38.

1.3K 123 34
                                    











🐺🐰















"Bodoh kamu jin! Kenapa kamu sembrono begitu?! Tidak pikirkan istri mu? Anak mu? Punya ego itu di tahan. Sekarang kamu pergi untuk menjalankan hukuman dan meninggalkan jungkook yang belum lama melahirkan! Meninggalkan anak anak mu yang masih merah. Tidak pikirkan perasaan jungkook nanti tanpa kamu hah? Seharusnya kamu tahan emosi, jangan asal menyerang dengan kepala kosong!"

Begitulah ketika tadi pagi ibu mertua ku memarahi anak nya. Saat suami ku akan berangkat untuk menjalani pertaubatan nya ke gunung jiri. Ibu mertua ku sangat marah atas apa yang suami ku lakukan kemarin malam.

Aku bahkan hanya bisa menangis dan tidak bisa membelanya, hati ku sakit karna harus berjauhan dengan nya. Anak anak ku juga menangis saat itu, mungkin mereka bisa merasakan kepergian daddy nya.

Alpha meminta maaf padaku, memberiku banyak ciuman dan pelukan sebelum berpamitan. Dia bahkan tidak bisa berpamitan dengan anak anak nya karna dia takut tidak akan bisa pergi. Alpha ku itu pergi sendirian kesana, tanpa ditemani siapapun. Dia pergi membawa salah satu mobilnya sampai mobil itu sudah tidak terlihat di mansion. Entah sampai kapan, alpha ku akan kembali. Semua tidak ada yang pasti. Aku hanya berharap agar alpha ku baik baik saja dan segera kembali. Ini adalah jalan yang harus kami lewati bersama, ini adalah rintangan di dalam rumah tangga ku.

Aku berusaha untuk kuat demi anak anak ku yang masih sangat bayi, umur mereka belum genap satu bulan. Tapi kami sudah banyak menangis bersama, merindukan orang yang entah bagaimana nasib nya di tengah hutan seorang diri.

Aku mengatakan pada anak anak ku bahwa daddy nya adalah serigala yang kuat dan tangguh, hingga mereka tidak perlu khawatir. Sebenarnya aku mengatakan itu juga untuk diri ku sendiri, mencoba menghibur hati ku yang sepi dan tandus.

Setiap hari tak pernah ku lewatkan tanpa merindukan alpha ku. Serigala ku merasa kehausan, haus akan rindu. Kami sama sama tersiksa. Aku tau ini tidak baik karna alpha ku pasti akan merasakan nya di sana, tapi siapalah aku yang bisa menahan rindu ini? Khawatir ini?

Terlalu memikirkan alpha ku sampai aku lupa akan kesehatanku. Saat anak anak ku menangis meminta asi, mereka tidak bisa mendapatkan nya karna asi ku kering. Hingga terpaksa aku memberikan anak anak ku susu formula. Ibu mertua ku mengasihani ku dan memarahi ku juga karna terlalu berlarut.

Tapi ternyata susu formula yang aku berikan pada anak anakku tidak berhasil baik. Anak anak ku jatuh sakit. Mereka demam. Saat itu juga hati ku hancur. Entah apa yang ku lakukan sampai membahayakan anak anak ku sendiri.

Malam ini aku langsung membawa mereka ke rumah sakit. Aku tidak mau anak anak ku mengalami kejang seperti kebanyakan anak bayi yang demam tinggi. Bersama ibu mertua ku, kami sampai di rumah sakit. Aku terlalu panik sampai aku membentak semua perawat yang ku rasa lamban dalam memproses pemeriksaan bayi bayi ku. Mereka sudah sangat kesakitan.

Aku menunggu di luar saat dokter memeriksa bayi kembar ku. Aku menangis di pelukan ibu mertua ku. Berulang kali aku meminta maaf entah pada siapa. Bingung. Kepala ku sakit. Aku membutuh kan alpha ku karna aku tidak baik baik saja. Aku tidak bisa melihat anak anak ku di dalam sana sendirian. Aku bahkan mengemis pada moon goddes di dalam hati ku agar mengampuni suami ku dan membiarkan nya pulang. Demi anak anak nya. Tapi, apa peduli para dewa dewa itu? Mereka hanya melakukan apapun sesuai kemauan mereka. Aku membenci mereka untuk alasan ini.

"Maaf kan mommy, nak"

Hanya itu yang bisa ku katakan secara berulang ketika aku diizinkan masuk oleh dokter dan melihat selang infus menusuk tangan kecil bayi bayi ku. Aku ibu yang jahat, aku egois, aku tidak memikirkan anak anak ku ketika aku terlarut dalam pemikiran ku sendiri. Bayi bayi ku yang malang.

Entah siapa yang mengabari, kini aku ditemani oleh jimin dan suami nya. Mereka juga sempat marah ketika tau apa yang telah Seokjin lakukan. Mereka terus mengatakan bahwa semua nya akan baik baik saja tapi aku tidak bisa menerima itu selagi anak anak ku masih harus dirawat di rumah sakit.

Sudah dua hari aku menemani putra putri kecil ku. Mata ku bengkak karna terlalu sering menangis. Bibir ku kering karna tidak pernah ku beri lipbalm, rambut ku lepek, aku benar benar berantakan. Dan entah kenapa anak anak ku masih belum sembuh.

"Kook, kamu tidak boleh begini terus. Kamu harus makan, minum yang banyak supaya asi nya keluar lagi. Mereka cuma mau asi kamu"

Mendengar itu, aku menghapus air mata ku dan melihat sejenak bayi bayi ku yang sedang tidur. Jimin benar, aku tidak boleh begini terus. Anak anak ku harus sehat kembali sebelum daddy nya pulang. Setelah itu aku mulai kembali merawat diri ku. Aku kembali seperti jungkook, omega yang bahagia karna memiliki alpha seperti Seokjin.

Hingga akhirnya, asi ku kembali sedikit demi sedikit. Setelah dua minggu anak anak ku tidak meminum asi ku, kini aku bisa memberikan asi ku pada mereka. Tentu saja aku menangis saat menyusui mereka. Ini lah yang seharusnya mereka dapatkan. Anak anak ku sangat lahap, bahkan aku sampai merasakan nyeri karna terlalu kencang mereka menghisap.

Semakin ku perhatikan jaehyun, semakin aku menyadari bahwa bentuk wajah nya berubah. Dia semakin mirip dengan ku. Kalau saja alpha bisa lihat, dia pasti senang karna kedua anak anak nya mirip dengan mommy nya. Karna itu lah yang alpha ku ingin kan sejak dulu.

Memikirkan alpha ku, aku jadi bertanya tanya sedang apa dia disana? Apakah semua baik baik saja?









Tentu saja ada yang tidak baik baik saja untuk alpha nya jungkook. Seokjin sudah sampai di gunung jiri. Gunung penuh kegelapan dan berangin. Ada banyak serigala melonglong di hutan gunung jiri.

Untuk menjalankan pertaubatan nya, Seokjin harus mencapai puncak gunung jiri. Kenapa?

Karna Seokjin harus berlutut menghadap matahari terbit. Sedangkan gunung jiri adalah gunung yang tidak mendapatkan sinar matahari, sehingga pada puncak gunung jiri lah Seokjin bisa melihat secuil sinar matahari yang lewat.

Sudah berhari hari Seokjin mendaki gunung itu. Perasaan nya campur aduk karna serigala nya merasakan kekhawatiran jungkook. Dia tau omega nya menangis, dia tau omega nya sedih dan khawatir. Tapi siapa Seokjin yang bisa pulang tanpa melakukan taubat? Itu akan sia sia, Seokjin harus bertaubat lebih dulu. Menahan hasrat untuk pulang dan memeluk omega nya.

Perlu di ketahui juga bahwa gunung jiri ini memiliki ribuan iblis yang sengaja di tempatkan disana. Karna gunung ini adalah gunung tempat nya para pendosa bertaubat. Siapapun yang datang ke gunung jiri, akan mendapatkan semua ketakutan mereka. Begitu juga dengan Seokjin. Berulang kali iblis itu menyerupai seorang wanita jalang yang menjadi ketakutan alpha itu. Kadang kala, iblis itu juga menyerupai daddy nya. Semua ini benar benar menyiksa Seokjin. Andai saja dia bisa menahan diri untuk tidak menyerang yoongi malam itu...

Akhirnya seminggu kemudian setelah banyak membunuh iblis, Seokjin sampai di puncak gunung jiri. Bertepatan dengan terbit nya matahari. Seokjin langsung berlutut dan menyatukan kedua tangan nya, merapalkan kata kata taubat.

Pertaubatan Seokjin akan selesai jika bulan menunjukan diri nya disaat malam hari. Yang artinya tidak ada yang tau kapan bulan akan menunjukkan diri nya. Semua itu tergantung restu dari moon goddes.









Tbc.

Match Made in Heaven | Jinkook ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang