bab 4

1.4K 58 4
                                    

Hari ini Haechan dan Jaemin ingin ke rumah orang tua Jaemin yang telah menjual Jaemin kepada Haechan karena hutang keluarga Jaemin dulu

" Ecan Nana tidak sabar ingin memeluk injun Adex nya Nana " ucap Jaemin antusias

" Bener kah kalau seneng mana ciuman nya atas upah nya" ucap Haechan

Cupp

Satu kecupan mendarat ke pipi Haechan

"Sudah itu upah Ecan hari ini terima kasih ya udah mau menuruti ke mauan Nana " ucap Jaemin sambil memeluk Haechan di samping nya

Supir yang melihat itu tersenyum karena hubungan ntara tuan dan nyonya tidak seperti dulu lagi.

2 jam kemudian

Butuh waktu untuk ke rumah ortu jaemin dari mension Haechan tapak rumah besar di hadapan Jaemin rasa nya campur aduk

"Eca..n nantik jika mereka tidak menerima Nana gimana"ucap Jaemin yang mulai berkaca-kaca karena takut tidak di terima oleh keluarga nya seperti dulu

" tenang Beby kalau mereka tidak terima kita pergi ke Paris untuk liburan oke, jangan takut Ecan di sini" ucap Haechan menenangkan jaemin dan memeluknya

Haechan dan Jaemin sudah keluar dan mereka bergandeng tangan di depan pintu

Ting ..tong

Bunyi bel rumah itu

Terdengar suara di dalam rumah itu yang terdengar "sebentar" ucap orang di dalam rumah

Cklek....

Tampak seseorang yang cantik yang membuka pintu itu..

"Iya suap....."belum sempat orang itu menyelesai kan kalimat itu Jaemin lebih dulu memeluk orang di depan nya itu

"Bunda hiks Nana rindu" ucap Jaemin terisak di dalam pelukan ibu yang telah melahir kan nya itu

"Nana, ini Nana, bunda juga rindu Nana,syang nya bunda gimana kabar nya syang"ucap bunda nya Jaemin

"Nana sehat bunda seperti yang bunda lihat"ucap jeamin yang masih memeluk bunda nya

"Yaudah masuk² di luar dingin"ucap winwin bunda dari Jaemin

Jaemin hanya diam karena ia takut ayah nya Liyas nakomoto yuta marah karena di hari² sebelum nya ia di marah dan di hina di rumah tersebut

"Syang kenapa diam saja ayo masuk "ucap winwin

"Hmm takut nantik ayah marah bunda" ucap Jaemin pelan tapi masih di dengar oleh Haechan dan winwin

Winwin mengode mintak tolong kepada Haechan untuk membawa Jaemin masuk ke rumah

Haechan posisi nya ada di belakang Jaemin, Haechan langsung maju dan menggenggam tangan Jaemin dan ngode untuk masuk

Jaemin merasa tangan nya di genggaman ia pun melihat Haechan rasa nya ia tenang dan aman

Jaemin dan Haechan langsung masuk di dalam rumah itu rasa nya Jaemin rindu rumah masa kecil nya itu

"Sini sayang duduk dulu bunda mau buat kan minum dulu nya sayang"ucap winwin

Setelah winwin pergi ke dapur tunggal lah Jaemin dan Haechan

"Ecan kalau ayah marah nantik gimana Nana takut"ucap Jaemin memeluk Haechan

" tenang sayang Ecan di sini kalau ayah nyakitin Nana,nantik Ecan yang urus kan"ucap Haechan mengusap rambut Jaemin

"Janji"ucap Jaemin

"Janji sayang tenang iya saya di sini"ucap Haechan..

"Hu'um"Jaemin mengaguk patuh

Jaemin dan Haechan sedang berberpelukan, tiba² winwin pun datang membawa kan teh dan cemilan ringan

"Siahkan minum tuan donghyuck dan Nana sayang"ucap winwin dengan senyuman manis nya

"Nyonya nakomoto jangan pangil saya tuan pangil saja Haechan "ucap Haechan

"Iy .iya tuan eh Haechan maksd nya"ucap winwin

Mereka berbicara dengan penuh candaan dan tak lama mereka berbicara tiba² yuta pulang dengan dua anak nya yang baru pulang sekolah

"Bunda kami pulang"ucap Renjun dan shutaro

"Eh udah pulang sini sayang, kakak kalian pulang"ucap winwin

"Kakak Nana,kami rindu"ucap renjun dan shutaro bersamaan dan memeluk tubuh Jaemin

"Iya kakak Nana juga rindu kalian berdua"ucap Jaemin

Tiba² datang lah tuan nakomoto

"Sedang apa kau kemari " ucap yuta menatap Jaemin dengan tajam

Jaemin yang mendengar itu langsung melepas kan pelukan Renjun dan shutaro ia langsung memeluk Haechan karena takut ayah nya sendiri

" jaga bicara mu tuan nakomoto kau membuat Nana ku ketakutan bersikap baik lah kepada nya" ucap Haechan dengan membalas tatapan yuta tak kalah tajam nya

"Oh ada tuan muda Seo ada apa tuan muda Seo sudi menginjak kan kaki nya kerumah kamu tuan"ucap yuta

"Ehmm saya ke sini karena kekasih ku ingin menggunjungi keluarga nya apa itu salah tuan nakomoto "ucap Haechan

"Kenapa kau bawa anak pembawa sial itu kemari seharus nya yang pantas menjadi kekasih mu itu adalah anak ku Renjun bukan dia"ucap yuta sedikit meninggi dan menunjuk jaemin

"Jaga bicara mu tuan nakomoto jangan pernah kau menujuk kearah nya itu tidak pantas karena ia akan menjadi nyonya Seo, jadi hormat lah kepada nya dan satu lagi kau ingin aku menikah Renjun itu tidak mungkin karena orang ku cintai adalah Seo Jaemin paham kau" ucap Haechan tegas

"Ayah seperti apa kau,kau tega memberi anak mu kepada orang lain karena sebuah hutang, aku peringatkan kan sekali lagi dan ini yang terhakir nya, Jaemin bukan pembawa sial tapi iya anugerah Tuhan yang terindah jadi kau tidak pantas menyebut nya pembawa sial dia punya nama yaitu SEO Jaemin"lanjut Haechan

Yuta hanya diam apa yang Haechan bicara kan ia agak heran biasa nya Haechan tidak akan membala Jaemin malahan ia akan tambah mencaki maki Jaemin, Renjun dan shutaro berada di pelukan winwin karena takut melihat Haechan dan yuta berdebat karena sungguh aura Haechan sanggat berbeda

Jaemin ia memerlukan Haechan menagis diam Haechan tidak henti menghusap bahu dan kepala Jaemin dengan lembut

"Tampak nya kami tidak di harap kan ke sini baik tuan dan nyonya nakomoto kami pergi dulu "ucap Haechan menggendong Jaemin ala koala dan pergi dari rumah itu

Melinggal kan keluarga nakomoto itu yang diam tidak bisa berbicara lagi, renjun dan shutaro menangis kencang Karna baru bertemau dengan kakak ke 2 mereka dan sekarang sudah terpisah lagi dan winwin juga ikut kecewa dengan suami nya Karna tega menjual anak nya sendiri hanya demi hutang sialan nya bukan hanya Jaemin tapi Xiaojun pun turut manjadi korban ke egoisan nakomoto yuta itu

Sekarang Haechan dan Jaemin mau ke bendara pergi sesuai janji nya kepada Jaemin di

Di dalam mobil Jaemin berada di pangkuan Haechan mengis Haechan sigap menenang Jasmin yang ada di pangkuan nya

"Hiks apa salah Nana Hiks kenapa ayah tega hiks bicara seperti itu ke Nana Hiks hati Nana sakit hiks Ecan "ucap Jaemin menagis tersedu-sedu di pelukan Haechan menyembunyikan wajah nya ke dada Haechan..

" cup cup sayang jangan nagis ya nantik sesak sayang kamu gak salah kok, tenang iya Ecan di sini" ucap Haechan

Setelah beberapa menit Haechan dan Jaemin di perjalana mereka pun sampai kebandara dan menuju ke Perlis lalu mereka liburan bersama

Terimakasih sudah membaca ❤️❤️

repeating time ( hyuckna)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang