Minji harus menggadaikan masa mudanya menjadi istri dosennya karena kecerobohan dirinya sendiri. Sementara dia memiliki kekasih dan tetap menjalin hubungan meskipun dia sudah menjadi istri dosennya.
Bagaimana kisahnya?
Soobin buru-buru pulang ke rumahnya, dia meminta Xiaoting untuk menjaga ibunya.
Soobin mengendarai mobil sambil terus menelpon juga, namun Minji tidak mengangkatnya sama sekali.
" Minji, please angkat, jangan childish kaya gini." Soobin ingin cepat-cepat sampai di rumahnya."
Soobin masuk ke rumahnya sesaat setelah sampai, dia langsung ke kamar Minji. Minji sudah siap keluar dari rumah dengan 2 cover dan 1 tasnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Minji, jangan tinggalin aku, kenapa kau tega meninggalkan rumah ini."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Kamu dengar kan tadi ibumu bilang apa? Dia butuh seorang cucu dan aku tidak mau hamil ataupun melahirkan. Aku masih muda."
" Sayang, kamu kemarin bilang kamu mencintai aku, kita pelan-pelan saja sayang, nanti ke depannya juga kamu pasti bakalan ingin punya anak." Soobin dengan mimik muka cemas membujuk Minji.
" Nggak oppa. Aku tidak mau punya anak. Itu sangat merepotkan. Jadi tolong biarkan aku pergi dari rumah ini. Untuk 2 kali jatah yang harus aku tunaikan, aku akan bayar padamu."
" Minji, dadaku sakit sekali mendengar ucapanmu. Kamu juga tidak punya uang kan. Tolong jangan memperibet semuanya, tetap di sampingku, itu cukup."
" Nggak sayang, makasih. Masalah uang, tenang, aku akan mencari cara untuk membayarnya."
Minji benar-benar angkat kaki dari rumah itu. Dia menyewa kosan di dekat kampus. Minji juga malas untuk kembali ke rumah orangtuanya yang sudah dengan sengaja menelantarkan hidupnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
