Teman kakak

35 4 0
                                    

Setelah melawan jamato aku pun pingsan dan pandangan mataku seketika buram semua.
Lalu saat aku membuka mataku, aku terbangun di ruangan serba putih yang aku tidak aku ketahui dimana itu.

Setelah merenung sebentar memahami apa yang terjadi padaku, aku mendengar suara orang lagi ngomel ngomel nggak jelas sambil menampar pipinya sendiri.

Seketika aku tersadar bahwa orang itu adalah Ace sensei. Saat itu aku berusaha menghentikan aksi Ace sensei yang menampar pipinya sendiri dengan cara memegang tangan Ace sensei yang sedang menampar dirinya sendiri itu.

(Karena memang bagian tubuh Ace sensei yang terdekat dari ku itu tangan, jadi dimohon untuk tidak salah paham.)

Setelah itu Ace sensei baru tersadar dan menatapku sambil berbicara kepadaku. "Keiwa kau baik baik saja. Apa kepalamu pusing. Atau ada yang sakit, gimana?" Tanya Ace sensei sambil menunjukkan wajah khawatir kearah diriku.

"Tenang saja sensei aku baik baik saja, hanya sedikit pusing saja kok" ujarku sambil tersenyum.

"Hah untunglah kupikir tadi kami terluka parah, aku jadi berpikir yang aneh aneh tau" jawab Ace sensei sambil menghela nafas lega.

"Tapi tadi kenapa sensei menampar wajah sensei sendiri?" Tanyaku kepada sensei.

"Nggak, bukan apa apa. Terlebih lagi apa kamu belum ngasih tahu teman temanmu kalau kamu kamen rider. Bukanya sudah aku katakan dari awal kalau kamu harus mengatakan yang sebenarnya pada orang orang terdekatmu agar mereka tidak khawatir." Kata Ace sensei, tapi aku tidak berani menjawab pertanyaan Ace sensei.

"Ya udah kalau kamu nggak mau bilang sama aku, tapi aku mau bilang kalau tadi teman mu telepon. Terus tadi mereka nanya kamu dimana, suara mereka kelihatan khawatir .

Karena tahu mereka khawatir akhirnya aku nggak kasih tahu mereka kamu dimana sebenarnya. Tapi tadi aku bilang kalau kamu nggak bisa masuk dalam beberapa hari, soalnya saudara mu ada yang sakit.

Kalau mereka tanya yang njawab telepon waktu itu siapa bilang aja Om kamu. Itu memudahkan aku untuk mendekati teman temanmu dan menyakinkan mereka bahwa aku benar benar Om mu."Ujar Ace sensei sambil membelai kepalaku dengan lembut.

"Ace sensei jadi mengingatkanku sama mendiang kakakku, aku jadi semakin kangen sama kakak". Batinku dalam hati. Karena aku teringat mendiang kakakku akhirnya tanpa aku sadari aku menangis.

"Eh, kenapa kamu menangis. Cup cup" kata Ace sensei sambil memelukku. (Author dalam hati be like: Kok Ace tiba tiba jadi perhatian sih!, aneh banget)

Karena sikap Ace sensei yang hangat aku pun semakin kangen dengan kakakku dan tangisku pun semakin keras.
-
-
-
-
-
-
Keesokan paginya....

"Ace sensei selamat pagi. Oh ya kapan aku bisa pulang, aku udah bosen disini." -Keiwa

"Eh Keiwa selamat pagi juga. Tadi sensei udah tanya ke dokter yang merawat kamu. Katanya besok kamu udah boleh pulang, tapi kamu harus tetep istirahat selama beberapa hari. Katanya kalau mau sembuh total kamu harus istirahat di rumah minimal 2 hari penuh."- Ace

"Oh gitu ya, yah masih lama deh aku baru boleh main sama temen temenku lagi".-Keiwa
"Kalau kamu mau sembuh, ya harus istirahat minimal segitu lah."-Ace
"Yah"-ujarku sambil cemberut.
"Jangan khawatir kok, habis ini ada temen kakakmu dan temenku bakal kesini kok jadi tenang aja kamu bakal nggak bosen selama sisa hari ini."-Ace
"Iya deh sensei" jawabku sambil tersenyum terpaksa karena aku tidak kenal dengan teman nya kakak dan Ace sensei.

Oh ya, dikarenakan kejadian kemarin akhirnya aku bisa 'sedikit' akrab sama Ace sensei deh aku jadi kayak punya kakak baru deh, yeay. Apasih nggak jelas banget aku. (Author be like : lah baru sadar lu)

Setelah itu aku mendengar suara suara berisik dari arah pintu. Lalu ada suara perempuan bilang begini

"Woi Michinaga jangan dorong dorong dong aku jadi sempit nih". "Lah lu duluan ngapain dorong dorong gue, kan gue ini mau masuk." Ujar laki laki yang sedang berselisih dengan perempuan yang tadi.

"Ih kan aku duluan yang masuk, kamu diluar dulu sana. Biar perempuan duluan yang masuk, 'ladies first'."kata perempuan itu.
"Iya deh yang waras ngalah" kata si laki laki.

"Lah panjang umur mereka" kata Ace sensei. Lalu ia melanjutkan perkataannya "Woi tenang, kalian ini mau njenguk orang atau mau berantem sih sebenernya. Bisa nggak satu hari aja nggak bikin aku malu" ujar Ace sensei sambil ngomelin dua orang itu.

"Iya, maafin kami Ace" jawab mereka berdua sambil menunjukkan wajah bersalah yang dibuat buat.

"Hah..., Udahlah sekarang perkenalkan nama kalian."-Ace
"Dari aku dulu ya, hai kamu keiwa kan perkenalkan namaku Kurama Neon atau biasa dipanggil Neon. Aku mantan pacarnya kakakmu, salam kenal ya" ujar perempuan yang baru saja memperkenalkan diri. Oh ya namanya Neon san.

Setelah Neon san memperkenalkan diri aku pun membalasnya. "Halo perkenalkan nama saya Sakurai Keiwa atau biasa dipanggil Keiwa. Saya adiknya Sakurai Sato, mohon bantuannya." Ujarku sambil tersenyum ramah kepada Neon san. Lalu neon san pun membalas senyumanku.

"Udah lu sekarang giliran gue yang perkenalan. Nama gue Michinaga Azuma atau biasa dipanggil Michinaga sama temen temen, entah kenapa padahal nama depan gue kan Azuma. Oh ya gue temen sekelasnya Sato waktu masih di tempat pelatihan." Ujar orang yang wajahnya kelihatan garang tapi aku merasa kalau orang itu sebenarnya baik.

"Ya kan lebih enak dipanggil Michinaga dari pada Azuma. Apalagi nama michinaga itu lebih imut dari pada Azuma, ya kan Ace"-Neon
"Kalau soal itu maaf ya Michinaga aku kali ini setuju sama si Neon".- Ace
"Dasar kalian dari dulu sukanya ngeledekin gua mulu. Padahal kan gua nggak ada masalah sama kalian. Apalagi lu Ace, dulu lu sering banget lupa nama gue kan."-Michinaga

"Lah kan tadi aku udah minta maaf, tapi demi michi-kun aku bakal minta maaf lagi deh. Maaf ya Michi-kun "-Ujar Ace sensei sambil sok imut.
"Iya maap ya, Michi-kun"-ujar Neon san yang lagi ikut ikutan sok imut kayak Ace sensei.
"Ih apaan dah lu berdua, jijik banget gua"- ujar Michinaga san sambil menunjukkan ekspresi yang geli.

Lalu setelah itu mereka tertawa bersama sama. Karena kejadian itu aku jadi sadar kalau kakak dikelilingi banyak orang yang baik dan akrab sama kakak. Aku jadi semakin ingin menjadi seperti kakak. Semoga suatu hari nanti itu semua bisa terwujud.

Saat aku melamun nggak jelas, tiba tiba ada suara orang orang teriak meminta pertolongan. Saat aku mau melihatnya tiba tiba ada sesuatu yang datang mengarah kearah diriku.

-------------------------------------------------------
*Maaf kalau ada typo nya*
*Tolong di komen dan di vote ya ceritanya*
*Semoga kalian suka ceritanya*
*Jaa naa

Watashi no heiwa (I Peace) •HIATUS SEMENTARA•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang