part 05

1.2K 16 0
                                    

Happy Reading

"Eh bang, Abang Gpp" Tanya seorang tukang ojek

Yang kebetulan lewat dan melihat kejadian tersebut bukan hanya tukang ojek saja tapi ada beberapa saksi mata lain nya juga

"Non kalo bawa mobil itu hati-hati dong, jaga keselamatan diri sendiri dan juga orang lain"

"Iya non, untung aja Abang nya Gpp nya kalo kenapa-kenapa gimana?"

"Ko jadi salahin saya, dia yang salah karena menyebrang tanpa melihat kondisi jalanan" ucap Wanita itu merasa tidak terima jika dirinya di salahkan

"Seharusnya dia bisa lebih hati-hati lagi dalam menyerbang bukan malah membahayakan dirinya"

"Dan seharusnya nona juga bisa mengemudi dengan benar Jagan kebut-kebutan seperti tadi" Ucap salah satu saksi

"Iya non benar, bagai mana jika Abang ini mengalami luka dalam?"

"Kalo dia kenapa-kenapa saya akan bawa dia kerumah sakit dan mempertanggungkan semuanya kalian puas" ucap nya merasa kesal

Dia sedang buru-buru malah kena musibah di jalan seperti ini benar-benar tidak menguntungkan

"Bang, Abang berdiri dulu" perintah tukang ojek itu membantu Ravi berdiri

"Abang gppkan?"

"Saya Gpp kok bang" ucap Ravi

Ravi menatap wanita tersebut, lalu ia mulai berdiri
dengan perasaan berdebar-debar rasa keterkejutan masih menyelimuti nya

"Ma-maafkan saya nona, saya kurang memperhatikan jalanan ketika menyebrang" Ravi pada akhirnya meminta maaf

"Jika anda punya mata, gunakan dengan baik Jagan sampe kejadian seperti tadi terulang lagi" Wanita itu berkata dengan nada super dingin dan ekspresi wajah datar

Ravi mengarahkan pandangan matanya kebawah
Karena dia bisa merasakan aura yang berbeda dari wanita ini. Aura yang belum pernah ia rasakan

"Nona anda harus membawa Abang ini kerumah sakit. Untuk mendapatkan pemeriksaan apa Abang ini baik-baik saja atau sebaliknya"

"Terluka? Saya rasa tidak dia baik-baik saja kalian bisa melihat nya" ucap wanita itu

"Ya dia memang tidak terluka dari luar tapi bagai mana jika luka dalam?"

"Oh astaga kalian naif sekali, sebegitu kewatirnya terhadap pria asing ini" wanita itu menatap wajah Ravi kesekian kalian nya dengan tatapan dan ekspresi yang sama

"Sekali lagi saya minta maaf" ucap Ravi pada wanita yang ada di hadapannya

"Ck" wanita itu mendecak

"Sekarang bagai mana? Apa kamu mau saya antar kerumah sakit untuk membuktikan bahwa kamu tidak kenapa-kenapa?" Ucap wanita itu

"Saya rasa tidak perlu karena saya merasa baik-baik saja" tolak Ravi

Karena dia memang merasa baik tidak ada luka satupun di tubuhnya, dia berhasil selamat dari kecelakaan ini dia benar-benar beruntung

"Lebih baik kamu ikut saya saja, saya akan membawa kamu kerumah sakit untuk mengobati luka-luka kamu" ucap wanita itu secara tiba-tiba

"Ehmm tapi saya merasa baik-baik saja"

"Jagan sungkan seperti itu, saya berhak bertanggung jawab karena saya yang hampir menabrak kamu" wanita itu dengan cepat menarik Ravi agar segera memasuki mobilnya

Dia tidak ingin memperpanjang masalah saat ini jadi alangkah baiknya dia mengambil kesempatan yang ada untuk menyelesaikan masalah kecil seperti ini

"N-nona saya baik-baik saja, jadi nona tidak perlu membawa saya kerumah sakit"

"Jagan PD seperti itu saya tidak akan mengantarkan kamu kerumah sakit"

"Lan-"

Bruk!

"Astaga!" Ravi kaget setengah mati wajahnya hampir mencium kaca mobil

Belum sempat Ravi membuka suara eh tiba-tiba pintu mobilnya udah di tutup begituh aja oleh wanita itu

"Uhhh" Ravi membuang Nafasnya

Saat ini mobil mewah yang di tumpangi oleh Ravi berjalan membelah jalanan
Ravi yang sedang di dalam mobil yang sama dengan wanita ini merasa canggung dengan posisinya saat ini, seharusnya tadi Ravi menolak ajakan wanita ini mungkin posisinya tidak akan seperti ini

"No-nona" akhirnya Ravi memberanikan diri untuk bertanya

"Sebenarnya anda ingin membawa saya kemana?"

"Di mana rumah mu?" Wanita itu berucap

"Rumah saya"

"Ya kau punya rumah bukan? Atau kau tidak memiliki rumah"

"Saya tinggal di jalan melati, nona turun kan saya di sana saja rumah saya tidak terlalu jauh dari sana"

"Baiklah"

Wanita ini melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang berbeda dengan tadi yang terlihat buru-buru

Brummm!

Mobil berhenti tepat di pinggir jalan wanita ini benar-benar menurunkan Ravi tepat di jalan melati

"Kita sudah sampai di jalan Melati, sebaiknya kau segera turun dari mobilku"

"Baik" Ravi membuka pintu dan turun dari mobil

Brak!

Dia menutup pintu dengan perlahan-lahan sebelum berbalik dan ingin mengucapkan terimakasih eh tau-tau mobil itu sudah melaju pergi

"Seperti dia seorang wanita super sibuk, tapi kenapa aku merasa ada aura aneh dari nya" Ucap Ravi

Skip

Elsa dan Sarah terlihat bahagia mereka benar-benar mendapatkan sebuah rezeki nomplok hari ini, uang yang ada di genggaman mereka begitu banyak belum lagi dari 4 koper itu bayangkan saja mereka di beri 4 miliar karena mereka memang meminta segitu

"Bu lihat uangnya banyak Banget merah-merah lagi" Ucap Sarah

"Iya nak, ibu sangat terharu karena dalam hidup ini belum pernah memegang uang sebanyak ini"

"Bu kita harus bisa gunakan uang ini untuk shopping beli baju sepatu dan barang-barang baru, kita juga harus beli mobil rumah"

"Iya sayang, nanti kita beli ya"

"Aiskk"

Mereka benar-benar kejam dan tidak memiliki hati, bisa-bisa menukarkan Rajendra dengan uang hanya karena ingin kesenangan semata uang itu di tangan mereka sudah pasti akan cepat habis

Tok²

Suara ketukan pintu membaut mereka tersentak kaget, mereka melemparkan pandangan satu sama lain setelah itu dengan cepat-cepat membereskan uang nya

"Bu cepat itu kayaknya kak Ravi deh"

"Gawat kalo dia lihat uang-uang ini"

"Ayo Bu beresin semuanya Jagan sampe kak Ravi lihat"

"Bantuin dong"

Tok²

"Bibi, Sarah aku pulang"

Deg!

Guys part yang ke 1 sama ke 2 itu alur nya di ganti ya jadi beda cerita sama yang kemarin

SUGAR MOMMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang