"Ayah kok nyasar kesini si?" Tanya Junkyu heran melihat Jihoon yang sekarang berada di tempat yang sama persis sepertinya.
"Kamu sendiri?" Tanya balik Jihoon.
"Kalo Ajun si udah jelas ada mereka disini" tunjuk Junkyu ke sepasang suami istri di ujung sana yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.
"Ayah juga ada mereka" tunjuk Jihoon juga sembari menunjuk seseorang.
Junkyu terdiam sejenak. Ia menatap Jihoon penuh arti.
"Ayah?"
Jihoon ikut menatap Junkyu.
"Jangan bilang?..."
Jihoon ikut melotot setelah tau alur ucapan Junkyu akan melenceng kemana.
"ENGGAK ENGGAK NGAWUR KAMU!" Bantah Jihoon.
Junkyu memutar bola matanya malas. "Terus ayah ngapain disini? Kakak si udah jelas babak belur"
Jihoon mencoba mengingat sesuatu. "Oh iya, tadi ayah tuh sakit banget di bagian sini" ucap Jihoon sambil mengusap bagian tengah dada, tepatnya di sisi kiri tubuh.
"Terus, enggak inget apa apa lagi setelah ngadu ke Grandma mu" jelas Jihoon.
"Wah, ayah kenapa tuuu?" Tanya Junkyu dengan nada meledek.
"Wes punya anak hobi julid yowes gapapa, bukan anak ayah"
"DIHHH KOK GITU?!"
Rose tak berhenti menangis menatap kedua jagoannya yang kini terbaring lemah di brankar. Jihoon dan Junkyu satu ruangan, dan keduanya sama sama memejamkan matanya.
Doyoung juga sudah beberapa kali menangis melihat keadaan sang kakak dan ayahnya. Adik mana yang tidak sakit melihat kakak nya koma? Dan ibu mana yang tidak sakit melihat anaknya terbaring lemah di brankar rumah sakit.
"Jihoon ada pernah bilang sesuatu sama anda tentang sakit? Atau sesuatu seperti, sesak contohnya?" Tanya Seokjin.
Rose menggeleng. "M-memangnya kenapa?" Tanya Rose sedikit takut.
"Kondisi jantungnya cukup lemah, Jihoon juga dulu sering mengadu pada saya kalau dia sesak. Tapi dulu saya belum ngeh kalo Jihoon ini sering mengalaminya. Itu sebabnya mungkin ini efeknya." Jelas Seokjin.
"Maksud anda bagaimana ya? Bisa to the point?" Tanya Rose lagi.
"Tekanan darah tinggi yang memicu terjadinya gagal jantung. Tapi ini juga bisa aja dari keturunan. Apa keluarga kandung Jihoon ada yang memiliki riwayat tersebut?" Tanya Seokjin.
Rose tentu terkejut tidak bisa berkata kata lagi. "I-iya, J-jisoo dia memilikinya." Jawab Rose.
Seokjin mengangguk. "Begitu ya.. nanti saya lakukan Rontgen terhadap Jihoon. Dan kalau ini turunan, mungkin ini akan susah di sembuhkan dan ini juga akan memicu kondisi fisik Jihoon. Jihoon akan merasa sering sesak dan nyeri di bagian tengah dada, tepatnya di sisi kiri tubuh. Dan, saya akan pikirkan caranya." Jelas Seokjin.
Rose mengangguk. "Tolong sembuhkan kedua nya. Cucuku dan putraku. Ku mohon" pinta Rose.
"Saya usahakan. Untuk saat ini, mungkin sekitar 3 atau 4 jam Jihoon akan sadar. Masalah Junkyu, belum ada kemajuan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Father's Great Children [END]
FanfictionKisah Park Junkyu yang beruntung memiliki seorang ayah seperti Park Jihoon. Dirinya dan adiknya Park Doyoung di rawat dengan baik, meski bukan anak kandung dari Jihoon. Namun kebahagiaan itu terjadi hanya sebentar karena sang ayah, Park Jihoon tiba...