Kebenaran Yang Terungkap 2

14 3 0
                                    

Lalu si pengkhianat itu pun menembakkan pistol di depan ku dan...
Dor....
Aku memang mendengar tembakan itu tetapi karena aku tak merasakan sakit ditubuhku maka aku pun membuka mataku dan menemukan bahwa.....

"Akhhh, A-Ace ka-mu nggak apa- apa kan"-Sato
"Sato, kenapa kamu mengorbankan dirimu kayak gitu. Bukankah kamu sendiri yang bilang sama aku jangan pernah mengorbankan dirimu demi orang lain"-Ace

"Iya, Ta-tapi kamu bukan orang lain bagiku kan kamu adalah sa-satu satunya sa ha bat ku, Eghhh. Ace cepet kamu pergi aja tinggalin aku disini biarin aku yang melawan pengkhianat itu". Ujar Sato sambil menahan rasa sakit karena tembakan yang pengkhianat itu luncurkan untuk membunuh Ace itu.

"Nggak, aku nggak bakal ninggalin kamu sendirian. Kan kamu sendiri yang biang kalau kita ini sahabat, iyakan?"-Ace
"Tapi kondisimu-"
"Hei kondisimu yang lebih membahayakan, mangkanya aku nggak bisa meninggalkanmu begitu aja. Kalau kamu mau ngelawan dia, ayo kita serang dia sama sama"
"Hah da-sar keras kepala"

Pertarungan antara Sato, Ace dan pengkhianat itu sangat sengit. Tetapi dikarenakan kondisi Sato dan Ace tidak baik maka pengkhianat itupun berhasil lolos dari serangan mereka berdua.

Namun tetap saja mereka hampir berhasil mengalahkan si pengkhianat itu dengan menorehkan beberapa luka yang sangat khas. Sehingga jika pengkhianat itu berbuat ulah kembali mereka pun bisa mengenali pengkhianat itu dan menangkapnya.

Diakhir pertempuran itu Sato pun berkata kepada ku

"Ace kayak nya aku udah nggak kuat lagi deh, Eghhh hahh"
"Hei kamu jangan bilang kayak gitu, kamu pasti kuat ya. Sebentar lagi ambulansnya sampai kok, jadi kumohon bertahanlah demi aku. Kan kamu juga pernah bilang ke aku kalau kamu punya adik laki laki jadi tolong bertahanlah sedikit lagi ya" saat aku mengatakan hal itu aku menahan tangisku karena aku nggak sanggup kalau Sato meninggal karena berusaha untuk menyelamatkan hidupku.

"Maaf Ace aku udah nggak kuat lagi .Kalo aku tiada nanti aku titipin adikku ke kamu, tolong jaga dia baik baik jangan sampai dia terluka. Karena sekali dia terluka bisa bisa dia melakukan hal hal yang berbahaya. Jadi tolong ya Ace jagain adikku kayak adikmu sendiri, tolong ini permintaan terakhirku buat kamu" kata si Sato sambil terbata bata.

"Iya aku bakal jagain adikmu, jadi tolong bertahanlah sedikit lagi. Biar nanti kita bertiga bisa pergi ke taman hiburan bareng bareng. Bukannya kemarin kamu cerita kalau hari ini kamu janji bakal ke taman hiburan sama adik mu.

Tolong pliss bertahanlah biar kamu bisa ngenalin aku ke adikmu waktu kita ke taman hiburan bareng bareng. Kalau kamu menyerah sekarang kamu nggak bakal bisa ketemu sama adikmu untuk terakhir kalinya. Jadi tolong bertahanlah sebentar paling tidak sampai adikmu ada di sampingmu untuk terakhir kalinya ya"

"Ace terima kasih sudah mau menjadi temanku" setelah dia berkata seperti itu aku pun segera menggendong dirinya untuk segera membawanya ke ambulans karena saat itu aku berpikir dia pasti bisa bertahan.

Tapi... ternyata aku salah setelah dia benar benar bertemu adiknya di dalam ambulans. Malam itu dia pun meninggalkan ku dan adik nya untuk selamanya.

Flashback off

-------------------------------------------------------
*mohon maaf kalau ada typo*
*Semoga kalian suka sama ceritanya*
*Jaa naa

Watashi no heiwa (I Peace) •HIATUS SEMENTARA•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang