bab1

3K 103 0
                                    

7 tahun telah berlalu kondisi Haechan semakin cuek dan dingin terhadap orang sekitar nya dan banyak orang bilang ia psikopat gila walau pun begitu  di dalam hati Haechan ada yang kurang dan penuh penyesalan hanya ada kesepian tanpa warna keluarga dan sahabat Haechan menyuruh nya untuk muvon tapi rasa trauma tiba ia selalu menangis dalam diam karena ia singgah menyesali perbuatannya yang keterlaluan iya berharap kalau waktu berputar kembali ia kan memperbaiki semua nya

Sekarang Haechan sedang berada di kantor mengurus semua nya di kantor yang ia bangun sendiri

Lanjut

Haechan sedang mengurus berkas di meja dan tidak kerasa sudah makan siang sudah sampai

"Sudah makan siang rupa nya, sayang aku rindu maaf kan aku, apa aku harus pergi ke pemakaman ia saja, yaudah pergi aja deh" gumam Haechan

Setelah itu Haechan pun pergi ke pemakaman Jaemin ia di antar oleh supir dan sebelum ia kekuburan ia sempat membeli Bunga untuk jaemin

Setelah itu ia sampai ke kuburan dan ia pun mencerita kan segala nya dan tidak lupa ia selalu mengucapkan beribu kata maaf sungguh ia menyesal semua perbuatan nya itu

"Hai syang apa kabar"

"Bahagia di sana"

"Maaf kan Sya syang,sya sungguh meneyesal kalau waktu terulang kembali aku akan membahagia kan mu"

"Maaf kenapa kamu meninggalkan kamu di saat saya sudah tahu siapa yang membunuh nayon maaf"

"Kamu tahu aku Tampa kmu aku rasa nya hidup ini sepi Tampa kamu tidak ada yang perhatian lagi, tidak ada yang masakin aku makanan yang enak syang,"

"Yaudah saya pergi dulu ya besok saya kesini lagi ya "

Setelah ia mengunjungi kuburan Jaemin iya pulang jalan kaki supir iya suruh pulang saat ia sedang menikmati jalan yang pernah ia kunjungi bersama Jaemin dulu, iya melihat seorang kakek pengemis ia pun datang kehadapan kakek tua tersebut dan memberi uang kepada kakek itu

"Terimakasih anak muda" ucap kakek itu

"Iya kakek tidak masalah"ucap Haechan

"nak pasti kamu sedang menyesali perbuatan kmu terhadap seseorang yang kamu syang" ucap kakek itu

Haechan yang mendengar itu pun syok dari mana kakek itu tahu tentang nya

"Iy-iya kek seandai nya saja sya bisa putar kan waktu sya akan membahagia kan nya kek" ucap Haechan

"Ini nak kalung waktu kalung ini akan membawa mu ke masa lalu dan kamu tidak akan kembali di masa depan" ucap kakek itu

Haechan tampak ragu,walau ragu ia tetap menerima kalung itu menerima kalung itu

" terimakasih kakek sya pergi dulu" Haechan

Haechan pun pergi kakek melihat kepergian Haechan pun tersenyum

" semoga kau bisa mengubah segalanya itu kesempata terakhir mu aku hanya bisa membantu sampai di sini nak" ucap kakek itu lalu pergi seperti angin

Haechan terus berjalan mengenang semua nya rasa nya air mata nya kering tidak bisa lagi menangis semua nya berakir sikap Haechan berubah total semakin dingin dan mudah marah satu pun tidak berani mendekati nya mereka masih sayang nyawa

Haechan sudah sampai ke perempatan jalan di saat itu hujan jalan sepi mencari tempat teduh karena hujan tapi berbeda dengan Haechan ia terus berjalan menikmati hujan

Haechan melanjut kan jalan iya menyebrang jalan dan tiba² ada mobil yang melaju padahal lampu merah

Brak....

Haechan ketabrak dan terpental 5 meter dari sana kalung yang di beri kakek itu masih iya genggam dan melihat kalung itu bercahaya dan tidak lama Haechan pun kehilang kesadaran nya

" Kalau benar terjadi aku akan memperbaiki semua nya aku janji" batin Haechan melihat kalung itu dan ia pun bener² tidak sadar

Terimakasih sudah membaca ❤️

repeating time ( hyuckna)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang