Hanni siswi SMA yang merasa hidupnya sangat biasa saja. Bangun pagi, sekolah, pulang ke rumah. Begitu seterusnya selama 5/7, 2 hari liburnya hanya dipakai untuk membaca novel picisan atau buku-buki sastra di kamar. Tipikal remaja kutu buku yang mager keluar rumah.
Suatu ketika, istirahat pertama kala itu, Hanni tidak sengaja melihat sedikit keributan di kantin, kelihatannya ada insiden tabrakan yang menyebabkan tumpahnya kuah bakso. Hanni awalnya tidak terlalu peduli, hanya saja netranya tidak bisa teralihkan dari sosok siswa yang menjadi tersangka keributan tersebut. Hanni langsung naksir, untuk pertama kali selama hidupnya, Hanni tertarik pada lawan jenis.
Setelah kejadian di kantin saat itu, Hanni mulai menjadi detektif dadakan mencari tahu info tentang kakak kelasnya yang ternyata bernama Harun. Namanya ganteng kaya orangnya, ungkap Hanni. Dengan keberanian yang tidak seberapa, Hanni berusaha menyapa Harun saat berpapasan dimanapun. Tidak lain hanya ingin Harun sadar akan keberadaannya.
Hingga tahun keduanya di sekolah, tidak ada progres yang berarti. Hanni masih menyapa Harun, dan Harun yang membalas sapaannya dengan senyuman. Sudah sampai di situ saja. Sepertinya kalau Hanni berhenti menyapa, kakak kelasnya itu tidak akan pernah sadar dengan kehadirannya. Malah semakin dilihat kok kak Harun makin deket aja sama satu cewek kakak kelasnya juga, yang sialnya sangat cantik. Hanni ga mau bohong, selera Harun emang bagus banget. Pantes Hanni udah caper ga pernah digubris.
Hanni curhat sama temen sekelasnya Mina namun tidak ada saran berarti, Mina hanya menyemangati Hanni bahwa cinta pertama emang ga pernah berhasil. Karena frustasi Hanni akhirnya keceplosan curhat sama Jonathan, teman kecil sekaligus tetangganya. Tapi tanpa disangka, Jojo malah ngasih saran untuk Hanni tambah caper kalau mau dilirik.
Dan di sinilah Hanni, memaksa Jonathan membuka jasa konsultasi dadakan tentang kiat-kiat agar cowok naksir balik. Jonathan bilang, kalau naksir harus ada usaha, contohnya ngasih sesuatu yang bisa buat dia inget sama kita. Akhirnya Hanni mulai memberikan sekotak susu untuk Harun.
Saat Hanni menceritakan hal tersebut, Jonathan tertawa terbahak.
"Anak SD banget ngasih susu kotak? Lu bilang tuh cowok tipe ceweknya cantik sama punya body goals, kan?"
"Gosipnya sih gitu, mana gue liat juga dia kayanya lagi deket sama kakak kelas gue juga. Duh cantik banget Jo, ceweknya. Tinggi, putih, ah cantik deh pokoknya. Liat deh gue, pendek, biasa aja." Hanni cemberut membayangkan Karin cewek yang terlihat dekat dengan Harun.
"Yaudah sih, takdir lu emang jomblo seumur hidup."
"Ih Jojo sembarangan. Gue doain lu juga jomblo terus ya."
"Han, cowok emang suka susu tapi bukan susu kotak juga kali."
"Hah, maksudnya?"
"Udah ah anak kecil ga perlu tahu. Pulang gih, dicariin emak lu."
"Apasih Jo? Kasih tahunya jangan setengah-setengah."
"Dia bisa aja mau sama lu, tapi bukan berarti dia sayang sama lu."
"Ah ribet lu, ga jelas."
"Udah sih, gausah cinta-cintaan lu. Bercinta sama buku-buku lu aja kaya biasanya, jangan mikirin cowok."
"Ya Tuhan, Hanni mau punya pacar. Hanni mau kak Harun." Hanni menengadahkan tangan berdoa dengan suara lantang. Sengaja agar didengar Jonathan, setidaknya ada yang mengaminkan selain dirinya.
"Han, lu beneran mau sama si Harun?"
Hanni mengangguk.
"Lu rela ngelakuin apapun yang penting tuh cowok mau sama lu?"
Hanni mengangguk lagi.
"Lu rela ngasih apapun?"
Kali ini Hanni agak ragu, tapi ia tetap mengangguk. Jonathan tersenyum miring, sekarang ada ide gila di kepalanya. Tapi ia yakin Hanni tidak akan melakukan itu, biar saja agar Hanni berhenti naksir cowok yang ga naksir dia balik.
"Lu harus berani Han."
"Udah, gue udah nyapa kalo papasan. Gue juga sering ngasih susu kotak kalo dia lagi makan di kantin."
"Jangan susu kotak lah."
"Terus susu apa dong?"
"Tapi lu jangan marah ya, janji?"
Hanni menautkan jari kelingkingnya dijari Jonathan sebagai tanda janji ia takkan marah.
"Coba kasih susu lu."
Hanni bengong, mencoba memproses kalimat temannya. Saat ia sadar, ia menyilangkan tangannya di dada. Ditatapnya Jonathan yang menatapnya serius.
"Gila lu, Jo, mesum."
"Atau sengganya tete lu gedein lah, tepos gitu mana dilirik."
"Jonathaaan! Kok lu tahuan punya gue kecil." Hanni masih menutup area dadanya.
"Dih keliatan bege. Gausah lu tutupin, ga ada yang perlu ditutupin juga kalo tepos mah."
Berakhirlah Jonathan yang jadi samsak kekesalan Hanni karna mengatainya tepos.
"Anjir, sakit Han. Lu minta saran, giliran dikasih tahu malah ngambek. Cowok mah sama aja, doyannya sama cewek cantik kalo ngga badannya oke."
Hanni jadi kepikiran, emang bener ya kak Harun ga akan ngelirik dia kalo badannya biasa aja? Mana wajah Hanni juga biasa aja, bukan tipe yang cantik kalo cuma sekali pandang. Tapi Hanni ngerasa juga ga jelek-jelek banget, ibunya bilang ia tipe cewek yang manis. Tapi masalahnya yang bilang ia manis hanya ibunya. Hanni mau nangis aja rasanya, sedih banget kisah cintanya. Belum dimulai tapi harus kandas.
"Jo, gimana caranya biar punya body goals."
Jonathan tersedak ludahnya sendiri, ia pikir Hanni akan menyerah. Kok ini malah makin-makin?
"Han, lu serius nanya gue?"
"Ya kan kata lu cowok sama aja, gue ga tahu mesti minta saran ke siapa lagi kalo bukan elu. Bantuin, Jo. Pokoknya gue mau kak Harun."
Hanni merengek, meminta bantuan dengan menggenggam tangan temannya.
"Tapi janji, lu ga akan nyesel. Apapun yang terjadi lu ga boleh marah sama gue."
"Oke, gue percaya sama lu." Hanni menepuk kedua pundak lebar Jonathan dengan tangannya, menatap pemuda di hadapannya untuk meyakinkannya bahwa Hanni benar-benar butuh ditolong. Apapun itu, asal ia bisa mendapatkan Harun, kakak kelas yang Hanni taksir.
-tbc-
Cast:
Hanni NewJeans as Hanni
Jeongwoo Treasure as Jonathan/Jojo
Haruto Treasure as Harun

KAMU SEDANG MEMBACA
F.R.I.E.N.D.S
Фанфик-side story Hanni, asik kelas yang naksir Harun (story players)- Selama hampir 16 tahun hidupnya, baru kali ini Hanni merasakan naksir cowok. Harun, cowok yang menurut Hanni gantengnya super duper bikin silau mata. Akhirnya Hanni meminta bantuan Jon...