bab10

1K 47 1
                                        

Sikp

Jaemin sudah menyiap kan makanan nya lalu ia memintak supir untuk mengantar nya ke kantor Haechan

Setelah 30 menit di perjalanan Jaemin pun sampai ke kantor Haechan

"Tuan muda apa ingin saya antar kan" supir

"Tidak perlu terimakasih oh iya Nantik biyar saya pulang dengan Haechan saja bapak bisa pergi oke" Jaemin

"Baik lah tuan muda saya pergi dulu" supir

Supir itu pun pergi meninggalkan Jaemin walau pun sedikit ragu meninggalkan Jaemin di sana sendiri

Jaemin pun memutus kan masuk ke perusahaan Haechan yang besar dan luas itu

Lalu Jaemin menanyakan ke refesionis di mana ruangan kekasih nya itu

"Maaf bak apa saya boleh tanya" ucap Jaemin sambil tersenyum

Refesionis itu melihat Jaemin dari kaki sampai ujung kepala tampak ia tidak suka dengan Jaemin

"Siapa lagi ini seoarang anjin yang masuk" ucap referensi itu tampak menghina Jaemin

Jaemin yang di hina itu hanya diam dan masih bisa tersenyum manis kepada referensi itu

"Maaf bak saya tanya di mana rangan pak Haechan ya" ucap Jaemin lagi

"Siapa kau berani menyebut nama tuan donghyuck dengan begitu,kan hanya keluarga nya yang bisa membuat nama itu" ucap referensi itu agak marah

"Maaf bak saya kekasih nya pak Haechan " ucap Jaemin masih lembut

"Kekasih, mimpi apa kau siang hari begini, tuan donghyuck tidak akan sudi dengan seorang pelacur di sini " ucap referensi itu yang menghina Jaemin dengan suara keras sampai² agak menggema di seluruh ruangan itu dan tampak juga kariawan di sana tidak niat membantu, hanya membisik memaki Jaemin, Jaemin yang mendengar itu tidak kuasa menahan air mata nya yang menetes dari mata cantik nya itu

"Kenapa kok nangis sih, lihat lah teman² pelacur ini apa kalian minat dengan tubuh nya" ucap referensi itu lalu ia menjambak rambut Jaemin dengan kuat sampai² Jaemin mendengak kebelakang

"Mbak lepas hiks sakit lepas" ucap Jaemin yang mulai terisak Karna sungguh kepala sakit kata belum sambuh dari sakit bekas bully kemaren

"Wah lihat lah pelacur satu ini menangis, kasihan sekali kau ini kenapa biasa nya juga menangis Karna kenikmatan sex dengan om om di luar sana" ucap referensi itu dengan angkuh nya

Plakkk

Satu tamparan wanita itu tepat di pipi kanan sampai² ada darah di sudut bibir Jaemin

"Gimana sakit apa masih bermimpi ingin menjadi kekasih dari bos kami" ucap referensi itu lalu mendorong Jaemin sampai kepala Jaemin ke bentur ujung meja yang lancip itu

Jaemin meningis Karna kepala nya sakit Karna benturan itu tapi tidak lama kemudian

"Ada apa ini kok ada ribut² apa kalian tidak ada perkerjaan apa" ucap Haechan dengan nada membentak

Lalu Haechan meliat seseorang yang tidak asing seorang namja yang memegang kepala nya yang berdarah itu

Lalu yang benar saja itu adalah kekasih nya

"Ya ampun sayang kok begini,siapa yang membuat mu terluka" ucap Haechan yang tegas dan ada kecemasan menjadi satu

Lalu Jaemin melihat ke refesionis itu,lalu Haechan pun paham dengan Jaemin yang mengode kepada Haechan

Lalu Haechan meliat refesionis itu dengan tajam

"Apa yang kau laku kan kepada kekasih ku,apa kau tidak mau hidup lagi" ucap Haechan dengan mendekat wanita itu belum lagi dengan tatapan tajam

Plakk

Satu tamparan dari Haechan sampai² wanita itu jatuh ke lantai yang dingin

"Atas dasar apa kau menampar dan mengihana kekasih ku dan kalian semua apa kalian hanya menonton saja apa ini pertunjukan badut ha" ucap Haechan yang emosi di ujung ubun² yang akan meledak

Semua kariawan yang ada di sana hanya menunduk kepala nya Karna takut ancaman Haechan tidak main², Karana itu akan terjadi

" dan kau Hima,siap² kau kan mati di tangan ku, tunggu saja" ucap Haechan yang membisik kepada wanita itu tidak lupa senyuman iblis nya yang mengerikan

Wanita itu merinding ketakutan sungguh ia menyesal telah bermain dengan kekasih bos nya yang berhati iblis itu

"Jiyo kesini kau" ucap Haechan memanggil orang yang ia percayai itu

"Iya tuan ada yang saya bantu" ucap Jiyo

"Kau urus wanita ini sekap di di mension keluarga Seo di bawah tanah biyar aku urus kan" ucap Haechan mutlak

"Siap tuan laksana " ucap Jiyo lalu menyuruh bawahan nya untuk membawa wanita itu dengan paksa Karna wanita itu berberontak tidak mau di bawa

Lalu Haechan menggendong Jaemin ala koala lalu mengambil bekal yang kekasih nya tadi

Skipp
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah itu Haechan membawa Jaemin ke ruangan nya, lalu ia memangku Jaemin di sofa

Jaemin menangis di pelukan Haechan

"Hiks sakit Ecan hiks kepala Nana sakit pusing hiks" ucap Jaemin yang menangis tidak lupa darah di kepala nya sudah tidak mengalir lagi Karna Haechan yang mengobati nya dia ruang kesehatan emang ada khusus di kantor Haechan

"Iya sayang sini tidur di pangku Ecan saja biyar Ecan peluk" ucap Haechan yang menyandar kan kepala Jaemin di bahu nya

Jaemin yang mendengar itu hanya  menuruti saja lagian juga nyaman di pangkuan Haechan
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tidak lama tiba² johten datang dan masuk ke ruangan Haechan

Ceklek

"Hai sayang,eh loh kok Nana ada di sini sayang" ucap ten

"Iya bubu tadi kata Jaemin di tadi bosan di mension tidak ada orang cuma maid jadi ia kesini dengan supir Tampa Beru tahu dulu ke donghyuck dulu tadi" jelas Haechan

"Oh gitu nak dan tadi di depan kenapa kok repsionis tadi kenapa kok di seret paksa" ucau Johnny yang duduk di sofa solo

"Iya nak kenapa" ten

"Oh itu dia tadi melukai Jaemin lihat lah kepala nya sampai begini dan ia juga menghina Jaemin Mae kan hyukie tidak terima" ucap Haechan yang masih agak kesel dan ia mengelus kepala Jaemin yang tidur tidak terusik di pengkuan Haechan

"Benar kah nak, lalu mau kau apa akan itu wanita yang telah menyakiti calon menantu Mae ini" ten

"Iya hyukie suruh bawahan hyukie untuk membawa wanita itu di gudang bawah tanah di mension kita Mae" ucap Haechan

"Baik lah nak tapi ingat jaga Jaemin Jangan luka lagi nak" Johnny

"Tampa Deddy bilang pun hyukie akan menjaga nya walau pun nyawa taruhan nya " ucap Haechan dengan tegas dan ketulusan menjadi satu

Ten dan johnny merasa bangga Karna anak nya sudah dewasa dan bertanggung jawab atas apa yang ia lalukan.juga tampak anak nya berubah tidak seperti dulu lagi itu sungguh bersyukur Karna anak nya bisa melihat mana yang benar dan mena yang salah

Bersambung........

repeating time ( hyuckna)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang