Bab 1

862 50 74
                                    

"Kakak Jun"

Junkyu menoleh mendapati sang adik yang berdiri tepatnya di ambang pintu.

"Kenapa?" Tanyanya.

Doyoung berjalan lesu ke kasur memeluk erat Junkyu lalu menyembunyikan wajahnya di dada bidang sang kakak.

"Mau susu tapi di bawah ada temen temen ayah" ucapnya memberitahu.

Junkyu terkekeh. "Ya ampun bayi. Yaudah yuk bikin kakak temenin"

Doyoung mengangguk dan langsung turun dari kasur untuk menuju dapur.

Di tangga, Doyoung menatap Jihoon dan teman temannya yang tengah mengobrol. Namun seketika pandangan Doyoung beralih pada pria yang duduk di samping ayahnya sebelah kanan.

"Kak, om itu kayak jamet ya?" Bisik Doyoung.

"Hush! Gaboleh gitu, itu om jae nanti di marahin lho" nasihat Junkyu.

Doyoung cengengesan. Junkyu hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah laku adiknya. Mereka sudah sampai di bawah sekarang.

Jihoon menoleh ke arah tangga.

"Bro, anak lu tuh" ucap teman Jihoon panggil saja Yoshi sembari menyenggol lengan Jihoon.

"Kakak? Adek? Mau kemana?" Tanya Jihoon.

Junkyu memberhentikan langkahnya, menoleh ke arah sang ayah.  Doyoung? Sudah duluan ke dapur.

"Itu, anu. Kakak mau buat susu, yah. Adek tadi bilang pengen susu tapi malu bilang ayahnya ada temen temen ayah" jelas Junkyu.

Jihoon tertawa. "Ada ada aja. Kamu lanjut skripsi kamu aja sana, ayah tau kamu sibuk nugas tapi di ganggu terus sama adek. Gih, nanti ayah yang bikin susu buat adek" tutur Jihoon.

Junkyu mengangguk. "Siap laksanakan!"

Jihoon terkekeh. "Bentar ye, gue buat susu dulu anak gue takut mewek"

"Yoi bro"

Jihoon berjalan santai menuju dapur. Dapat ia lihat di bungsu yang jinjit jinjit berusaha ngambil susu yang ada di laci atas. Jihoon terkekeh.

"Aduhh anak ayah gemes banget si." Jihoon mengecup pipi gembul Doyoung.

"Ayah ga nyampe, Dobby sakit ini gini gini kakinya!" Adunya sembari menunjuk kakinya yang tengah berjinjit.

Jihoon tertawa. "Yaudah ayah bikinin ya susu nya, sekarang adek tunggu dulu di meja makan. Oke boy?"

"Okayy!"

Doyoung mendudukkan dirinya di kursi meja makan. Sambil menunggu Jihoon selesai membuat susu, Doyoung memainkan sendok sendok disana.

Namun seketika, pandangannya teralih pada mainan kesayangannya yang tengah di mainkan oleh teman Jihoon.

"Ayah!"

Jihoon terkejut dan langsung menghampiri si bungsu dengan susu yang sudah ia seduh di dalam dot berukuran sedang itu.

"Kenapa hm?" Tanya Jihoon.

"Mainan Dobby di ambil! No ayah! No! Ambil ayah! Malahin om nya nakal!" Rengek Doyoung.

"Astaga Spiderman.."

Jihoon lantas langsung menggendong Doyoung dan membawanya ke ruang tengah.

"Om nakal!" Marah Doyoung.

"Lah? Nakal ngapain anji—"

BUGH!

"Tolong ya, ada anak gue nih disini jangan ngomong kasar" maki Jihoon.

Father's Great Children [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang