16

383 48 0
                                    

Sebuah pasar malam Yeji ajak dia orang itu berkunjung,malam ini sangat ramai dikunjungi mungkin karena malam ini hari terakhir buka serba serbi barang di berikan diskon besar-besaran

Memang waktu yang cukup pas untuk jalan-jalan malam

"Pegangan ah takut kepisah bahaya nih" ide Yeji, Chris mah nurut-nurut aja sama calon istri

"Adek pegangan sama pak Chris,kakak pegang kamu"

"Kenapa kakak ga pegang pak Chris? gue mager pegangan kaya mau nyebrang aja"dengan seperti ini Hyunjin bukannya senang ia malah semakin sedih

"Kakak belum sah jadi adek aja yang pegangan sama pak Chris, nanti kalau ada setan' sesat gimana?"

"Iya bawel Yejei"

Gadis 22 tahun itu tersenyum dan mulai jalan kelilingi pasar malam mencari wahana apa yang akan dinaiki, sangkar burung seru kali ya

Tapi Yeji takut ketinggian,oke pilih yang lain mandi bola? Gak! Yeji takut pas lompat ada bambu runcing dibawahnya ga kebayang kalau ketusuk kaya sate hiiii ngeri

Nah ini ada permainan ramal ramal

"Bang adek saya katanya mau di ramal" ceplos nya menyeret badan sang adik supaya maju ke depan

"Ish ngga Yejei ga mau pak dia aja" Hyunjin gak percaya sama ramalan terus kalau ramalannya jelek gimana? Hyunjin takut overthinking

Mas peramal nya sampai bingung mau ngeramal yang mana akhirnya dia milih
"Mas yang ini aja. Saya ramal kehidupannya akan bahagia, memiliki masa depan yang cerah. Memiliki keluarga yang harmonis, dan melimpah rezeki berkat dari rezeki pendamping hidupnya" ucap si peramal

Gue mah apa yang bawa pengaruh negatif-Hyunjin

"Anak berapa bang?" Yeji penasaran

"Anaknya tergantung mas nya,saya hanya meramal masa depan bukan perkembangbiakan"

"Bisa ae si mas, makasih ya ramalan nya" Yeji berikan satu lembar uang berwarna biru pada peramal tadi, meskipun untuk pertama kalinya di pasar malam ada ramal ramalan

Hyunjin cape dari tadi di seret kesana kemari terus cuma dikasih permen kapas sama baso ikan,nyesel ga minta duit sama bunda

Di saat sedang enak enak nya makan jajanan Yeji merasa butuh toilet, "Dek kakak ke toilet sebentar ya kalau mau jalan jalan boleh aja ga lama kok" Yeji pergi sebelum adiknya itu mengomel tidak jelas

Hyunjin menghela nafas ia harus pergi "jangan pergi nanti hilang"  ucap Chris seakan akan mendengar suara hati Hyunjin. Jari tangan yang lebih kecil dari nya di satukan

Kenapa si Chris lo sengaja mau bikin gue sakit hati? Lo tau kan perasaan gue ke lo gimana, wkwk salah gue ya jatuh cinta sendirian. Lo ke gue cuma sebatas guru sama murid terus baik karena gue bakal jadi adik ipar lo

Kenapa gue taunya baru sekarang - gumam Hyunjin dalam hati

"Kalau gue hilang lo mau gimana?" Tatap Hyunjin sinis

"Saya cari"

"Gue bukan anak kecil dasar culun" pemikiran sempit

"Takutnya kamu diculik"

"Gue udah gede"

"Besar atau kecil, penculik tidak memandang umur"

"Diem ah lo kaya orang tua" meskipun ada benarnya Hyunjin baru kepikiran bagaimana kalau ia di culik? Terus perutnya dibedah, diambil organ nya, matanya dicongkel

Hiii serem

"Hyunjin"

"Apa?" Jawab nya dengan wajah julid,untung Chris sabar

"Mau beli sesuatu? saya beli kan"

Pemuda bermarga Hwang itu mengetuk ngetuk dagunya dengan jari telunjuk, dompet Chris tebal kan? Dia ingin membeli banyak sesuatu "Gue mau kerang laut itu terus tahu bulat,es krim, itu,itu,itu,itu dan masih banyak"

"Boleh ayo saya antar"

"Ga bohong kan?" Mata Hyunjin memicing

"Ngga, saya serius"

"Kak Yejei ga bakal marah kan duit lo gue habisin?" Chris tidak masalah asalkan itu Hyunjin

"Selama dia belum jadi istri, keuangan masih menjadi urusan saya"

Hyunjin mengangguk
"Perasaan lo ke kakak gue gimana Chris?"

Pria kelahiran 3 Oktober itu tidak bergeming, entahlah ia sendiri tidak paham dengan perasaan nya. Rasanya sangat berbeda dengan perasaan ketika bersama Hyunjin

Jujur Chris tidak tahu bagaimana perasaan ketika jatuh cinta, tidak dapat membedakan mana perasaan jatuh cinta atau senang biasa

Sifat kaku nya, pemikiran sederhananya,semua hal diluar kepala Chris makanya ia tidak paham

"Ayo Chris,woy bapak! malah ngelamun"Teriak Hyunjin layaknya dipasar tradisional pengunjung dan penjual yang ada disana kompak melihat ke arahnya

Chris menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "Ini nya sudah dibayar?"

"Udah pake uang lo, ini dompetnya" tunjuk Hyunjin. Chris bingung kapan Hyunjin ambil dompetnya,tapi tidak masalah Chris tidak marah

"Maaf,mau beli apa lagi?"

"Ini lucu bagusnya warna apa Chris?" Tunjuk Hyunjin pada beanie lucu warna warni yang berjejer rapi

"Putih"

"Berapa Bu?"

"125 saja" yah mahal Hyunjin jadi ga enak minta nya

"Mau ini" izin nya seperti anak kecil yang meminta dibelikan mainan

Sreett

Chris raih beanie putih itu kemudian ia pakaikan di kepala Hyunjin, beberapa anak rambut yang keluar dibenarkan supaya tidak menghalangi arah pandang
"Sudah Hyunjin nya lucu" puji Chris tanpa sadar

"Terimakasih Bu"

"Sama sama dek"

"Kak Yejei kenapa lama Chris?"

"Sebentar ini ada chat"

Hwang Yeji
Chris aku udah pulang duluan tadi temen aku masuk rumah sakit jadi nyusul,kalian jalan jalan aja habis ini aku kesana lagi kalau sempat

Eh ga usah aku pulang nya dianterin temen

"Jadi mau bagaimana?"

"Mau naik itu Chris" tunjuknya pada sangkar burung

"Yasudah boleh"

Hyunjin dengan senang hati menaiki wahana permainan ini sejak kecil sudah menjadi favoritnya bila pergi ke pasar malam,dia akan menyeret kakak nya untuk menemani meskipun tau kakak nya takut ketinggian

Di temani berbagai macam makanan Hyunjin duduk berhadapan dengan Chris, menikmati keindahan kota dari atas wahana

Samar samar Chris Hany tersenyum memerhatikan mahluk di depannya yang sedang fokus pada makanan

Saat makanan di tangannya habis pada putaran terakhir seluruh lampu tiba tiba mati otomatis wahana yang dinaiki Hyunjin terhenti tepat di puncaknya

Buru buru Hyunjin berpindah-pindah tempat menghamburkan dirinya ke pelukan pria 24 tahun itu gemetaran
"Aaa Chris ini gimana gue takut,kita ga bakal jatoh kan? Mati listrik nya lama ga, Chris kita ga bakal kenapa-kenapa kan?"

"Shh tenang dulu tidak apa-apa nanti juga menyala lagi" Chris usap lembut punggung Hyunjin

"Gue takut"

"Tidak apa-apa jangan takut"

"Kenapa ga panggil pemadam kebakaran Chris?"

"Kalau mati listrik nya lama"

Setidaknya Hyunjin merasa lebih tenang sekarang, pelukan hangat membuatnya terasa nyaman. Cukup lama lampu padam,tiga puluh menit kemudian listrik kembali menyala permainan hari selesai

Mereka pulang karena Hyunjin sudah mengantuk





Tbc













All Things at Sunset ° Chanjin [9]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang