Serta Mulia

3 1 0
                                    

Lewat dua tangan manusia, seberapa jauh kita mampu merengkuh dunia? 

Tangan gue kecil, ga bisa memeluk satu dunia dalam satu dekapan erat. Ga bisa menyenangkan banyak orang dalam satu waktu, juga ga bisa melaksanakan seluruh ekspektasi banyak orang supaya bisa gue kerjakan sampe tuntas.

Gue pernah bilang takut gagal jadi manusia, lebih-lebih takut gagal membumikan harapan banyak orang. Terus, dia bilang gini;

"Tangan kita ga akan bisa merengkuh semua orang dalam satu waktu," katanya sambil merentangkan tangan. "Jadi, peluk aja beberapa yang bisa dipeluk. Peluk harapan-harapan yang waktu lo ngejalaninnya, lo ga akan terluka. Karena memeluk semua orang bukan jadi tugas lo."

Setelah itu, dia ngasih hadiah dalam bentuk dekapan, juga senyum lebar sampe kedua matanya hilang. Dia mengajak untuk menganyam tenang satu per satu, karena katanya, bumi yang berisik harus diiringi suara tenang dalam kepala. Supaya sayup-sayup, berisiknya bumi bisa ditenangkan lewat nyanyian pelan dari dalam diri sendiri.

Terus, gue jadi bertanya-tanya. Udah berapa banyak dunia yang udah berhasil dia selamatkan? Berapa banyak manusia yang kembali melanjutkan hidup di bumi setelah ketemu dia dengan satu kotak penuh kedamaiannya? Berapa banyak dunia yang gagal runtuh karena dia jadi salah satu alasan untuk mereka bertahan hidup setiap harinya? Karena nyatanya, dia mampu merengkuh banyak orang lewat kedua tangannya.

Dia sering bilang, "Ayo lebih bahagia dari gue!" Seolah dengan segala mampunya, dia menerbangkan doa agar manusia lainnya memaknai bahagia jauh lebih banyak dari dia. Dan dengan itu, dia ikut bahagia. Dia bersuka cita, dia ikut merayakan bahagia.

Hari ini adalah harinya. Banyak harapan yang melambung dari penduduk bumi untuknya. Karena selama ini, dia yang jadi pahlawan untuk beberapa orang yang sering kali bertengkar dengan isi kepala sendiri. Gue berdoa semoga seisi bumi mampu merengkuh dia sebagaimana dia mampu merengkuh penduduk bumi. Semoga dia punya sandaran bahu paling kokoh ketika dunianya sedang dikerubungi awan gelap. Dari seluruh mampu gue, gue menyayangi penuh sungguh.

Serta mulia

⭐ Jangan lupaa
Thank youu

When We Hold On The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang