Kota ini terlalu menyakitkan, tetapi ada sesuatu yang harus aku selesaikan sebelum akhirnya kupaksakan untuk melupa selamanya.
Terlalu sakit, terlalu rusak, terlalu berantakan. Entah itu tempat-tempat yang pernah kita singgahi, jalan yang kita lewati, makanan yang pernah kita cicipi, dan semua hal-hal yang ada aku dan kamu di dalamnya.
Aku kesakitan setiap saat, setiap waktu, ketika melewati jejak kenangan itu sendirian, seakan memanggil "hai, kemana seseoang yang bersamamu kemarin?". Dan itu tidak menyenangkan sama sekali, aku tidak bisa membayangkan bagaimana kamu melakukan hal yang sama dengan orang lain setelah aku, dengan perempuan itu. Melewati jalan yang biasa kita lewati, mencici jajanan kesukaan kita, atau mendatangi tempat-tempat favorit kita, ah sialan.
Rasanya ingin aku sumpahi, aku teriaki, "hancur saja sudah", tapi tetap saja aku tidak bisa apa-apa, ingatan-ingatan menyebalkan itu mengendap begitu lama, sangat lama, dan mungkin selamanya. Aku benci kota ini, aku benci harus bertemu dan kehilanganmu disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Love
PoetryAku ingin menulis banyak tentangmu, tapi sayang sekali kau sudah tak sudih membaca tulisanku. Tapi kepalaku terlalu berisik, mengusik, dan kadang membuatku ingin membenturkannya dengan keras agar aku kehilangan semua ingatan sialan yang tak kunjung...