5

459 58 1
                                    


"Lo kenapa jin kaya orang kehilangan semangat hidup,ga dikasih uang jajan? Oh iya waktu itu gimana, sorry bat dah gue buru buru,lo ga berbuat aneh aneh kan di rumah pak Chris?"

"Ga,gue cuma ngantuk" jawab Hyunjin lesu

"Tumben, ayolah ke kantin ga kangen baso tahu Bi memen?" Bujuk Jisung memaksa berusaha menarik tangan simata kucing supaya pergi ke kantin

"Nggak ji sana gue mau tiduran"

"Okelah gue beliin,awas pas gue balik ga ada di kelas"

Tak biasa nya seorang Hwang Hyunjin murung,lesu dan mengantuk kecuali saat sedang sakit. Tadi sih badannya lumayan hangat, semoga saja kawan nakal tapi baik itu tidak sakit

Apalagi jam terakhir nanti pelajaran olahraga, butuh tenaga ekstra

Jadilah Jisung membeli baso tahu dan es cendol dingin untuk menambah stamina,tengah bolong begini emang enaknya minum yang seger seger

"Hyunjin ke mana?"

Jisung menoleh ke arah sumber suara
"Eh bapak, itu dia temen saya lesu kaya orang galau dikelas pak,terus katanya ngantuk. Bapak mau apa?"

Semoga kamu baik baik saja

"Ini titip untuk Hyunjin, terimakasih saya permisi" dua buah susu pisang dan satu bungkus permen susu

"Iya pak. Fiks ini mah pak Chris demen sama Hyunjin"

"Hyunjin yuhu nih es cendol seger sama baso tahu,terus ini dari pak Chris dimakan" satu persatu makanan dikeluarkan dari kantong plastik, meskipun ada larangan makan di kelas tetap saja mereka langgar selagi tidak ada yang melihat

"Makasih ji" es cendol di seruput,ahh~ rasanya mantap

"Lo demam apa gimana,masih kuat nanti olahraga?"

"Kuat gue kan ga lemah" meskipun tidak meyakinkan saat ini Jisung percaya

Tak terasa waktu istirahat telah usai lima menit yang lalu,kini kelas 12 IPS 1 berkumpul di lapangan untuk melakukan absen kemudian mengikuti rangkaian pemanasan

Kali ini akan mempelajari materi sepakbola, untuk itu pak Hyungwon selaku guru olahraga memerintahkan satu kelas berlari tiga keliling lapangan sebagai pemanasan kekuatan kaki

Pusing itulah yang dirasakan Hyunjin sekarang, kepalanya mengeluarkan keringat dingin dan juga lemas. Hyunjin tuh kuat makanya tetep lari sampai tiga putaran selesai

"Pak Hyunjin mimisan" pekik Yuna mengadu

"Berantem sama siapa?"

Ck mentang mentang gue suka berantem batin Hyunjin tidak terima

"Gak berantem pak,ini mukanya udah pucat" jawab Lia

"Gue baik baik aja" Hyunjin usap darah di hidung nya dengan tisu milik Lia

"Sudah lanjut saja saya gak rugi kalau kamu ga ikut mata pelajaran saya" Satu kelas hening

"Kok pak Hyungwon gitu amat" bisik Jisung

"Ga papa ji,gue kuat cuma mimisan bukan patah tulang"

"Yaudah bareng ma gue takutnya lo pingsan"

"Tim nya dibagi dua, laki laki lawan perempuan. Kamu Hyunjin tim perempuan sendirian, yang lain tim laki-laki" ucap pak Hyungwon seakan akan mendengar obrolan Jisung

Tidak ada yang bisa menolak suasana sedang tidak baik seperti ini, padahal guru baru satu bulan mengajar ini tidak ada masalah dengan Hyunjin dan selama satu bulan ini Hyunjin tidak berkelahi dengan siapapun

Tertelan isu buruk dari guru guru lain seperti nya

"Maju sebelas orang sebelas orang sisanya tim cadangan"

"Gak adil banget ish" gerutu Yuna pelan

"Gue jadi kiper ya" ucap Lia diangguki tim nya

Priiittt

••

Minggu ini Hyunjin pergi sendirian dari rumah membawa mobil bunda nya menuju bukit yang pernah dia lihat saat kemping dulu, mungkin jaraknya cukup jauh dan untuk sampai dibukit itu harus jalan terlebih dahulu

Setelah lima belas menit berjalan akhirnya Hyunjin tiba dipuncak bukit menghadap lelalutan oranye, cantik Hyunjin tidak tahu ada tempat seindah ini

Sunset pertama nya "Gue bakal sering sering kesini" Hanya saja sedikit dingin karena dekat dengan laut,tapi teduh karena ada satu pohon besar dan sedikit bebatuan

Kedua mata Hyunjin terpejam menikmati semeliwir angin dan segelas susu coklat hangat, sengaja ia membawa air panas supaya bisa pulang lebih lama. Rasanya cukup tenang disini,cocok untuk menenangkan pikiran

Hamparan laut biru dan pasir putih,ia akan ke bawah sana jika waktu kosong

"Ck gue kenapa, kenapa inget si guru culun.   Dan kenapa gue sedih dia udah dijodohin? Gue ga suka sama tuh orang tapi kenapa,tch selera gue buruk"

Hyunjin menghela nafas, "Apa gue jatuh cinta? Ga mungkin, tapi gue .. iya gue suka lebih tepatnya jatuh cinta"

Siapa wanita beruntung yang mendapatkan si culun? Ah apa bisa dikatakan wanita beruntung atau wanita menyedihkan?

"Dia ga keren, kenapa gue bisa suka. PAK CHRIS ANJING!" teriaknya ke arah laut

Pohon besar disana hanya bisa menggeleng melihat tingkah manusia yang sedang galau berat

"Kalau dia jodoh gue ga bakal kemana kan? Tapi kalau dia datang nya pas udah jadi duda? Ga mau gue ga mau sama bekas,gue mau jadi yang pertama. Aih apasih goblok gue ngomong apa??" Hyunjin lelah dengan pemikirannya

Lebih baik ia tidur disini sejenak sampai sunset oranye berganti dengan kegelapan dan terangnya rembulan malam

Tidak salah ia memakai jaket tebal dan satu tikar






Tbc


All Things at Sunset ° Chanjin [9]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang