CHAPTER 4

33 14 66
                                    

Assalamu'alaikum, halo semuanya!! Aku kembali😁

Maaf aku updatenya lama, soalnya lagi banyak tugas praktek dan lagi ga enak badan juga. Apasih yang enggak buat kalian😊

Kalo ada typo tandain ya😙

Sebelum mulai baca, kalian follow dulu akun mereka :

@arisha.alvrta
@zylan_alfrz
@alluara_zeorhiannon
@aruna_shakira
@kevinnagaswara_

Akun aku juga yaa😙

@chocolilac_watt
@dnda_nr25

Nah, udah siap belum?

HAPPY READING!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

***

1 Tahun kemudian.

Arisha menggeliat sedikit saat terbangun dari tidurnya. Pagi telah tiba dan matahari mulai menampakan dirinya. Arisha bangun dari tempat tidurnya dan segera melaksanakan rutinitas hariannya untuk berangkat sekolah.

Seragam putih biru yang dikenakan oleh Arisha begitu rapih, dengan rambut yang terurai berwarna hitam sepinggang. Setelah merapikan seragam sekolahnya, Arisha menuruni tangga dan menghampiri meja makan lalu duduk di kursinya.

Suasana hening tanpa adanya pembicaraan yang hangat itu sudah menjadi hal biasa bagi dirinya. Kini, Arisha, Arini, Faisal, dan Sheila sedang berada di satu meja yang sama.

"Mah, Aku berangkat dulu." Arisha menyalimi tangan mamahnya, dan sikap Arini pada Arisha masih sama.

Arisha naik ke atas motor yang dikendarai oleh ayahnya, dia pun berangkat ke sekolah.

***

Setelah diantar oleh ayah, Arisha mulai menelusuri lorong SMP Bina Bakti. Sesampainya di kelas, dia melihat teman-temannya sudah berada di bangku masing-masing dan segera menghampiri mereka.

"Eh lo, Sha," ucap Dhea saat menyadari kehadiran Arisha.

"Hai, Guys," sapa Arisha pada teman-temannya.

Arisha melihat Alluara yang sibuk dengan ponselnya dan menghampiri Alluara. "Buset, Ra, sibuk amat lo sama ponsel."

Alluara yang menyadari ada Arisha di sampingnya pun langsung menoleh. "Gue punya hts-an baru."

"Anjir, serius lo, Ra?"

"Serius lah."

"Dasar buaya betina," cibir Arisha yang tertuju pada gadis dengan nametag Alluara Zeorchallivinya Rhiannon.

Merasa tersindir, Alluara pun menjawab ucapan pedas Sahabatnya itu. "Ya, biarin dong. Emang lo ga ada niatan nyari pacar apa, Sha?"

"Lo masih gamon sama ex crush lo, sama masa lalu, atau masih nunggu teman online lo itu?" Skakmat. Pertanyaan dari Alluara sanggup membuat Arisha bungkam seribu bahasa. Bukan, Arisha tidak bungkam karna semua pertanyaan sahabatnya, tapi karna kata terakhir yang diucapkan oleh Alluara yang menanyakan teman online yang dulu Arisha punya.

Aruna memegangi tangan Alluara seperti memberi isyarat bahwa dia telah membuka obrolan yang membuat Arisha sedih. Merasa bersalah, Alluara melihat Arisha dan benar saja terlihat pada netra gadis itu tengah bersedih seusai dirinya membahas itu semua.

"Maaf, Sha. Gue ga bermaksud bikin lo sedih dan keinget sama masa lalu lo," ucap Alluara pada Arisha.

Arisha tersenyum tipis. "Gapapa kok, Ra. Lagian salah satu dari apa yang lo omongin ada benernya."

Tentang Arisha (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang