BUGH!
"BANGUN SIALAN. CEPET BIKIN SARAPAN!" Bentak Hanbin.
Junkyu langsung bangun, rasanya pusing sekali. Tubuh Junkyu sepertinya sedang tidak sehat.
"G-grandpa, Ajun boleh istirahat? Pusing" keluhnya.
Plak!
"Ngomong sekali lagi." Tajam Hanbin.
"I-iya Grandpa Junkyu akan masak sekarang."
Junkyu langsung turun dari kasur ia bergegas pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan. Doyoung masih tidur, Hanbin melirik bocah berusia 5 tahun itu.
"Hey bocah. Bangun, sana bantu kakak mu masak." Perintah Hanbin.
"Eung, Dobby masih ngantuk glandpaa~"
"CEPAT BANGUN BOCAH!"
"HUWAAAAA"
BRAK!
Junkyu gelagapan dan langsung menggendong adiknya, mengayunkannya kesana kemari.
"Tolong Grandpa. Cukup aku, jangan bebanin adek juga dia masih kecil," ucap Junkyu memohon.
Hanbin berdecak. "Dasar dua benalu. Kalian tuh pantes di giniin. Paham?" Tajam Hanbin.
"Aku bakal bawa Dobby pergi dari sini. Biarin Dobby bahagia tanpa ngerasain kekerasan, cukup aku aja jadi sasaran amarah kalian. Permisi."
Junkyu melenggang pergi begitu saja.
Junkyu melirik sekitar, masih jauh untuk menuju rumah teman ayahnya itu. Junkyu tak bisa membiarkan adiknya tetap tinggal bersamanya jika harus menderita. Cukup Junkyu saja.
Saat sedang lelah berlari, Junkyu duduk sebentar di halte, berusaha menenangkan Doyoung yang masih belum berhenti menangis.
"Kakak hiks takut mau ayah"
Junkyu mengusap punggung adiknya.
Seketika, pandangan Junkyu teralih pada tiga orang yang tengah duduk di sebuah cafe seperti membicarakan sesuatu. Junkyu kenal. Dia, dia Mashiho, Jaehyuk dan Hyunsuk yang pastinya mereka melakukan meeting untuk menggantikan ayahnya.
Junkyu kembali menggendong Doyoung dan berlari ke arah mereka.
"Om!"
"Lho?! Junkyu? Aduh, itu Dobby nya nangis sini om yang gendong"
Mashiho mengambil alih Doyoung lalu menggendongnya. Junkyu tersenyum, ia mengusak lembut surai Doyoung.
"A-anu, boleh ya Dobby tinggal sama kalian? Junkyu mohon, Dobby gabisa tinggal disana, disana enggak cocok buat Dobby," ucap Junkyu.
"Enggak cocok gimana hm?" Tanya Jaehyuk.
Junkyu menggeleng. "Sshh.. enggak cocok karena, sshh.. shit. Disana neraka!"
Ketiganya terdiam dan saling pandang.
"J-junkyu pamit, jaga Dobby ya."
"HUWAAAA KAKAK JANGAN TINGGALIN DOBBY!! KAKAKKKK!!"
Doyoung kembali menangis saat Junkyu telah menghilang dari pandangannya.
Mashiho menatap Hyunsuk. "Kayaknya ada yang ga beres deh." Ucap Mashiho curiga.
"Mau kesana?" Tanya Hyunsuk.
"Kemarin kita kesana juga ada yang janggal, tiap kita kesana, Junkyu selalu luka" jelas Mashiho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Father's Great Children [END]
FanfictionKisah Park Junkyu yang beruntung memiliki seorang ayah seperti Park Jihoon. Dirinya dan adiknya Park Doyoung di rawat dengan baik, meski bukan anak kandung dari Jihoon. Namun kebahagiaan itu terjadi hanya sebentar karena sang ayah, Park Jihoon tiba...