Lanjut... *Malam nya.
.
"Kamu dijemput jam berapa?" tanya Irin
.
.
Becky menatap irin dari kaca rias nya. Lalu mengedihkan bahu nya tidak tahu pasti akan dijemput jam berapa.
.
"Aku tidak tahu. Kata nya sih jam delapan malam. Tapi, sampai sekarang orang nya belum saja menghubungi aku" ujar becky.
.
.
Becky tidak peduli sih sebenar nya jika freen datang ataupun tidak. Bahkan, becky akan merasa lega sekali kalau pertemuan mereka dibatalkan. Becky masih belum siap untuk bertemu boss besar nya.
.
"Coba telepon dong, beck. Masa cuma nunggu aja sih" ujar irin menyuruh untuk menelepon freen.
.
"Tidak mau. Aku tunggu aja kabar dari dia" balas becky menolak.
.
.
Irin mendengus sebal menatap becky yang sudah cantik dengan riasan hasil karya nya. Benar, irin lah yang mendadani muka becky hingga terlihat seperti ratu kerajaan. Cantik dan elegan sekali. Dan jangan lupakan juga kalau irin yang memilih gaun yang dikenakan oleh becky.
.
.
Kalau saja irin tidak ada, pasti becky sudah mengunakan dress biasa dan make up yang sering dia gunakan di kantor.
.
"Eh, rin" panggil becky.
.
.
Panggilan itu dibalas oleh hanya dehaman oleh irin yang fokus pada ponsel nya.
.
"Thanks ya sudah bantuin aku" ucap becky berterima kasih.
.
Irin mendongak. Menganggukkan kepala nya dan tersenyum manis.
.
"Santai aja, memang niat aku sebenar nya" balas irin.
.
.
Drrttt.
.
.
Drrttt.
.
.
Dering ponsel dari becky berbunyi. Becky sengaja mengambil ponsel nya dan melihat siapa yang menghubungi dia. Ternyata freen yang menghubungi dia.
.
"Hallo" ucap becky setelah mengangkat telepon tersebut.
.
"Aku sudah di depan gedung apartemen kamu. Cepatlah turun" pinta freen dari seberang sana.
.
"Hmm, baiklah" becky menganggukkan kepala nya meskipun sang lawan bicara tidak melihat.
.
.
Tut!
.
.
Becky mematikan sambungan telepon nya terlebih dahulu. Dia beranjak dari duduk nya dan mengambil tas yang sudah disiapkan di atas kasur.
.
.
"Aku berangkat dulu ya" pamit becky pada irin yang juga sedang menatap nya.
.
"Hati-hati, beck. Jangan lupa lipstik nya dibawa. Kali aja nanti kamu diserang lebih dulu sama macan di dalam mobil" irin memasang muka menggoda pada becky.
.
.
Mata becky melotot dia mengambil bantal dan melempar ke arah irin.
.
"Sialan mulut kamu!" seru becky dengan muka merah nya.
.
"Hahaha... Kan aku hanya memberikan pendapat, beck. Kali aja nanti benar terjadi" irin masih saja tertawa terbahak-bahak sambil berkata.
.
Becky geleng-geleng kepala melihat irin yang berpikiran kotor.
.
"Memang pembawa dampak buruk ini cewek!" Pikir becky.
.
"Sudahlah! Aku berangkat dulu!" Ujar becky tidak tahan dengan ledekan irin.
.
.
Becky keluar dari kamar nya sambil membawa tas hitam. Dia berjalan ke arah tempat penyimpanan sepatu heels nya. Dia mengambil heels yang senada dengan warna dress nya.
.
.
Setelah itu keluar dari apartemen nya dengan debaran jantung yang bergemuruh hebat. Becky terus saja memikirkan apa yang nanti dia bicarakan dengan calon mertua nya.
.
.
Kaki jenjang becky melangkah keluar dari lift. Becky dengan mudah menemukan mobil yang ditumpangi oleh freen. Becky segera melangkah menghampiri mobil tersebut.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ceo duda tampan suami ku (Tidak Dilanjut)
FanfictionFreen martin sarocha chankimha seorang Ceo duda anak 1 yang sangat tampan di kota bangkok, dia masih dibilang cukup muda namun siapa sangka dia sudah mempunyai anak 1, istri Freen sudah dikatakan tidak akan pernah kembali lagi. saat ini yang menguru...