Chris menghela nafas panjang sebelum memasuki ruangan kelas hari ini ia pertama kalinya mengajar mengampu mata pelajaran matematika,gugup tentu saja tadinya Chris mengambil jurusan olahraga tapi karena sekolah ini sedang kekurangan guru matematika terpaksa Chris mengambilnya meskipun kurang masuk akal
Namun untungnya Chris pandai dalam berbagai hal, matematika adalah pelajaran favoritnya sejak masa taman kanak-kanak sampai sekarang
Kemeja putih dimasukkan kedalam celana bahan hitam dengan sabuk pinggang, tidak lupa kacamata kotak bertengger di wajahnya
Rambut hitam tersisir rapi, memakai wewangian dan sepatu hitam juga buku setebal uang yang ada di dompet Chris di genggamannya
Tok tok tok
"Selamat pagi semua" sapa Chris ramah disertai senyuman manis menyapa murid kelas dua belas IPS 1, namun respon mereka malah abai dan cuek malah ada yang terang terangan menertawakan penampilan nya yang tampak culun
"Wah siapa nih? Guru baru matematika kita? Jelek amat" celetuk salah seorang murid bername tag Hwang Hyunjin diiringi tawaan kencang se isi kelas
Chris menarik senyumnya sedikit seyok dengan ucapan muridnya tapi setelah itu ia tersenyum kembali "Iya saya guru matematika, perkenalkan nama saya Christopher panggil saja pak Chris. Langsung saja ya kita belajar"
"Cih so kenal lo" omel Hyunjin kembali daripada menulis lebih baik ia makan tidak ada gunanya belajar keras kalau tidak masuk kepala
"Bajunya tolong dirapikan ya Hyunjin, penilaian sikap lebih penting dipelajaran saya" ingat Chris
"Ck banyak peraturan,guru baru so keren"
"Jin diem deh kasian gimana kalau itu bokap lo yang lagi ngajar tapi muridnya bandel terus ngata-ngatain pasti ga enak" bisik Jisung membuat teman sepernakalannya diam
Terpaksa mencatat materi yang sedang ditulis oleh guru baru tersebut
"Terus jangan ngejek lah,siapa tau beliau jadi jodoh lo kkkk~" ledek Jisung menambahkan
Sontak satu kelas menatap ke arah Hyunjin usai mendengar gebrakan kencang di atas meja, termasuk Chris yang sedang fokus fokusnya menulis ikut menoleh
"Hyunjin ada apa?"
"Noh kan dia aja paling tau nama lo dihari pertama ngajar"
"Diem Han Jisung ngomong sekali lagi gue penggal kepala lo!"
"Hehe ampun jin canda"
Pagi ini Hyunjin sudah emosi semua ini gara gara guru matematika cupu itu,awas saja
Tiga jam yang membosankan plus menyebalkan bagi Hyunjin, akhirnya selesai juga guru matematika itu keluar dari kelas usai berpamitan
Hyunjin harus memikirkan cara apa untuk memberikan pelajaran pada guru cupu itu supaya tidak betah dan pergi dari sekolah
"Kantin yok Jin,laper gue"
"Hem bentar gue lagi mikir" pemuda bersurai cukup panjang itu terdiam sejenak hingga seringan tipis muncul "oke udah,mau makan apa sung?"
"Baso tahu bi memen lah gue lagi pengen"
"Gue juga tolong beliin tar gue ganti"
"Oke"
Hyunjin mengedarkan pandangannya ke seisi kantin,mata sipitnya mengernyit siapa orang yang duduk di pojok sana tempat biasa Hyunjin duduk dengan Jisung
Semua orang juga tahu tempat disana milik siapa, dengan langkah cepat Hyunjin berjalan menghampiri seseorang disana yang ternyata adalah guru membosankan tadi
"Punya kuasa apa lo duduk di tempat gue?" Emang Hwang Hyunjin ini tidak ada takut takutnya sama guru terlebih lebih tua diatasnya
"Loh Hyunjin memangnya kenapa,saya duduk di sini karena kosong"
"Ini tempat duduk gue,satu sekolah juga tau minggir!"
Sentaknya
Chris sampai berhenti berfikir "Iya lagipula saya sudah selesai,ini buat kamu saya ke ruangan dulu" pamit nya setelah menyodorkan satu kotak susu pisang untuk murid hobi marah marah sembari tersenyum manis seperti biasa
Jisung tersenyum dari kejauhan ia memiliki ide supaya susu pisang itu diminum
"Bi cabe nya yang banyak ya punya temen saya itu satu, yang satunya lagi sedeng aja pedasnya" setelah lima menit kemudian Jisung datang dengan dua baso tahu di piringnya
Cabenya super halus jadi ga bakal keliatan kalau itu pedes terus yang punya Jisung juga dikasih toping cabe utuh supaya ga ada yang berani makan
"Nih jin, tunggu bentar ya gue mau beli cireng isi dulu"
"Hemm"
Tanpa pikir panjang Hyunjin langsung melahap baso tahu yang menggoda iman, awalnya masih biasa saja pedasnya tidak terasa tapi setelah sisa dua suap kedua telinga nya berdengung, bibirnya merah lidahnya panas belum lagi ingus nya ikut keluar
Karena panik tidak ada air minum Hyunjin sedot susu pisang tadi sampai habis "hahh lega, Jisung kampret"
"Gimana jin enak ga baso tahu nya?" Kekeh Jisung puas, rencananya berhasil
"Pedes banget shh tapi enak"
"Bagus deh jadi susu pemberian pak Chris diminum"
"Lah iya anj- HAN JISUNG!"
Chris yang kembali ke kantin untuk membeli tisu terkekeh kecil sembari menggelengkan kepala
"Ini pak totalnya 2.500"
"Terimakasih"
Tbc