"Siapa yang mau mengerjakan soal nomor satu,kedepan! Kalau tidak ada saya akan tunjuk"
"Saya pak"
Hufh selamat,Jisung menghela nafas lega syukurlah si ketua murid Kim Seungmin mau ke depan sebab sedari tadi guru matematika baru itu terus menatap ke arahnya
Tapi mungkin tidak selamat masih ada nomor dua dan selanjutnya
"Ya benar, selanjutnya nomor dua silahkan maju""Saya pak" semua menoleh ke arah Hyunjin,apa mungkin murid yang sering dikatakan bodoh itu dapat mengerjakan soal di depan? Rasanya mereka tidak yakin tidak salah lagi bantuan dari google
"Jin emang lu bisa?" Bisik Jisung pelan
"Bisa sih moga bener" Hyunjin berjalan sedikit yakin tidak yakin ia bukan ingin berlagak sombong mencari sensasi hanya ingin membuktikan bahwa dirinya tidak sebodoh itu dalam pelajaran
"Bagaimana pak?" Duh Hyunjin deg degan
"Ya benar, selanjutnya Han Jisung nomor tiga"
"Itumah dari google pak" seru salah satu siswi berambut sebahu
"Dari google bagaimana saya buat soal sendiri, silahkan cek di google kalau ada jawaban seperti ini" tegas Minho
"Saya juga menjawab seperti itu pak, persis" Kim Seungmin speak up
Satu kelas terheran heran bahkan Hyunjin sekalipun, kenapa seungmin membela nya? Bukankah mereka tampak tidak akur belakangan ini?
"Dengar itu karena kamu sudah menuduh sembarangan,isi nomor tiga kalau tidak bisa nilai kamu saya minus"
Hahaha mampus - batin Jisung gembira tidak jadi ke depan
"Jisung nomor empat"
"Anj-"
Akhirnya setelah melewati ketegangan jam pertama Jisung dan kawan kawan bisa bernafas lega, sebagian merasa menyesal guru matematika digantikan dengan guru bermarga Lee itu
Bukannya mengerti malah takut,berujung masuk telinga kiri keluar telinga kanan
Menu pilihan istirahat kali ini Hyunjin dan Jisung memilih bakso,kuah kaldu gurih campur sambal pedas terasa panas cocok dihidangkan saat pusing pusing seperti ini
Slurpp..
Kuah bakso diseruput Hyunjin, bakso Bi Bibin emang selalu mantap
"Gue boleh gabung gak?" Seungmin datang dengan semangkuk bakso
Jisung kira orang pintar seperti seungmin tidak memakan bakso
"Boleh min duduk aja" jawab Hyunjin
"Gue minta maaf kemarin sempat gangguin lo dan ngatain lo bodoh" ucap Seungmin tulus
Hyunjin terdiam sejenak serius nih Kim Seungmin minta maaf?
"It's oke gue tau kalau lagi jatuh cinta emang suka buta,dan santai aja lagian lo bener kok gue emang bodoh"Seungmin tersenyum tipis "Maaf kata kata gue kemarin nyakitin lo"
"Sans min kita sebagai temen kelas tuh harus saling memaafkan jadi santai aja, lagian percuma kan kita jatuh cinta sama orang yang salah"
"Untuk yang itu gue udah ikhlas"
"Lo gak galau?"
"Kenapa harus?"
"Lo kan sama sama suka sama pak Chris kaya gue,dan beliau ternyata nikah sama kakak gue. Gue baru tau kemarin rasanya gue kaya di bodoh bodohin"
"Lo ga bercanda Hyunjin?"
"Ngapain gue bercanda, makanya gue tanya lo kenapa bisa gak galau?"
"Gue mau yang realistis aja yang pasti buat gue,biar cinta yang ngejar gue bukan gue yang ngejar cinta"
"Perasaan orang beda-beda menurut gue,ada orang yang susah move on ada yang gampang. Apalagi ini urusannya sama keluarga sendiri pasti sulit" timpal Jisung setelah lama nyimak syukur deh dua orang ini damai
"Gue ikhlas.." gumam Hyunjin sembari menusuk nusuk baso di mangkuk
"Tapi hati lo engga"
.
.
Tinggal menunggu dua hari lagi dan Hyunjin masih belum terbiasa dengan hatinya, perasaan nya semakin campur aduk apakah ia sanggup atau tidak menyaksikan hari esok
Hyunjin tidak ingin pulang ke rumah,ia ingin diam sendirian tanpa ditemani siapapun. Maka malam ini Hyunjin mendirikan tenda di bawah pohon besar pergi tanpa sepengetahuan siapapun,ia ingin bermalam disini
Kalau perlu esok ia tidak usah pulang,hah rasanya berat
Hyunjin menggosokkan telapak tangannya pada api, cuaca malam ini sangat dingin tapi ada bagusnya tidak hujan
"Tadinya gue mau ajak lo kesini,tapi gak bisa ya? Apasi Hyun ayo move on ga usah di inget inget" kepalanya ia pukul beberapa kali
"Hiks.."
Pohon besar disamping Hyunjin tersenyum mungkin jika ia hidup akan mengelus nya
"Bun ini bagus?" Tunjuk Yeji pada gaun yang dikenakan nya sekarang
"Iya kamu cantik sayang, semuanya cantik kalau anak bunda yang pakai. Iya kan Chris?" Tanya si bunda pada calon menantunya
Namun Chris hanya diam menatap kosong lantai dibawah nya, Chris tidak paham mengapa dirinya terasa ingin menangis, ingin pergi dan melewatkan acara ini
Padahal seharusnya ia bahagia,tapi rasanya sangat sulit kepalanya dipenuhi oleh Hyunjin
"Chris?" Panggil si bunda untuk yang kedua kali
"Hah iya bunda" Chris mengangguk meskipun tidak tahu apa yang sedang dibicarakan
"Em oke deh Yeji mau yang gaun tadi sama ini"
"Kalau begitu kita pulang sekarang,tapi mampir dulu ke restoran ya bunda lapar"
Si sulung mengangguk "Sayang adek ga ikut,kalau ada pasti makan paling banyak. Adek akhir akhir ini beda ya Bun?"
"Perasaan kamu aja kali,adek masih kaya biasanya kok. Wajar anak laki-laki keluar malam paling kerumah Jisung"
"Iya kali ya cuma perasaan aku"
Tbc