UAS semester 1 telah usai, class meeting pun telah berlalu. Niat hati ingin menenangkan diri di toilet yang sepi habis menangis karena remedial yang bejibun, Hanni malah mendengar kejadian tak terduga. Ia sangat hapal suara itu, suara cowok yang ia taksir selama 1 tahun terakhir. Saat dirasa sudah aman, Hanni keluar toilet dengan lesu. Namun betapa kagetnya saat ia mendapati Harun yang masih bersandar dekat pintu keluar toilet.
"Astaga!"
"Lu, Hanni kan?"
"Kak Harun, aku ga akan nyebarin Kak Harun mesum di toilet sama kak Karin."
Shit, Hanni mengumpat dalam hati. Seharusnya ia tidak berkata seperti itu. Harun kini menatapnya tidak suka.
"Gue minta lu ga sebarin kejadian barusan."
Hanni menunduk, tidak berani menatap Harun yang kini menatapnya.
"Oke, gue anggap lu ngerti."
Namun entah apa yang ada di pikirannya, dengan modal nekat, Hanni menahan tangan Harun yang hendak pergi.
"Aku bisa bantu kak Harun."
Setelah kalimat itu keluar, Hanni menarik Harun ke salah satu bilik toilet dan melakukan pendekatan yang tidak wajar. Dua remaja itu melakukan kegiatan tidak lazim dilakukan sis wa si toilet sekolah yang sepi.
- Sabtu Siang di kamar Hanni -
"Jo."
"Hm?"
"Kak Harun akhirnya ngelirik gue! Kemarin lusa dia minta nomer gue."
"Oh, selamat deh. Berarti gue ga perlu bantuin lu lagi, kan udah tuh tinggal pdkt."
"Jo, tapi gue pho ga sih? Kak Harun masih pacaran sama kak Karin?"
"Terus mau lu gimana?"
"Gue tetep mau milikin kak Harun."
Hening, Jonathan tidak menanggapi kalimat Hanni, ia hanya menatap gadis itu yang kini tersenyum cerah.
"Jo, rasanya gituan gimana ya?"
"Hah? Gituan apa?"
"Gituan, making love?"
"Kenapa? Lu mau ngewe ama si Harun?"
"Ih, gausah teriak juga kali. Mau ngajarin gue step-stepnya ga?"
Satu pertanyaan gegabah dari Hanni, membuat pikiran Jonathan hilang akal, dan berakhir nafsunya yang mengambil alih.
"Ahhh, Jo ke-luarin hiks. Sakkittt!"
Hanni mencoba mendorong tubuh Jonathan yang kini berada di atasnya, namun sia-sia. Tenaganya kalah jauh, ia juga sudah lemas akibat terus memberontak.
"Ini yang lu rasain pas ngewe, Han."
"Jo udah, hiks."
"Sorry Han, tapi gue sange banget. Salah lu minta ajarin gue."
Jonathan menarik penisnya keluar hingga tersisa kepalanya, dan memasukkannya lagi dengan pelan ke dalam lubang vagina Hanni. Ia mencoba bersikap selembut mungkin agar Hanni rileks."Jo, sakiiittt."
"Tapi enak kan?"
Hanni mengangguk namun menggeleng. Walaupun Jonathan bersikap lembut, namun saat penis cowok itu masuk ke vaginanya, Hanni merasa tubuhnya terbelah dua, berakhir sakitnya menjalar kemana-mana. Lebih parahnya adalah vagina Hanni nyut-nyutan karena dipaksa menerima ukuran Jonathan yang menurutnya lebih besar dari penis Harun. Walaupun Hanni belum merasakan milik Harun.
"Sekali lagi, mau?"
"Gila, ngga! Sana pulang!"
"Biar terbiasa, Han. Katanya mau belajar ngewe, ini gue ajarin sampe expert."
![](https://img.wattpad.com/cover/351188432-288-k347943.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
F.R.I.E.N.D.S
Fiksi Penggemar-side story Hanni, asik kelas yang naksir Harun (story players)- Selama hampir 16 tahun hidupnya, baru kali ini Hanni merasakan naksir cowok. Harun, cowok yang menurut Hanni gantengnya super duper bikin silau mata. Akhirnya Hanni meminta bantuan Jon...