Sudah dua bulan sejak kembali memasuki sekolah di semester genap, Hanni merasa akhir-akhir ini badannya lemas dan kadang ia merasakan mual. Puncaknya hari ini, ia tidak masuk sekolah karena mamanya khawatir dan menyuruhnya istirahat di rumah.
"Dek, ke dokter aja ya, mama anter."
"Ga usah ma, kayanya Hanni kecapean aja. Minggu kemarin banyak ulangan dan begadang terus emang. Hanni istirahat di rumah aja, Ma.
"Kalo gitu Mama telfon wali kelas adek aja ya, izinin kamu ga masuk."
"Iya, Ma. Hanni mau tidur."
"Yaudah, mama tinggal ya. Kalo ada apa-apa langsung telfon mama."
"Iya, Ma."
Hanni terlelap setelah minum obat, ia bahkan tidur lama dan baru bangun jam 3 sore. Sayangnya, saat terbangun Hanni masih merasa lemas. Saat ia menuju kamar mandi ia melihat stok pembalutnya dan baru sadar bahwa bulan ini ia belum mens. Jika sebelumnya ia tidak pernah khawatir karena memang mensnya tidak teratur. Tapi sekarang ia khawatir dan takut, karena ia sempat berhubungan badan bahkan dengan dua orang. Seingatnya Jonathan saat itu tidak menggunakan kondom, dan Hanni tidak ingat secara pasti apakah Harun selalu menggunakan kondom karena ia ingat Harun bilang kondomnya habis namun mereka masih saling mengejar nafsu. Hanni gelisah, ia mondar-mandir di dalam kamarnya.
"Kalo hamil gimana?" Batinnya mengeluh, ia harus meminta pertanggungjawaban siapa? Hanni harus beritahu temannya untuk mencari solusi. Hanni akhirnya memutuskan akan pergi ke rumah teman sekaligus tetangganya nanti malam.
"Mau kemana, dek?"
"Hanni mau ke rumah Jojo ya, Ma."
"Lho udah enakan?" Mama Hanni memeriksa kening anaknya dan tidak panas.
"Hanni udah sehat, Ma. Mau nanya PR ke Jojo, baru inget harus dikumpul besok."
"Lho adek kan sama Jojo beda sekolah, lagian Jojo anak aksel beda kan pelajarannya?"
"Justru karena Jojo anak aksel, jadi Hanni mau memanfaatkan kepintaran Jojo." Hanni memberi alasan.
"Oh yaudah, hati-hati ya. Ini bawa buah buat nemenin belajar."
"Iya, Ma." Hanni membawa buah yang diberikan mamanya dan bergegas ke rumah temannya yang ada di sebelah.
*Toktoktok*
"Jo. Jojo!""Hanni? Masuk, Han."
Hanni diam saja, bahkan setelah pintu kamar Jonathan tertutup ia masih bergeming.
"Kenapa Han? Muka lu pucet, sakit?"
"Ngga. Gue gapapa. Gue--."
Jonathan duduk di kursi belajarnya, ia menatap Hanni yang berdiri gelisah dekat pintu kamarnya. Ia tetap diam menunggu Hanni melanjutkan kalimatnya walaupun gadis itu terlihat ragu.
"Gue kayanya hamil." Akhirnya Hanni berhasil mengutarakan isi kepalanya, walau ia berbicara dengan amat pelan dan menunduk melihat kakinya sendiri.
Jonathan kaget, meski suara Hanni pelan, ia bisa mendengar jelas ucapan gadis itu.
"Han, Gue--. Lu--."
"Ga tau, Jo. Ini cuma asumsi gue aja, gue ga berani periksa sendiri. Gue belum mens setelah kita, you know."
Jonathan masih diam, ia sedang mencerna informasi yang baru saja didapatkan. Ia kembali mengingat kegiatan panasnya bersama Hanni, saat itu Hanni yang mengatakan akan melakukan sex dengan orang lain membuatnya emosi sehingga menggemour Hanni habis-habisanbahkan sengaja mengeluarkan spermanya di dalam.

KAMU SEDANG MEMBACA
F.R.I.E.N.D.S
Fanfiction-side story Hanni, asik kelas yang naksir Harun (story players)- Selama hampir 16 tahun hidupnya, baru kali ini Hanni merasakan naksir cowok. Harun, cowok yang menurut Hanni gantengnya super duper bikin silau mata. Akhirnya Hanni meminta bantuan Jon...