Tak terasa hari sudah mulai gelap.
"Hyung, Jung aku pergi dulu" ucap Jimin.
"Loh mau kemana, Hyung?" Ucap Jungkook.
"Aku ingin ke supermarket , bahan-bahan sudah mulai habis."
"Hm baiklah Ji, hati hati" ucap Seokjin, pemilik cafe.
"Nee."
Jimin pun pergi ke supermarket, setelah dari supermarket Jimin pulang namun ada beberapa orang yang menghadangnya.
"Halo manis kau mau kemana," ucap orang itu.
"Saya mau pulang permisi saya buru-buru," ucap Jimin.
"Jangan buru buru manis, kau tak mau bermain dengan ku hm" ucap orang itu sambil menggenggam tangannya.
"Hei jangan kurang ajar yah!"
"Jangan marah marah, nanti cantiknya hilang" Ucapnya sambil memeluk Jimin dan berusaha mencium nya.
"Astaga, Tolong!" Teriak Jimin
Saat Yoongi sedang dalam perjalanan pulang, ia melihat seseorang sedang di seret oleh beberapa namja, mungki itu preman.
"Hei lepaskan dia," Teriak Yoongi.
Orang yang menyeret Jimin pun melihat ke arah Yoongi.
"Siapa kau? berani-beraninya kau ikut campur urusan kami" Ucap namja itu.
"Kalian semua tidak perlu tau siapa saya yang penting lepasin dia atau kalian tau sendiri akibatnya," cap Yoongi.
"Jangan banyak bicara kau! Serang dia"cap ketua mereka, mereka pun menyerang Yoongi.
Door! Dengan satu kali tembakan mereka sudah tergeletak di tanah.
"Tuan, Tuan tidak apa-apa?" Ucap Jimin.
"Saya tidak apa-apa, kau? Kau tidak apa apa?" Ucap Yoongi.
"Aku juga tidak apa-apa Tuan," Ucap Jimin.
"Oh baiklah, aw! Sshh" ucap Yoongi.
"Tuan, Tuan terluka. Mari saya obati" ucap Jimin.
"Tid-" ucapan Yoongi terpotong karna Jimin menarik nya ke arah mobil Yoongi, Jimin masuk ke mobil Yoongi dan mulai mengobati Yoongi.
"Tahan sedikit yah Tuan ini akan perih," ucap Jimin.
Yoongi hanya mengangguk, Yoongi terus menatap wajah Jimin ia tersenyum karena ia bisa sedekat ini dengan Jimin.
"Nah, sah selesai" ucap Jimin sambil mengembalikan P3K ke kotak obat
"Terimakasih."
"Tak apa Tuan seharusnya saya yang berterimakasih kepada Tuan karna tuan sudah menolong saya," ucap Jimin
"Namamu siapa?" Ucap Yoongi
"Aku Jimin, Park Jimin."
"Aku Yoongi, Min Yoongi."
"Aaaa~ baiklah."
"Kau sungguh tidak mengenaliku?"
"Maaf, maksud anda apa yah?"
"Ji kau sungguh tidak mengingatku? Ini aku kekasihmu Yoongi" Ucap Yoongi.
"Yoongi?" Saat sedang mengingat, Jimin memegang kepalanya ia merasa pusing.
"Hey, kau tak apa? Baiklah jangan di paksakan, mungkin butu waktu lama untuk kau mengingatku kembali" Jimin memgangguk. Sungguh ia merasa pusing, hanya ada bayangan masalalu nya yang ada namun itu tidak buram.
"Saya antarkan kamu pulang, tidak baik kau sendirian nanti kau bisa seperti tadi" ucap Yoongi.
"Tidak usah anda pasti lelah, saya tidak ingin merepotkan anda." Ucap Jimin
"Tidak kamu tak merepotkan saya, rumah mu dimana?"
"Di tempat kerja saya, Tuan."
"Kau tak punya rumah?" Ucap Yoongi.
"Nee."
"Kalau begitu kamu pulang ke mansion saya saja, bagaimana?"
"Tidak usah, lebih baik saya di tempat kerja saya."
"Tidak, kamu pulang ke Mansion saya saya tidak menerima penolakan."
"Baiklah, Tuan" ucap Jimin.
"Jangan memanggil saya Tuan, panggil saya Hyung."
"Baiklah, Hyung" Yoongi tersenyum lalu mengusak rambut Jimin.
Yoongi melajukan mobilnya, saat di perjalanan ia melihat Jimin yang sedang tertidur.
'Manis, aku akan membantu mengingat semuanya, sayang' batin Yoongi sambil tersenyum melihat Jimin.
TBC✓
Pendek? Otak gw buntu.
-Awaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia? [Yoonmin]
Fanfichanya kisah 2 pasangan yang terjun di dunia gelap, namun salah satunya mengalami amnesia. this is bxb Yoonmin in your area. homophobic? jauh jauh deh lu dari pada mata nya sakit.