부분 7

164 16 3
                                    

Keesokan harinya. Hari ini, Namjoon pulang dari Jepang. Ia tak sabar ingin memberitahu bahwa dirinya sudah pulang kepada tunangannya itu.

NJ House.

"Hyung, aku pulang" ucap Namjoon sambil memeluk Seokjin dari belakang.

"Kenapa kau tidak mengabari ku kalau kau pergi ke Jepang!?"

"Maafkan aku, Yoongi hyung mengirim ku mendadak."

"Ck, apa ada masalah di sana?"

"Ya, Mark kembali dia mengacaukan semuanya. Dia mengambil barang-barang yang akan di kirim ke itali untung saja tidak semua."

"Apa? Anak tengil itu kembali?"

"Ya, itu benar."

"Dasar bocah, kenapa dia bisa kembali ke dunia bawah tanah? Bukan kah dia sudah berjanji tidak akan kembali?"

"Mungkin kau akan terkejut, kau tahu geng Cutie's?"

"Itu geng mafia ku, bodoh."

"Aku tahu, geng itu aktif lagi dan di aktifkan oleh Donghyuck."

"Donghyuck? Adik angkat Jimin?"

"Benar dan selama Jimin Amnesia Donghyuck lah yang mengurus semuanya."

"Astaga, ternyata kedua bocah itu tidak berubah."

"Namanya juga anak-anak, biarkan mereka bermain dengan permainan mereka."

"Kau ini, dunia bawah tanah itu berbahaya untuk Donghyuck."

"Kau jangan cemas sayang, Donghyuck sudah dewasa dia sudah bisa mengendalikan itu semua."

"Terserah kau saja."

"Sekarang sudahi dulu memasaknya, aku merindukanmu."

"Aku tidak merindukanmu."

"Kau tega sekali."

Di lain tempat.

"Hyung, sampai kapan kau akan bersembunyi?"

"Sampai dia sadar, Hyuck."

"Aku kasihan pada dia."

"Dia tidak perlu di kasihani."

"Tapi apakah kau tidak percaya bahwa dia sudah berubah?"

"Aku masih belum percaya, dia sudah membuatku kehilangan anakku."

"Hyung, kau menghukum nya dengan kejam."

"Biarkan saja, aku hanya ingin dia berpikir."

"Terserah kau saja."

HS House.

"Kau dimana? Maafkan aku" Hoseok sedang di rumahnya, ia memandangi salah satu foto yang terpampang di dinding kamar nya.

"Aku menyesal, aku merindukanmu. Minki-yah."

Mansion Min.

"Aku sangat bosan, apa aku panggil Seokjin Hyung dan Jungkook ke sini yah?"

"Sayang, aku pulang."

"Hyung, tumben sekali."

"Aku pulang cepat, karena aku ingin mengajakmu pergi ke rumah Hoseok."

"Hm? Baiklah aku ikut! Apakah di sana akan ada Seokjin Hyung dan Jungkook?"

"Tentu," Jimin senang, ia pun segera bersiap untuk pergi ke rumah Hoseok.

Mereka pun pergi ke rumah Hoseok. Sesampainya di rumah, mereka masuk ke rumah itu. Terlihat di sana sudah ada Seokjin dan Jungkook.

"Tae, Joon."

"Hyung, kau ke sini."

"Dimana Hoseok?"

"Di kamarnya, mungkin sedang mandi."

"Baiklah."

"Hyung, Joon, Tae? Kapan kalian sampai?"

"Aku baru saja."

"Kalau aku dan Taehyung dari tadi."

"Hope, apakah kau merindukan istri mu?"

"Tentu saja, aku sangat menyesal Hyung. Ternyata dulu aku se brengsek itu" ucap Hoseok sambil menunduk.

"Hyung, kenapa kau tidak coba untuk melacak keberadaan istri mu?"

"Dia keluar dari rumah memakai jet pribadi nya, perlu kalian ketahui keluarganya adalah Mafia terkenal ke 2 setelah Mafia kita."

"Apa benar kau menyesali semua perbuatan yang pernah kau lakukan, hope?"

"Tentu saja Hyung, dulu aku masih labil. Aku baru saja lulus sekolah langsung di nikahkan, sedangkan waktu itu aku mempunyai kekasih."

"Oh iya, ngomong-ngomong soal mantan kekasihmu itu sekarang bagaimana dia?"

"Dia sudah mempunyai keluarga, Hyung aku merindukan dia."

"Kau yakin dengan pernyataan mu itu, Hope?"

"Sangat sangat yakin, Hyung. Aku merindukan Minki ku."

Taman belakang.

Di taman ini, ingatan Jimin tentang bahwa dirinya adalah ketua dari Geng Mafia masih buram. Yang ia ingat hanya adik angkatnya saja Donghyuck.

'Jadi aku mempunyai adik angkat yang bernama Donghyuck? Siapa aku sebenarnya, kenapa aku tidak bisa mengingat apapun?' batin Jimin. Saat ingin mengingat semuanya, tiba-tiba kepala Jimin terasa sakit.

"Aarrgghh, sakit."

"Ji, kau baik-baik saja?"

"Hyung, kau tak apa?

"Tid- aakkhh sakit."

"Jung kau panggil para seme ke sini, biar aku yang menenangkan Jimin."

"Baiklah, Hyung."

Ruang tamu.

"Hyung!" Teriakan Jungkook mengagetkan para seme yang sedang berdiskusi.

"Ada apa, sayang?" Ucap Taehyung.

"Jimin Hyung, kepalanya sakit."

"Apa? Ayok kita samperin dia" Jungkook dan ke-4 seme itu pun pergi ke taman belakang, sesampainya di sana Yoongi langsung berjalan ke arah Jimin yang sedang memegang kepalanya.

"Sayang, kamu baik-baik saja?"

"A-aku baik-baik saja."

"Jangan berbohong, sayang."

"Sungguh Hyung, aku baik-baik saja."

"Kalau kau baik-baik saja tidak mungkin kau seperti tadi, Ji."

"Kau mengingat apa, Ji?" Ucap Namjoon.

"Donghyuck."

"Donghyuck?"

"Iya, apa dia adikku?"

"Lebih tepatnya adik angkat mu."

"Bisa kalian ceritakan bagaimana aku bertemu dengan Donghyuck?"

"Maaf Ji, kami tidak bisa.. jika kau mau tahu tentang adik mu itu kau harus berusaha sendiri. Aku tidak ingin nantinya kau sakit."

"Baiklah, tak apa."

"Kau ingin pulang, sayang?"

"Tidak, tidak, tidak. Aku ingin di sini karena aku kasihan kepada Hoseok Hyung."

"Kau memang yang terbaik, Ji."





































TBC✓

Hi, kembali lagi dengan saya yang masih terjebak di Kwangya🗿

Tau ah masih buntu.

Btw stop call me Thor/author. Gw bukan author, gw buat cerita cuman karena gabut aja gak lebih.

-Awaa

Mafia? [Yoonmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang