부분 3

150 18 3
                                    

Mansion Min.

Yoongi pun menggendong Jimin ala brydal style lalu ia membawanya ke dalam mansion mewah. Para penjaga dan maid disana Terheran-heran, karna tuannya membawa seseorang.

"Selamat malam Tuan," ucap maid itu sambil membungkukkan badan sopan.

"Hm," ucap Yoongi.

"Maaf Tuan namja ini siapa yah," ucap salah satu maid itu hati-hati.

"Dia, kekasihku" ucapan Yoongi sontak membuat para maid dan bodyguard di sana terkejut.

"Ba-baiklah Tuan, saya permisi dulu" maid itu pun pergi dari hadapan Yoongi.

Yoongi hanya berdehem dan dia segera membawa Jimin ke kamar Yoongi. Yoongi menidurkan Jimin di king size nya, ia menatap Jimin lama setelah itu Yoongi pun langsung pergi ke kamar mandi.

Pagi hari.

Jimin membuka matanya, dia melihat seluruh penjuru kamar ini bukan kamarnya, pikir Jimin. Ingin beranjak dari tempat tidur itu namun tak bisa karna ada yang memeluknya, Jimin membalikan badannya dan yang memeluknya itu adalah Yoongi.

'Tampan, kenapa aku merasa nyaman dengan dia?' gumam nya

Jimin pun melepaskan pelukan Yoongi dengan perlahan dan menuju ke kamar mandi. Yoongi bangun, ia melihat ke arah sampingnya. Dia tak menemukan Jimin.

"Ji, Jiminie?" Teriaknya.

"Nee Hyung waeyeo?" Ucap Jimin yang keluar dari kamar mandi dan dia memakai pakaian milik Yoongi.

Yoongi menatap Jimin dengan tersenyum kecil, menurutnya Jimin sangat menggemaskan dengan baju miliknya yang kebesaran di badannya.

"Kamu memakai pakaian saya?"

"Eh maaf Hyung, baju ku kan masih di tempat kerja ku" Yoongi menaikan Jimin ke pangkuannya, itu membuat Jimin terkejut.

"Hy-hyung ..."

"Ya?"

"Ji, kau benar-benar tidak mengingat saya?"

Jimin menggeleng, Yoongi menunduk ia ingin kekasih mungil nya ini mengingat semuanya.

"Aku ingin mengingat semuanya, tapi di saat aku ingin mengingatnya kepalaku pusing."

"Baiklah, saya akan membantumu mengingat semuanya."

"Benarkah?" Yoongi mengangguk, Jimin senang dengan refleks ia memeluk Yoongi. Yoongi terkejut, ia membalas pelukan Jimin dan tersenyum.

"Terimakasih, Hyung."

"Anything for you," Jimin tersenyum, rasanya nyaman bersandar di dada Yoongi.

"Hey, ada apa?"

"Aku merasa nyaman bersama mu Hyung, apakah kita sepasang kekasih?"

"Iya, sewaktu kita masih sekolah kita adalah sepasang kekasih."

"Ceritakan kepadaku, apa yang kita lakukan dulu siapa tahu aku bisa mengingatnya."

"Kamu yakin?" Jimin mengangguk lalu Yoongi menceritakan semuanya awal mereka bertemu sampai mereka berpisah.

"Begitu yah, aw kepalaku."

"Kau baik-baik saja, Ji?"

"Yoongi Hyung?"

"Ya?"

"Aku mengingatnya, tetapi aku belum mengingat semuanya."

"Tunggu, kau mengingat nya?" Jimin mengangguk lalu Yoongi memeluk Jimin yang ada di pangkuannya, sungguh ia senang sekali!

Yoongi langsung mencium bibir pink nan penuh milik Jimin itu, tentu saja Jimin menerimanya. Mereka saling melumat satu sama lain, perasaan senang mereka tuangkan kedalam ciuman itu.

"Aku senang kau mengingat ku, sayang."

"Aku juga, ugie."

"Hey, itu panggilan ku sewaktu aku masih kecil."

"Eomma mu yang memberitahu ku."

"Dasar kau ini."
















TBC✓

Buntu guys+lgi sakit.

-Awaa

Mafia? [Yoonmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang