Hari kedua Hyunjin datang ke tempat kemarin,kali ini ia datang membawa kanvas,alat dan bahan lukis lainnya beberapa makanan dan air mineral
Kali ini ia datang selepas pulang sekolah ini alasan mengapa dirinya membawa mobil ke sekolah
Sebelum memulai, Hyunjin menyandarkan tubuhnya di batang pohon memejam kan mata barang sejenak menikmati keindahan pantai disiang hari
"Gue mau liat sunset lagi, tolong hari ini jangan mendung"
Ditemani alunan musik Hyunjin mulai menggoreskan cat di kanvas, melukis hamparan luas di depan sana di mulai dari langit biru sampai berubah menjadi oranye
Juga kamera polaroid disediakan demi memotret pemandangan cantik yang sayang untuk dilewatkan
Sayang nya ia tidak bisa berlama-lama disini,saat hari mulai gelap Hyunjin segera turun untuk pulang. Tak lama hanya 5 jam dirinya menghabiskan waktu diatas bukit
°°
"Kak Yejei tuh ada temen kakak diluar" seru Hyunjin dari dapur, Yeji yang sedang mengeringkan rambutnya berlari cepat menuju pintu
"Eh Jun masuk,gue kira masih lama bentar ya habis mandi"
"Sans Yej itu adek lo?"tunjuknya pada Hyunjin yang sedang memakan es krim
"Iya masih SMA,duduk aja"
"Kak gue keluar bentar ya mau ke Indomaret" izin Hyunjin
"Iyaa" jawab Yeji dari kamar, kebetulan hari ini dirumah hanya ada hyunjin dan kakak nya,bunda dan ayah sedang pergi keluar kota mungkin nanti sore pulang nya atau besok pagi
Hyunjin mengetuk ngetuk dagu, memikirkan makanan apa yang akan dia beli. Sebenarnya ia bosan ingin pergi ke bukit tapi mobilnya di bengkel karena rusak mesin
"Hyunjin?" Pemuda bermata kucing itu menoleh malas
"Ck lo ngikutin gue?"
"Ngga kebetulan saya mau beli sesuatu,kamu sendirian?"
"Keliatan nya?" Hyunjin melengos pergi ke rak lain mencari makanan yang menurutnya enak dan juga mengenyangkan,mau banyak tapi duitnya pasti ga cukup
Dua kotak susu pisang, sosis freangles dan pillows juga mie jepang diserahkan pada kasir di ikuti barang milik guru matematika itu
"Disatukan saja bayarnya"
"Baik pak, totalnya dua ratus delapan belas ribu empat ratus"
Hyunjin menaikan sedikit matanya mengintip isi dompet si guru culun penasaran,sadar diperhatikan Chris menoleh saat ini juga hyunjin langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain
"Ini, kembaliannya untuk amal. Ayo Hyunjin"
"Ngapain sih pake nraktir gue ga minta dan gue masih mampu, sombong amat mentang-mentang banyak duit" padahal aslinya seneng uang jajan nya selamat
"Ga papa saya mau aja nraktir kamu,ini saya tambahin jajanan nya. Saya duluan ya jangan keluyuran belajar yang rajin besok ulangan"
"Iya gue tau" sering sering ya nraktir Hyunjin
"Dek,kakak jalan dulu ya jangan keluyuran titip rumah" seru Yeji dari mobil
"Mau kemana Yejei?"
"Mau kerja kelompok sama temen, dadah"
"Kerja kelompok apa pacaran"
"Hehehe adek pinter"
Selepas pulang dari Indomaret Hyunjin pergi ke kamar,membuka buku matematika kemudian memahami materi dan juga soal soal yang dipelajari kemarin, ulangan kali ini dan seterusnya Hyunjin harus mendapatkan nilai sempurna jika tidak setidaknya tak remedial
°°
H
ari- H ulangan, Hyunjin duduk santai di meja paling depan berhadapan dengan meja guru karena ia memahami soalan yang diberikan, tidak bisa mencontek sebab masing-masing soal berbeda
Jisung hanya bisa menjerit, percaya diri nilainya telinga monyet atau soang atau telur bebek
Seungmin berdiri mengumpulkan kertas ulangan lebih dulu, title selalu menjadi yang pertama seolah-olah melekat dalam dirinya, selalu pertama dan sempurna dimata guru guru
"Yang lain periksa lagi ya jawabannya jangan terlalu berburu nanti keliru"
Diam diam Hyunjin mengintip,hahah dapet nilai sembilan puluh
Meskipun Hyunjin tidak yakin mendapatkan nilai sempurna, optimis saja lebih dari si juara umum
"Waktunya satu menit lagi silahkan dikumpulkan"
"Nih" Hyunjin taruh kertas jawaban milik nya disertai senyuman manis hingga matanya membentuk bulan sabit, kemudian kembali ke tempat duduknya di sebrang jendela sana
Namun sebelum duduk ia menghampiri sohibnya terlebih dahulu,tapi tampaknya ada yang tidak suka saat melewati meja terakhir seungmin berdiri merangkul pundak kemudian berbisik
"Ga usah kegatelan,pak Chris jijik punya murid bodoh terus berandal kaya lo" wah apanih sayang kalah saing?
"Percuma ya Sung punya otak pinter tapi mulut bodoh" sarkas Hyunjin sembari merangkul pundak Jisung
Si tupai yang awalnya tidak paham kemana alur pembicaraan akhirnya konek
"Terus yang pinter suka celaka gara gara kalah saing,skuy balik tar ada yang kepanasan"
"Yoi sung, sebodoh bodoh nya gue nih. Kagak pernah tuh menghina hahaha"
Seungmin yang merasa tersindir menggertakan gigi nya, pensil digenggamnya pun terbelah menjadi dua,lihat saja pembalasan nya
Tbc