3

18K 1.6K 65
                                    

Elean membuka mata nya perlahan, ia melihat kearah sekitar, yang ia lihat pertama kali adalah ibu nya, ah bukan! Ibu dari Elean yang asli, tapi sekarang sudah jadi ibu nya juga si.

"Hiks." Tuh kan, Elean menangis lagi kalau mengingat ia mendapatkan keluarga yang baru, ini tangisan bahagia dan ia sangat berterima kasih pada Arshel karena memberikan kesempatan ini padanya.

"Stt, anak mommy kenapa hm? Ada yang sakit nak? Bilang ya sama mommy." Elean memeluk mama baru nya dengan erat, bahkan infus an nya saja menjadi berdarah!.

"Mas! Panggil dokter cepat! Tangan el berdarah." Sedangkan yang di panggil mengangguk cepat, ia segera memencet tombol panggilan.

Setelah beberapa saat akhirnya dokter benar benar datang dan mengganti selang infus milik Elean, sedangkan El sudah tenang di pelukan ibu nya, ia melihat dokter yang sedang menusuk tangan nya.

"Sayang, jangan dilihat kalau El takut." Karena seingat nya, sang putra bungsu ini benar benar anti sekali dengan jarum!.

"Nda papa mommy, El okei."
El tersenyum, ia tidak mau menangis lagi. Ia sudah berjanji pada kakak Achel nya, ia akan hidup bahagia di dunia ini bersama keluarga barunya.

"Mommy, El mau susu. Tapi mau pakai yang ada mpeng nya." Sebenar nya ini kebiasaan dari Elean saat masih menjadi Jovian, toh sekarang orng tua nya hanya tahu jika ia hilang ingatan kan?.

"Hah? Oke! Oke mommy akan siapin buat El kecil ini hm? Dan Kamu dengar itu mas? Cepetan siapin!." Ujar Helena, ia sangat menginginkan El yang bersikap manja begini, ah senang nya!.

Sedangkan daddy Rio yang di suruh suruh dari tadi hanya mengangguk, ia juga senang putra nya hilang ingatan begini, tau begitu dari dulu ia membenturkan kepala putra bungsunya ke tembok. Ah Elean nya benar benar menggemaskan sekarang.

"Mau daddy!." El menatap daddy nya dengan penuh harap, dulu ia tidak pernah di peluk apa lagi gendong oleh sang ayah.

"Wah prince ingin di gendong daddy? Tentu saja, ini infus nya jangan sampe bikin tangan baby luka ya." El hanya mengangguk dan tersenyum senang, ia memeluk daddy nya dan menjauhkan tangan nya yang di infus.

"Daddy, nanti kalau El Oke kita mamam es krim banyak banyak bole? El mau boneka bear sama kelinci yang banyak, terus El mau main sama mereka dan mau bikin pasukan hihi. Terus nanti boneka nya ada yang bisa ada lampunya itu ya daddy ya?." El menaruh kepala nya di pundak sang daddy, ia memutar mutarkan tangan nya di kancing baju sang daddy, sedangkan daddy Rio hanya tersenyum senang mendengar permintaan sang putra kecil nya, dulu El sangat berandalan dan pecicilan, dan berapa senang nya ia mrndapati putra bungsunya berubah gini.

"Tentu, El boleh minta semua nya, nanti daddy belikan asal El sehat dulu Oke?."

"Otte! Nanti El mau main sama mommy ya, mommy. Nanti El jadi ketua pasukan boneka nya terus mommy jadi wakil ketua nya, nanti daddy jadi musuh nya El aja! Hihi." El cekikikan, sudah lama ia mendambakan hal seperti ini.

"Loh kok begitu? Kenapa daddy jadi musuh nya?." Tanya Daddy Rio tidak Terima, dia jadi musuh kenapa istri nya jadi sekawan dengan El? Curang namanya!.

"Ishh! Kan daddy besar! El kecil mommy kecil." El menatap daddy nya dengan binar binar kepolosan yang minta di polos ini itu, ah sudah lah Rio kau mengalah saja...

"Astaga, haha baik lah sayang ku."

"Hihi, Jangan lupa ya daddy!."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Antagonis or Protagonis? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang