Part 04

946 20 0
                                    

Happy Reading

Keesokan harinya, Ravi sudah siap untuk berangkat kerja setelah selesai sarapan.
sebenarnya dia merasa males untuk kerja entah kenapa dia kurang bersemangat hari ini
Dan perasaan nya mengatakannya akan datang suatu masalah

"Udah selesai sarapan nya?" tanya Elsa

"Udah bi" jawab Ravi

"Oh ya kamu mau bawa bekal ngk? Kalo mau bibi bisa siapin sekarang" Elsa menawarkan nya pada Ravi

"Ngk usah bi, di sana juga nanti Ravi makan kok"

"O ya udah" Elsa mengangguk paham, dia melirik kearah Sarah dan memberikan isyarat

Sarah tersenyum penuh arti Dia merasa tak sabar menunggu kepergian Ravi
Agar bisa menyerahkan Rajendra pada seseorang

Ravi merasa sikap bibi nya pagi hari ini agak jauh lebih berbeda dari sebelum-sebelumnya, dia terlihat lebih perhatian dan baik bukan berati Ravi tidak menyukai perubahan bibi nya tapi ini memang agak sedikit aneh

"Semoga saja bibi bisa terus bersikap seperti ini rasanya sangat hangat" batin Ravi

"Kak Ravi, kak Ravi kapan mau berangkat? Ini udah jam 7 loh" Ucap Sarah

"Baiklah aku akan berangkat sekarang. Sarah, bibi aku berangkat kerja dulu ya" ucap Ravi berpamitan pada kedua orang itu

"Hmm hati-hati di jalan" ucap Elsa tersenyum

"Iya" Ravi mengangguk, dia membalas senyuman dari bibi nya

Ravi mendekat Rajendra yang ada di gendongan Sarah, dia mengelus lembut pipi gemoy Sang adik dan tersenyum lebar

"Dek, kakak kerja dulu ya cari uang nanti kakak balik lagi" Ucap Ravi pada Rajendra

"Kakak tenang aja aku yang akan jagain Rajendra saat kakak kerja sampai kembali nanti" ucap Sarah tersenyum

"Tolong jagain Rajendra ya" Ucap Ravi

Cup!

Ravi memberikan kecupan hangat di kening sang adik, lalu ia kembali mengelus-elus pipi nya

"Kenapa aku merasa sangat berat meninggalkan Rajendra saat ini" batin Ravi

Ravi menatap dalam wajah sang adik, sebelum dia benar-benar pergi meninggalkan rumah

"Fuhhh akhir nya dia pergi juga" Ucap Elsa

"Bu aku udah telepon orangnya dan dia akan segera datang kesini untuk menjemput Rajendra" ucap Sarah

"Ok kita tunggu uang kita datang kesini" Ucap Elsa

"Ibu tau ngk berapa uang yang dia janjikan sama kita"

"Berapa?"

"Berapapun yang kita mau dia akan kasih, kira-kira kita minta berapa ya Bu" tanya Sarah

"Hmm kita ngk boleh menyia-nyiakan kesempatan ini jadi kita harus pikirkan matang-matang berapa uang yang harus kita minta"

"Jagan ragu-ragu Bu minta uang banyak karena dia orang kaya uang nya banyak banget"

"Pasti dong" Ucap Elsa tersenyum senang

"Aku benar-benar ngk sabar Bu, aku pengen shopping beli barang-barang yang aku suka"

Skip Ravi

Hari sudah sore kini dia sudah bersiap untuk pulang dan bertemu dengan adik nya, sejak bekerja tadi pikiran Ravi selalu terarah pada adik kesayangannya itu

"Tunggu kakak ya dek, bentar lagi kita ketemu" ucap Ravi tersenyum

Ravi bergegas membereskan semuanya, setelah beres dia berpamitan dengan rekan kerjanya yang pulang belakangan karena mereka memang di tugaskan sampai malam

Ravi Sedang berdiri di pinggir jalan dia ingin menyerang ke ujung sana tapi masih ada banyak mobil serta Motor yang berlalu-lalang

"Kenapa aku ngk sabar banget ya pengen ketemu sama Rajendra, ko perasaan aku ngk kayak biasanya" Batin Ravi

Ravi melamun, dia pikir lampu lalu lintas sudah berubah jadi merah karena sudah tidak ada mobil, motor yang berlalu-lalang lagi
sehingga dia main menyebrang begituh saja

Pikiran Ravi selalu mengarah pada Rajendra sehingga Tanpa dia sadari dari arah kanan ada sebuah mobil Yang melaju kencang kearahnya

"Dek, kakak sedari tadi kepergian kamu terus entah kenapa kakak ngerasa kangen sama kamu" Batin Ravi

Bim

Bim

Pengemudi mobil itu sudah menyalahkan klaksonnya akan tetapi Ravi seperti tuli tidak mendengar sama sekali

"Tunggu kakak ya dek, bentar lagi kakak pulang" batin Ravi

"Apa dia ingin mati" Ucap pengemudi wanita tersebut

Bim

Bim

Dengan samar-samar Ravi mendengar suara klakson mobil, pria itu baru sadar bahwa dia sedang berada di tengah-tengah jalan dan waktu Ravi menoleh kearah kanan

Ravi membolakan matanya ketika melihat sebuah mobil yang mengarah padanya

"Astaga" Ravi kaget setengah mati

Bim

Bim

"Akhhhh"

Tanpa berpikir panjang Ravi lebih memilih berjongkok dan pasrah dia melindungi kepalanya dari benturan mobil

Namun beberapa detik kemudian Ravi tidak merasakan tidak ada hantam pada dirinya, seperti nya ravi tidak di tabrak oleh mobil itu

"Haah haah haah" nafas Ravi memburu

Dengan perlahan-lahan ia
Memberanikan diri untuk melihat apa yang sudah terjadi, kedua matanya melotot tak kalah wajahnya berhadapan dengan plat nomor mobil

"A-aku" Ucap Ravi bergetar dia menyentuh tubuhnya sendiri dengan rasa was was

Hari ini dia hampir ketabrak oleh mobil ini dan untung saja dia tidak kenapa-kenapa rupanya pemilik mobil ini mengerem di waktu yang tepat

Brak!

Terdengar suara pintu mobil terbuka lalu tertutup kembali, setelah itu Ravi juga mendengar suara langkah kaki yang terdengar keras menyentuh aspal

Tap!

Tap!

"Apa kau benar-benar ingin mati, jika kau ingin bunuh diri lebih baik loncat ke jurang saja Jagan sampe mengotori mobilku" tegur wanita itu dengan nada tak bersahabat

SUGAR MOMMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang