kanashimi no utsukushi #3

46 4 0
                                    

Di suatu makan malam, mereka tengah mendiskusikan mengenai Kuroko yang mereka tahan di kamar berisi aquarium,

"Jadi bagaimana, akashi.

dia tampak begitu marah nanodayo" ucap Midorima,

". . ."

"ehhh kenapa ssu, bukannya dia senang tinggal dengan kita di gubuk ssu!?" ucap kise merasa aneh.

"mungkin dia hanya home sick saja,

pelan pelan pasti dia mengerti, bagaimanapun dia bukan manusia" ucap aomine santai,

"tapi nyanyian siren itu benar benar membuatku tertidur seketika~" ucap Murasakibara,

"itu berbahaya, shintaro kau memiliki akses drug dari rumahsakit bukan?" ucap akashi,

"!!!???

kau jangan bilang-"

"kalau kau mengerti jangan bertanya lebih banyak lagi, hmp" ucap akashi dengan kedua mata heterokromnya mengkilat, mereka tidak ingin kehilangan kuroko meski harus mengotori tangan mereka,

.

.

.

semenjak hari pertama itulah, penderitaan kuroko dimulai,

tubuh kuroko mulai di masukan drug dengan kadar yang sudah di siapkan oleh midorima agar tidak membahayakan nyawa dan organ Kuroko.

mereka menggilir Kuroko untuk di tiduri, hingga kuroko mengandung dan melahirkan telur untuk setiap kisedai, setiap telur memiliki motif motif yang aneh.

telur telur itu yang akhirnya nanti membesar hingga 1 tahun lamanya baru akan menetas dan harus di masukan ke dalam air.

akibat dari dalam kandungan tubuh kuroko mengkonsumsi drug, bayi bayi merman itu kini kebal terhadap obat obatan dan mereka menolak semua susu formula khusus bayi, maupun donor asi dari manusia,

mereka hanya meminum air susu dari tubuh kuroko saja,

meski kuroko belum pernah bisa sadar dalam kondisinya yang sebelumnya, karena pengaruh drug.

.

.

FLASH BACK END.

.

.

Di dalam kamar yang pemiliknya terbaring lemah di atas kasur, hanya pasrah dengan mutiara hitam yang mulai berjatuhan dari mata aquamarine miliknya.

tapi si pemilik air mata lautan itu tidak tahu mengapa dia menangis.

"???" wajah polosnya yang menatap kosong ke arah langit langit di atas kasur futon yang sangat empuk,

sepoi angin mulai masuk melalui celah pintu yang terbuka, karena ada sosok bayi yang merangkak masuk kedalam ruangan itu,

PAK PAK PAK

wajah kuroko di tepuk pelan oleh tangan mungil yang hanya lebih besar sedikit dari tangan kucing dewasa,

mata kuroko melirik kearah tangan itu berada,

"ka~

ka~

c-han~" bayi itu mengeja eja sembari menepuk nepuk wajah kuroko,

". . ." kuroko tidak menjawab, dia hanya diam saja tanpa berbicara, hanya melirik sang bayi yang sibuk meminta perhatiannya.

hingga akhirnya bayi berambut violet itu merangkak ke atas tubuh kuroko yang masih terbaring di atas furon tebal dan besar,

1000 Kehidupan, 1000 KematianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang