Surat untuk Mbak Nanda

4 2 0
                                    



Hai mbak Nanda....

Setelah sekian lama akhirnya aku memberanikan diri untuk menulis surat ini.


Apa kabar Mbak Nanda? Kita belum sempat berkenalan ya. Mungkin Mbak Nanda juga lupa denganku. Aku adalah perempuan yang dulu Mbak Nanda lihat di Café di daerah Jemursari.


Mbak, kecurigaanku kala itu ternyata menjadi nyata. Ternyata itu Mbak Nanda ya hehehhee. Sebelum kejadian itu, aku sudah tahu hubungan Mbak Nanda dengan Ryval. Kita sama-sama perempuan, dan pastinya Mbak Nanda tahu perasaan wanita. Kala itu, aku sudah menduga apa yang yang telah disembunyikan Ryval. Banyak sekali kecurigaan yang aku rasakan. Sejak Ryval menghide story instagramnya dariku. Tentang Ryval yang tidak mengakui keberadaanku ketika dia sedang tidak bersamaku. Aku memang bukan tipikal wanita yang meminta dan memaksa seorang laki-laki untuk mempublish hubungannya denganku. Tapi aku hanya ingin dia mengakui keberadaanku saat ada perempuan lain mendekati dirinya. Sayangnya, aku tidak mendapatkannya. Mungkin aku kurang cantik atau tidak menarik untuk diakui. Tidak apa-apa, tidak masalah.


Aku dengar, Mbak Nanda juga seorang penulis dan banyak karya Mbak Nanda yang telah dimuat di berbagai buku, surat kabar, serta media online. Suatu kebanggaan bisa tahu dan sempat bertemu dengan Mbak Nanda. Meskipun pertemuan pertama itu, terkesan menyedihkan untukku. Dimana aku melihat Mbak Nanda sebagai orang kedua dalam hubunganku. Tapi, menurutku Mbak Nanda tidak salah. Sepertinya kita memang menjadi korban dari laki-laki yang tidak mempunyai rasa syukur terhadap perempuan di dalam hidupnya.


Oh ya mbak.... Aku juga mau minta maaf. Maaf, aku lancang untuk menyuruh seseorang atau salah sat temanku untuk mencari informasi tentang Mbak Nanda. Hebatnya, informasi yang didapatkan temanku cukup lengkap. Bahkan ia berhasil mendapatkan beberapa informasi dan data pribadi yang sangat penting. Aku juga tidak tahu bagaimana cara dia mendapatkannya. Aku pun terkadang muak dengan sifat temanku. Tapi tenang saja mbak, aku sudah menyuruhnya untuk menghapus semuanya. Karena setelah aku lihat semua data yang kuterima, aku menyimpulkan bahwa Mbak Nanda adalah orang baik dan berasal dari keluarga yang baik.


Sebelum aku menutup surat ini, aku mengucapkan selamat menempuh hidup baru ya mbak. Selamat juga karena Mbak Nanda mendapatkan sosok imam yang baik. Ternyata apa yang dikatakan oleh temanku benar. Keluarga Mbak Nanda tidak akan setuju jika Mbak Nanda menjalin hubungan dengan Ryval. Tapi aku senang Mbak Nanda bisa bertemu dengan laki-laki baik dan bisa bersyukur serta dapat menerima Mbak Nanda dengan baik. Semoga aku juga bisa bertemu dan bersama dengan laki-laki yang baik dan pandai bersyukur.


Sekali lagi, selamat menempuh hidup baru dan aku doakan bahagia. Semoga kita bisa bertemu lagi di waktu yang tepat. Sehingga kita bisa ngobrol atau bahkan menertawakan kebodohan kita tentang laki-laki itu.




Salam,

Elnaura Indriana Syailendra.

MY AMYGDALA : Elnaura Indriana SyailendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang