Happy Reading!
Salsa saat ini tengah berada didalam kamarnya, setelah tadi ayahnya mengantar Salsa pulang dengan alasan ada urusan mendadak.
Salsa pun tak ambil pusing, dirinya saat ini tengah sibuk membaca sebuah novel yang sempat ia beli tadi diperjalanan.
"Protagonis cewe nya keren banget bisa main tendang-tendang, hebat!"
"Protagonis cowo nya sok cool deh, padahal suka tapi gengsian, nanti di embat orang baru tau rasa huh!"
"Hemm kasian antagonisnya harus meng sad huhu"
"Lah kok mati semua tokohnya?! Ga masuk akal"
Salsa terus berceloteh mengenai novel yang ia baca, semua ekspresinya menggambarkan seakan betapa real nya kejadian dalam novel tersebut. Hingga membuat seorang pemuda terkekeh geli melihat tingkah laku Salsa.
Pemuda yang tak lain adalah Alzhe diam-diam melangkah masuk ke dalam kamar Salsa. Salsa masih belum menyadari kedatangan Alzhe, hingga Alzhe tepat di depan tubuh Salsa yang asik membaca dengan menelungkup tubuhnya di atas tempat tidur.
"Asik bener bacanya" celetuk Alzhe tiba-tiba hingga membuat Salsa mendongak dan terkejut.
Alzhe merasa lucu melihat raut terkejut Salsa, sungguh semenjak ada Salsa di mansion ini membuat Alzhe menjadi pria yang mudah berekspresi walaupun tak banyak setidaknya tidak sekaku sebelumnya.
"A-abang?" Salsa menutup mulutnya tiba-tiba ketika tanpa sadar memanggil Alzhe 'abang'. Sedangkan Alzhe merasa sangat senang dan hangat di hatinya.
"Lagi baca apa hmm?" Tanya Alzhe. Ia sudah duduk di samping Salsa seraya mengelus lembut rambut Salsa.
"Ini lagi baca novel" Alzhe pun mengangguk.
"Coba panggil lagi?"
"Apa?" Tanya Salsa tak mengerti.
"Yang tadi"
Salsa teruse berpikir apa maksud perkataan Alzhe. Hingga ia pun ragu-ragu mengucapkannya.
"A-abang?"
"Lagi"
"Abang"
"Lagi"
"Abang"
"Lagi"
"Issh Abang!" Kesal Salsa tak sadar sedikit berteriak. Alzhe pun menatap Salsa datar.
"Aduuh malah teriak lagi, apa aku bakal kena masalah ya?" Batin Salsa khawatir.
"Jangan berteriak sayang nanti tenggorokan kamu sakit" kata Alzhe lagi dan Salsa pun mengangguk seraya menghela nafas lega.
"Mau jalan-jalan?" Ajak Alzhe berharap, ia ingin menghabiskan banyak waktu untuk adiknya mumpung ayahnya belum pulang, kalau tidak maka ayahnya pasti akan memonopoli Salsa.
"Kemana?"
"Salsa maunya kemana?"
"Taman kota"
"Okee"
Akhirnya kedua adik kakak itu pun bergegas pergi ke taman kota. Dalam perjalanan Salsa tanpa sadar mempertanyakan hal-hal yang ia lihat di perjalanan dan dijawab dengan senang hati oleh Alzhe.
10 menit perjalanan Alzhe dan Salsa pun sudah berada di taman kota. Suasana yang ramai oleh orang-orang mulai dari yang muda hingga yang tua sekalipun.
Salsa tentu merasa bahagia, Alzhe pun menggenggam tangan Salsa dan mengajaknya berkeliling. Di taman itu juga banyak berbagai macam jenis makanan yang dijual hingga membuat Salsa menarik tangan Alzhe menghampiri penjual makanan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGURAN NOVEL
Ficção AdolescenteDinda, gadis yang berusia 15 tahun, hidup sebatang kara dan diharuskan untuk menjalani kehidupan ditengah-tengah kerasnya kota. Dinda merupakan gadis yang hobi membaca novel, sifatnya yang pendiam dan penurut menjadi sasaran siswa-siswi disekolah ny...