6

15.6K 1.3K 21
                                    

"Hks! Mymy huweeee boneka nya El." El menangis tersedu sedu, El benar benar menginginkan boneka tersebut, saat masih menjadi jovian, dirinya terkurung di rumah sakit dengan alat alat yang setia menempel di badan nya selama 5 tahun lebih, El tidak punya hasrat untuk memiliki mainan, ia hanya ingin mama papa nya ada untuk dirinya.

Tapi sekarang pun ia masih tidak bisa mendapatkan satu hal saja yang ia inginkan, kenapa dunia begitu tidak adil? Pikir nya.

Ah tapi kembali lagi, Tidak semua hal bisa terjadi sesuai keinginan kita, walau sebenarnya SEMUA keinginan El tidak pernah terjadi. Mau mama papa nya? Mereka tidak pernah datang, mau kesembuhan? Dirinya malah mati, sekarang pun ingin punya boneka, bonekanya sudah di ambil orang lain.

Sebenar nya hal itu yang membuat El sedih, bukan hanya karena sebuah boneka, tapi kenapa dirinya tidak bisa mendapatkan apa yang ia mau?.

"Kalian punya nyali yang bagus untuk melawan ku heh? Dan kau wanita tua! Jaga bicara mu pada putra ku, atau aku akan membunuh putri mu itu, tsk!." Kelihatan nya memang terdengar kejam, tapi ini lah Alterio Adiputra, pria dingin yang bahkan dengan gampang membunuh orang yang tidak di sukai nya, mau itu orang baik atau bukan.

"T-tuan s-saya tidak tahu jika ini anda, a-ah! Delina! Cepat kembalikan bonekanya pada tuan Adiputra! Cepat nak!." Wanita itu panik, ia mendorong putri nya yang mungkin berusia 12 tahun agar menyerahkan boneka besar di pelukan nya.

"Ti.dak.ma.u!." Anak itu membuang muka nya sambil mengejek El dengan wajah nya lagi, tidak tahu saja ibu nya sudah mengeluarkan keringat sebiji jagung.

"Delina! Kembalikan kata mami!."

"Kenapa sih mam! Kan Delina yang peluk duluan! Gak mau kasih dia!. " Cukup! Cukup sudah Alterio menahan amarah nya, bahkan saat ini putra nya sudah menangis sesegukan, istrinya juga panik dan berkali kali mengejek suhu di kening putra mereka.

"Mas, Baby demam mas!."

"Huhuuu, hks! Mau boneka huweee." El tidak benar benar menginginkan nya, tapi mulut nya ini berkata hal yang terakhir ia katakan, seperti bukan dirinya, entah lah mungkin karena demam dan mengantuk.

"Bawa pergi baby ke mobil, aku urus dulu tikus tikus disini."

"Oke mas, dan inget ya! Jangan kasih mereka ampunan." Begitu lah, suami istri sama saja.

Setelah kepergian istri nya, Alterio masih memandangi wajah Delina, kemudian ia memasukkan tangan nya kedalam jas, dan...

"T-Tuan saya mohon! Ampun tuan!." Teriakan Ibu dari Delina langsung menjadi pusat perhatian, memang nya siapa yang tidak tahu jika keluarga Adiputra dan Alister ini adalah komplotan mafia sekaligus pengusaha sukses? Dengan uang mereka bisa membeli hukum.

"Putri mu ini wajib mati." Setelah nya Alterio menembak kaki dan tangan Delina sebanyak 4 kali, ia menulikan telinga nya mendengar teriakan keributan yang terjadi.

"Hancurkan mall ini, aku tidak peduli berapa banyak kerugian nya, dan jangan pernah mau memberi kompensasi pada brand yang ada, aku adalah pemilik mall ini, putra ku malah tidak bisa mendapatkan hal yang ia inginkan! Percuma kalau begitu, lebih baik hancurkan saja, Dan satu lagi, beli perusahaan boneka terbaik di sini, kirim satu mobil boneka berkualitas terbaik dan kirim kerumah. Kau juga! Jika tidak ingin putri mu mati sebaik nya segera ke rumah sakit, walau aku yakin anak mu pasti tidak akan memiliki kaki dan tangan lagi." Alterio membuang pistol nya dan membuang sarung tangan nya ke lantai, bodyguard nya memungut benda benda itu, sedangkan Delina sudah pingsan karena kesakitan.

Kejam? Sangat kejam! Tapi ini belum apa apa, Alterio sangat ingin melampiaskan perasaan yang ingin ia lampiaskan ketika melihat putra nya tersakiti, dulu ia tidak bisa! Tapi sekarang ia bebas melindungi putra nya dari dekat sekalipun.

Kejam? Sangat kejam! Tapi ini belum apa apa, Alterio sangat ingin melampiaskan perasaan yang ingin ia lampiaskan ketika melihat putra nya tersakiti, dulu ia tidak bisa! Tapi sekarang ia bebas melindungi putra nya dari dekat sekalipun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Antagonis or Protagonis? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang