Minji harus menggadaikan masa mudanya menjadi istri dosennya karena kecerobohan dirinya sendiri. Sementara dia memiliki kekasih dan tetap menjalin hubungan meskipun dia sudah menjadi istri dosennya.
Bagaimana kisahnya?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Minji memalingkan wajahnya saat calon suaminya datang. Dia tidak mau memperlihatkan wajahnya yang pucat karena sedang sakit tapi harus di nikahkan.
" Yeonjun oppa brengsek, awas yah kalau nanti gue udah bisa jalan, gue jodohin dia sama nenek-nenek kantin di kampus gue." Minji masih dendam pada kakaknya.
Pria itu kemudian datang bersama orangtuanya, Minji masih menutup matanya dengan tangannya.
Namun saat pria itu bicara, suaranya begitu familiar, suara deep yang sering dia dengar saat mata kuliah bahas Inggris.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Ya Soobin-a,, apa kabar? Kau selalu memintaku mencarikanmu calon istri kan?".
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Soobin melirik ke arah kasur pasien yang dimana Minji terbaring disana sambil menutup mukanya.
" Yeonjun-a, kau masih ingat curhatanku rupanya."
" Iya dong, kau sahabat baikku."
" Tidak tidak, kau sahabat terbaikku, aku berhutang budi padamu saat kita di Kanada dulu." Soobin memeluk Yeonjun.
" Haha, jangan di ingat-ingat. Oh yah, aku sudah memberitahu keadaan sekarang kan? Aku ingin memberikanmu calon istri. Dulu kau sering memuji adikku yang cantik saat bermain ke rumahku."
