Helo helo heloo, maaf ya soal chapter 1 dan 2 ada perubahan, tepatnya ada yang di ubah dikit 🤏 Arisha dan Aruna gajadi anak baru ya🙂. Maaf banget nih bikin kalian bingung hehe :)
Okey, Happy Reading!
.
.
.
.
.
.
.
.***
Kelas VIII SMP Bina Bakti adalah kelas yang di tempati Arisha saat ini, dia duduk di barisan dekat jendela dengan Aruna sebagai teman sebangkunya, juga sahabat barunya. Untuk pertama kalinya Arisha mendapatkan teman apalagi sahabat secepat ini, meski hanya satu. Namun, itu sudah lebih dari cukup bagi dirinya.
"Sha, kok lo dari tadi diem aja sih, berasa lagi sama patung tau." Candaan itu datang dari Aruna.
Arisha tersenyum. "Hehe maaf, gue cuma baru pertama kalinya lagi dapat sahabat."
Aruna mengangguk paham dengan jawaban Arisha, Arisha mungkin tipe orang yang tidak mudah berinteraksi dengan lingkungan baru. Setelah beberapa menit, mereka berdua mulai asik ngobrol. Beberapa saat kemudian, ada dua gadis yang menghampiri mereka.
"Permisi." Suara itu datang dari seorang perempuan berambut hitam panjang. "Gue Alluara, Alluara Zeorchallivinya Rhiannon. Nama gue emang agak susah sih, jadi maklumin aja," ucap gadis itu melambaikan tangan kanannya.
Lalu, disebelah Alluara ada gadis berambut hitam dengan panjang sebahu. "Gue Dhea, Dhea anggina putri. Gue temennya Alluara," ucapnya tersenyum.
"Gue Aruna," balas Aruna dengan senyum.
Arisha pun ikut tersenyum. "Gue ... gue Arisha," ucapnya sedikit gugup.
"Santai aja, kita bukan kanibal," ucap Alluara terkekeh kecil.
"Kita boleh ga gabung sama kalian?" tanya Alluara. Arisha dan Aruna pun saling bertatapan, hingga akhirnya Aruna mengiyakan pertanyaan dari Alluara.
Tak lama kemudian Aruna melihat sosok laki-laki yang sempat dibicarakan oleh dirinya dan Arisha, dia pun ingat dengan pertanyaan Arisha di kantin tadi dan berniat untuk menanyai nya pada Alluara dan Dhea. "Oh iya, kalian sering ngobrol sama anak dari kelas lain, kan?" tanya Aruna di angguki Alluara dan Dhea.
"Kalo gitu kalian tau kan cowok yang disana itu," ucapnya menunjukkan ke arah luar kelas, terdapat sosok laki-laki yang dibicarakan Arisha dan Aruna di kantin tadi.
"Iya gue kenal, kenapa? Suka ya?" tebak Dhea tersenyum.
Aruna menggeleng cepat. "Bukan gue yang suka, tapi sahabat gue nih nanya dia terus," ujar Aruna menyenggol lengan Arisha, membuat Arisha melotot padanya.
"Nggak! Gue ga nanya dia terus terusan kok, cuman penasaran aja dia itu siapa," jelas Arisha.
"Dia kaka kelas kita, anak paling bandel di sekolah, suka bikin onar, suka tawuran sama sekolah lain, dan merokok juga. Pernah ada saat dimana dia hampir di DO dari sekolah namun pihak sekolah tidak jadi DO dia, katanya sih gara-gara dia itu pinter banget," jelas Alluara yang di jawab anggukan paham dari Arisha dan Aruna.
"Tapi karna dia kaya gitu, justru malah banyak cewek yang suka sama dia, laki-laki di sekolah ini juga ga ada yang berani nyari masalah sama mereka," lanjut Dhea.
"Ohh gitu, soalnya tadi pagi gue ga sengaja tabrakan sama dia di lorong, terus gue liat penampilan nya berantakan, kok gue kaya baru liat, ya?" tanya Arisha.
"Dia abis di skors selama satu minggu, dan mungkin karna lo jarang berinteraksi sama lingkungan jadi lo ngerasa dia anak baru," ucap Dhea. Dhea mendekatkan dirinya pada Arisha. "Hati-hati, dia itu playboy, dia itu suka mainin cewek cuma biar rasa bosennya hilang, cewek dimata dia tuh emang beneran kaya boneka, jangan mau sama cowok brengsek kaya dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Arisha (On Going)
Teen Fiction"Saat Aku bertemu denganmu, Aku lupa bagaimana hidupku sebelumnya" ─ Zaylan "Akan aku jadikan Asmaraloka kita ini menjadi Amerta, dalam Aksara yang aku buat" ─ Arisha *** Kisah sederhana tentang seorang gadis Pratinjau broken home yang berusaha untu...