15.

2.3K 176 90
                                    






🐺🐰






Setelah menempuh perjalanan belasan jam, mereka sampai di kota Paris. Kota yang punya cerita tersendiri bagi Seokjin dan jungkook.

Mobil yang mereka naiki mengantar mereka ke sebuah mansion yang lebih besar dan luas dari pada milik Seokjin. Padahal mansion Seokjin sudah termasuk paling luas di negara nya.

Di depan pintu utama, seorang pelayan  harus terjaga sampai jam sepagi ini hanya untuk membukakan pintu mansion itu.

Jungkook sempat bertanya mansion siapa ini, lalu Seokjin mengatakan "tujuan kita ke sini untuk menemui pemilik museum Louvre kan?" Lalu jungkook mengangguk dan mengikuti Seokjin dari belakang.

Sepanjang jalan jungkook masuk ke mansion itu, setiap dinding ruangan di hiasi oleh lukisan kuno yang di bingkai dengan lapisan emas. Terlihat mahal.

Kaki nya terus melangkah sampai mereka berhenti di sebuah ruangan untuk keluarga. Bukankah mereka tamu? Kenapa di bawa ke ruangan ini?

Pelayan yang mengantar mereka pergi untuk memanggil pemilik mansion, meninggalkan jungkook dan Seokjin di ruangan itu.

"Pak, kita ngapain disini?" Lagi, jungkook bertanya

Seokjin tak langsung jawab, sedikit tidak menyangka bahwa jungkook masih juga belum tau dimana mereka "ehmm, ini mansion pemilik museum"

Jungkook ber oh tanpa suara, tidak di ragukan lagi pasti circle pertemanan Seokjin adalah orang orang kaya dan Berpengaruh. Dan Seokjin pasti sudah akrab dengan pemilik museum itu sampai bisa seenaknya datang di jam pagi seperti ini.

Mata jungkook bergerak kesana kemari untuk melihat lukisan yang ada di sana, sengaja di pajang oleh pemilik mansion.

Namun, ada satu lukisan yang mampu membuat jungkook sedikit terseret untuk mengetahui makna di balik lukisan tersebut. Lukisan yang terlihat sangat sedih, begitu suram, dan menyayat hati, beberapa anak kecil yang polos sedang menangis di sebuah ruangan gelap yang lembab, pakaian lusuh, dan beberapa ada yang terluka.

Tubuh nya terseret untuk lebih dekat melihat lukisan itu, air mata nya pun menetes, lukisan itu mengingatkan nya pada beberapa tahun yang lalu. Ketika dirinya masih berusia 8 tahun. Kenangan yang masih terekam jelas di ingatan nya, kejadian yang membuat nya memiliki luka gores di pipi, sama seperti yang ada di lukisan itu. Jungkook semakin masuk kedalam memori nya dan menghiraukan Seokjin yang ada di ruangan itu.

Bahu nya bergetar, air mata nya tak berhenti menetes. Baru kali ini jungkook merasa sangat tertarik dengan lukisan sampai rasanya lukisan itu adalah sebuah album yang dapat menceritakan segala kejadian yang terjadi pada diri nya.

"Kamu baik baik aja?" Intonasi yang lembut dan menenangkan di barengi dengan aroma papermint dan bunga mawar.

Jungkook menghapus air mata nya dan berbalik menatap seseorang yang berdiri di belakang nya.

Ketika mata bertemu mata, kedua nya sama sama terkejut. Walau sudah belasan tahun berlalu, mereka masih ingat dengan jelas siapa orang yang berada di depan nya.

"Kookie jangan menangis, tante janji akan bawa kakak baik lagi ke sini suatu saat nanti"

"Kookie tidak mau jauh dari kakak baik, tante tolong jangan pisahkan kookie dengan kakak baik"

"Kookie, kakak akan menjemput kookie nanti. Kakak janji kalau sudah besar dan punya uang banyak, kakak akan membawa kookie juga"

"Hiks.. Janji?"

Match Made in Heaven | Jinkook ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang