiang di kepalaku.

Detik demi detik malam itu masih segar di pikiran ku, seakan kejadian di malam itu baru saja aku alami.

Seseorang yang sangat ku kenali terluka tak berdaya didalam ambulans kala itu.

Meskipun aku sangat mencemaskan kakakku tetapi aku tak bisa berbuat apa apa kala itu.

Dan aku hanya bisa menangis dan menyakinkan diriku sendiri bahwa kakak akan baik baik saja.

Lalu tiba tiba orang itu sadar dan memandangku dengan aneh seakan apa yang ia akan katakan itu adalah kata kata terakhir yang ia katakan kepadaku.

"Keiwa kau ada disini" kata seorang laki laki yang biasa ia panggil dengan sebutan kakak.

"Iya kak aku disini, ada apa kak?".

"Keiwa kau mau mendengarkan permintaan terakhir dari kakakmu ini tidak?, Tapi kau harus berjanji untuk selalu menjalankan apa yang akan kakak katakan".

Kata lelaki itu sambil terbata bata dengan tersenyum sambil menahan rasa sakit yang menjalar keseluruh tubuhnya.

Sebenarnya saat ia mengatakan itu perasaanku sudah tidak enak tetapi aku masih ingin mempercayai bahwa kakak akan baik baik saja.

"Baik kak aku akan berusaha terus melaksanakan janji itu seumur hidupku, tetapi sekarang tolong jangan terlalu banyak bergerak nanti luka kakak bisa tambah parah" ujarku.

"Kalau begitu berjanji lah kepadaku bahwa kau akan hidup dengan selalu tersenyum dengan tulus.

Kalau kau tak ingin tersenyum dengan tulus maka sembunyikan lah sikap tak ingin mu itu dan terus lah berusaha agar bisa tersenyum dengan tulus.

Dan jika ada yang meminta pertolongan kepadamu maka bantulah.

Bisa jadi orang yang kau bantu itu akan menolongmu dimasa depan kelak.

Lalu kau juga harus hidup bahagia, jika ada yang membencimu, maka kau harus membalas dia dengan kebaikan bukanya keburukan.

Jika ada kejahatan di dekatmu jangan takut, dan kau harus melawan kejahatan itu dengan berani.

Jika ada yang berusaha merusak perdamaian dunia maka kau harus melawannya dan pertahankan kedamaian yang ada di dunia ini untukku".

"Apa maksud dari perkataan kakak ?" Kataku dalam hati

Lalu kakak pun melanjutkan perkataannya

"Jadi kau mau kan menepati permintaan terakhir kakak mu yang sangat kamu sayangi ini?" Kata kakak sambil tersenyum.

Lalu aku pun membalas senyumanya. Tapi entah mengapa aku merasa aneh dengan senyuman kakak kala itu.

"Iya kak aku mau menepati permintaan kakak, tapi kakak juga harus berjanji denganku kalau kakak akan baik baik saja dan nanti akan pulang denganku kan?" Kataku.

Tetapi entah mengapa kakak justru tidak menjawab dan tersenyum lagi dengan senyuman yang lebih aneh daripada sebelumnya.

Setelah itu tiba tiba kakak membelai rambutku dengan lembut dan kemudian kakak tersenyum.

Dan perlahan lahan akhirnya gerakan tangan kakak ku semakin melemah dan akhirnya kakak menghembus kan nafas terakhirnya disampingku.

"KAKAK....., Kenapa kau meninggalkan ku begini. Padahal aku masih belum bisa menepati janji yang baru saja kita buat.

Bukannya kau nanti mau mengajakku ke taman hiburan nanti kan?, Kau sudah berjanji kan tapi kenapa kau malah begini dan meninggalkanku sendirian disini.

Kalau saja kau tak pergi menjalankan tugas dari atasanmu maka kau tak akan jadi seperti ini.

KENAPA KAK..., KENAPA kau yang menimpa nasib seperti ini, Kenapa tidak aku saja yang pergi dari dunia ini".

Teriak ku sambil menangis disamping tubuh kakak yang sudah tidak bernyawa.

-------------------------------------------------------
*Maap kalo ceritanya nggak nyambung, maklum penulis masih pemula*
*Kalau ada saran cerita tolong komen ya*

Watashi no heiwa (I Peace) •HIATUS SEMENTARA•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang