Hoshi no jinsei #2

45 5 0
                                    

Hari itu yang harusnya kuroko sudah di perjalanan pulang, tetapi dia justru harus menemani tamu vvip nya di sebuah hotel setelah membeli jam bermerk yang sengaja di belikan oleh akashi, dan hotel ini merupakan minik murasakibara atsushi, pacar dari kakak ke duanya.

Kuroko perlahan laham membuka bajunya di depan akashi yang sudah menunggu di atas kasur dengan ukuran royal size.

'Akashi-san berpakaian formal seperti ini apa dia baru pulang dari bisnis trip' ucap kuroko berfikir di dalam hati,

"Ya aku habis dari urusan bisnis langsung menemui mu" ucap akashi seolah bisa mendengar pikiran kuroko,

'?????'

"Jangan berfikir aneh, dan segeralah ke mari, hmp" ucap akashi sangat senang bisa melihat tubuh sempurna kuroko,

pemuda itu yang tidak tahu siapa akashis ebenarnya, karena yang dia tahu akashi hanya lah tamu vvip yang senang memesan pelayanannya,

'akashi-san adalah orang yang aneh' kuroko akhirnya duduk di atas kedua kaki akashi.

"selamat datang di pelukan orang aneh tetsuya" ucap akahsi dengan kedua matanya yang mengkilap tajam seolah melihat mangsa di kedua tangannya,

"!!!!????

a-apa akashi-san benar benar bisa membaca pikiranku?" ucap kuroko,

"entahlah~

siapa yang tahu, hmp.

yang penting sekarang, waktunya kamu melayaniku~" ucap Akashi mencumbui tengkuk leher kuroko dengan rangsangan rangsangan feromon alpha dominannya,

"!!???" aroma mint tiba tiba memenuhi seluruh sudut di ruangan ini, membuat kuroko merasakan dingin tetapi tubuhnya mulai berkeringat, merangsang feromonnya yang beraroma vanilla.


Kuroko perlahan merayap turun hingga berjongkok di depan akashi yang duduk di atas kasur,

"hmp?" akahsi smirk seolah tahu pelayanan apa yang akan dia dapatkan dari kuroko.

Tangan kuroko mulai bermain dengan tubuh bagian bawah akahsi, dia menyingkirkan handuk kimono yang terbuka lebar di bagian dada tetapi menutupi bagian bawah akashi,

Kuroko mengambil 1 botol madu yang tadi sengaja di pesan akashi, pria muda itu menanggak madu manis itu tetapi tidak di minum,

dia langsung menyambut batang akashi yang bahkan belum bereaksipun sudah tidak muat di mulut Kuroko,

Kuroko mulai melumuri batang akashi dengan madu yang ada di mulutnya, menjilatinya perlahan lahan, sedang akashi yang semakin berhasrat mulai meremas rambut kuroko lembut,

"emph~

slurph sluprh~

empnmhhh~

OOGHHHH~ SLURPH OGHH OUGHHHHH~" Kuroko memaksakan mulut mungilnya ini untuk mengulup batang Akashi yang sudah mulai berekasi atas rangsangan rangangan kuroko,

hingga akhirnya masuk setengah dari batang akashi,


"cukup kuroko" ucap akashi tidak ingin keluar hanya dengan bibir hangat kuroko,

"slurph~" Kuroko menjilati sisa sisa pre-cum akashi di bibirnya,

Akashi mengangkat tubuh ringan kuroko ke atas ranjang, dengan dirinya berada di atas tubuh Kuroko,

Akashi mulai membuka kedua kaki kuroko, awalnya akashi terkejut begitu putihnya kulit tubuh kuroko bahkan bagian bawahnya pun seperti itu,

"Jadi sudah berapa kali kamu tidur dengan kostumer seperti ku, kuroko?" ucap akashi mulai melakukan penetrasi dengan beberapa jarinya yang di masukkan perlahan ke dalam hole kuroko,

"EGh~

i-ie, a-kashi-san yang pertama" ucap kuroko mengatakan nya terbata bata sembari menahan rangsangan rangsangan dari jemari akashi.

Akashi pun senang dan semakin berhasrat untuk melakukan langkah selanjutnya untuk memanjakan kedua tubuh mereka.

akashi menarik jemarinya dari hole kuroko dan mulai memposisikan batangnya di depan hole kuroko,

TRUSH!!

"AGHHH!!!!" bukannya pelan pelan, akahsi jsutru langsung menghantam hole kuroko, membuat si pemilik mata aquamarine itu mengelinjang akibat sakitnya hole miliknya saat batang milik akashi yang tidak bisa di bilang normal itu,

langsung masuk hingga cairan merah mulai keluar, mungkin karena holenya yang belum di penetrasi membuat hole kuroko lecet karena di paksa untuk menerima ukuran batang akashi yang menyeruak masuk.

"????????" Akashi yang bisa melihat tetesan darah merembes ke atas sepre membuatnya smirk dengan mata yang mengkitap terbuka lebar, betapa senangnya dia.

Sedang airmata kuroko mulai membanjiri bantal di bawah kepalanya,

CUP CUP CUP CUP~

Akashi mulai melakukan penetrasi, dengan membiarkan hole Kuroko terbiasa dengan batang akashi,

akahsi mulai mencumbui wajah kuroko, mengecup mata kuroko yang indah itu dan menjilati air mata yang turun dari wajah kuroko.

5 menit akashi akhirnya mulai memaju mundurkan batang miliknya untuk mulai menikmati hole kuroko,

"emphhh, ahhhhh ahmpnnmmm ahhhh ageeehhhh!" setiap hentakan batang akahsi di dalam hole kuroko, membuat nya mengerang dan mendesah di saat bersamaan,

cukup lama mereka bermain dengan permaianan panas itu hingga, waktu menunjukan 5 pagi saat akashi terbangun,

tetapi dia tidak menemukan kuroko di sisinya, hanya sebuah catatan di note samping kasur,

'tolong jangan memesanku kalau sudah jam kerjaku sudah berakhir, akashi-san.

dan tolong segera kirim biayanya ke rekeningku secepatnya,

rek : XXXXXXXXXX

Kuroko tetsuya'

"PFTTTTTT HAHAHAHAH DIA BENAR BENAR~

MEMBUKA TOPENGNYA BILA SUDAK DI LUAR

AHAHAH" akashi tertawa hingga perutnya sakit,

.

.

.

Di tempat kagami yang masik berkerja di saat rekan rekannya pergi liburan, dia harus mengurus atasan barunya.

tampak aomine lagi lagi lembur di kantor dengan berbagai berkas kasus kasus yang belum terpecahkan berada di atas mejanya.

"kagami buatkan aku kopi, dan sarapan sekalian belilah untuk mu juga" ucap aomine memberikan kartu miliknya tanpa melihat kagami,

"aku akan mandi di pemandian umum jadi akan telat kapten-" ucap kagami yang bukannya pulang untuk mandi, dia lebih memilih mandi di pemandian umum,

"????

mandilah di dini, jangan membuat ku menunggu lama, merepotkan" ucap aomine sembari mengorek kupingnya,


"baiklah kalau begitu" ucap kagami langsung pergi ke lokernya mengambil handuk good morning dan pakaian gantinya, agar pakaian kotornya bisa di laundry saat dia pergi keluar nanti.

kagami masuk ke dalam kamar mandi di kantor kaptennya ini untuk segera mandi agar rasa kantuknya hilang,


15 menit kemudian, kagami keluar kamar mandi dengan top less, tubuhnya masih basah karena air mandi.

sedang aomine tampak tengah terlelap di atas kursinya dengan kepala yang menengadah, karena dia juga habis begadang memeriksa beberapa cold case yang sudah di di arsipkan lama.

tubuhnya yang six pack tampak begitu sexy apa lagi setelah mandi, wangi aroma sabun yang membuat siapapun wanita ingin mendekatinya.

begitu dia berpakaian, langsung mengambil kartu milik aomine dan pergi keluar.

30 menit kemudian, kagami kembali dengan membawa struk dan sarapan mereka berdua,

Kagami meletakkan 1 kopi dan 1 paket sarapan lengkap layaknya orang kaya, sedang kagami membeli 10 minuman kola, dan 10 burger majiba, untuk masyarakat kalangan menengah kebawah, berbeda dengan aomine yang merupakan kalangan atas,

"???

hmp?

kau memakan semua ini sendiri?" ucap aomine terkekeh geli melihat banyaknya pesanan kagami, meski harganya jauh lebih murah dari makanan miliknya,

"Hai, kapten.

terimakasih atas makanannya" ucap kagami karena dia di traktir, semenjak dia menemani atasan barunya ini yang tidak membiarkannya libur.

"ah!

kau makan lah di sini, temani aku makan.

lalu aku akan mandi dan kita ke TKP kasus ini" ucap aomine menunjuk berkas berisi kasus bunuh diri yang di lakukan 5 tahun lalu, tanpa alasan dan sebab yang jelas.

"wakatta" ucap kagami mulai duduk di sofa tengah ruangan yang di depannya ada meja dan sofa lainnya,

keduanya membahas kasus ini sembari menikmati sarapan mereka masing masing,

20 menit kemudian, mereka selesai dengan sarapan dan aomine pun hendak mandi sedang aomine menyiapkan surat tugas dan berkas berkas lainnya, di ruangan aomine.

SPLASH SPLASH SPLASHH

suara gemericik air dimana aomine mandi membuat kagami yang awalnya tidak terganggu hingga,

CEKLEK~

pintu di buka dan di dapati aomine yang keluar hanya menggunakan handuk saja, tubuh sixpack nya yang jauh lebih sexy di bandingkan kagami, membuat pria berambut merah gradasi hitam itu ternganga melihat tubuh sang kapten.

"KE-KENAPA KAU KELUAR TANPA PAKAIAN!?" ucap kagami terkejut langsung bangkit dari kursinya,

"Aku lupa membawa pakaian ganti,

kau dan aku sama sama pria kenapa harus malu?

hah~

anak muda jaman sekarang benar benar merepotkan" ucap aomine pergi ke lemari di ruangannya dan mengambil beberapa pakaian ganti lalu kembali pergi ke dalam kamar mandi.

"A-!???"

15 menit kemudian akhirnya mereka pergi dengan mobil sport milik aomine, karena kagami setiap berangkat kerja selalu naik motor.


PIP PIP PIP PIP

"????" kagami melihat siapa yang menelponnya langsung dengan cepat di angkat, sangat berbeda bila aomine yang menelpon, kalaukagami tahu aomine yang menelpon maka dia pasti sengaja di lama lama-in untuk di angkat.

"moshi moshi, kuroko ada apa?" ucap kagami,


'nii-san, aku mau dirumah.

takut ayah tanya, nii-san pulang kapan?' ucap kuroko.

"iie, kurasa aku masih akan lembur.

bagaimana keadaan ayah?" ucap kagami entah mengapa terdengar melembut,

'keadaan ayah masih seperti biasa, aku dan ayah kini sedang minum teh di taman belakang' ucap kuroko,

"kamu tidak bekerja?" ucap kagami cukup terkejut, karena ini jam jam biasa kuroko bekerja,

'iie, aku dapat bonus (dari akashi sebanyak 100 juta yen) jadi aku libur beberapa hari' ucap kuroko singkat,

"ku dengar tatsuya-nii juga akan pulang hari ini bukan?" ucap kagami,

'benarkah?

nanti kalau kita kumpul semua, ayo jalan jalan ke onsen' ucap kuroko senang,

"baiklah~" ucap kagami tersenyum senang,

'kalau  begitu, ja nii-san'


PIPP PIPPP PIPPP

"siapa?" ucap aomine menyetir dengan 1 tangan, dengan santainya.

"Kapten tolong menyetir dengan dua tangan demi  keselamatan" ucap kagami,

"Kau belum menjawab pertanyaanku" ucap aomine masih dengan posisinya semua, tidak mengindahkan ucapan kagami.

"hahhh~

telpon dari adikku-?


KAPTEN!!!" ucap kagami yang melihat kedepan ternyata ada pengendara sepedah sport yang menyebrang tanpa lihat kiri kanan,

"!!!!??????"alhasil aomine langsung banting stir dengan melepaskan gas di kaki, menginjak rem kaki dan rem tangan alhasil

BRUKKKK BUK BUKKK BUKKKK

CAR CRASH- dengan mobil mereka terguling guling ke trotiar jalan raya.

.

.

.

keluarga akashi masaomi dan shiori, serta keluarga mibuchi reo di beritaho oleh pihak rumah sakit dan polisi untuk segera datang ke rumah sakit mayuzumi chihiro, rumah sakit terdekat dari tempat kecelakaan.

murasakibara dan himuro tatsuya begitu sampai bandara dan mendapatkan kabar seperti itu langsung berpisah, karena mereka tidak tahu kalau kecelakan yang di alami keluarga mereka adalah kecelakaan yang sama,

midorima bahkan sampai meninggalkan rumah sakit, untungnya hari itu tidak ada jawal operasi,

kasamatsu pulang dulu untuk menjemput kuroko dan ayah mereka, mibuchi reo, sedang takao ijin pulang lebih cepat dari sekolahnya.

.

.

.

kagami dan aomine masuk ke dalam ruang operasi dan di depan pintu lobi sudah ada Akashi masaomi, SHiori, midorima, murasakibara, seijuuro, dan kise yang bahkan mereka masih menggunakan pakaian terakhir mereka,

"????

shi-?

shiori-sama?

masaomi-sama?

kenapa?" ucap mibuchi reo yang ternyata juga ikut ke rumah sakit meski tubunya sangat lemah, di kiri kanannya ada kasamatsu, dan himuro, kuroko dan takao di belakang mereka.

"Mibuchi?" ucap masaomi juga terkejut,

"mibuchi?

mibuchi reo?

benarkah ini kamu?" ucap shiori yang wajahnya sudah sembab karena air mata tak hentinya menangis, sedang keluarga akashi yang lain menahan air matanya kecuali kise yang paling cengeng,

"shi-shiori-sama?

bagaimana anda bisa?" ucap mibuchi masih segan karena hal yang terjadi di masa lampau,

HUGGG~

Shiori tanpa aba aba langsung memeluk mibuchi, membuat mibuchi dan anak anaknya merasa aneh dengan tingkah wanita cantik ini,

"are?

muro-chin?" ucap murasakibara melihat di antara orang orang yang datang, ada kekasihnya,

"Asushi-san?"

"Kasamatsu-san?"

"???" kasamatsu melihat kise di antara keluarga akashi,

"takao?"

"are, shin-chan?" ucap takao memanggil dokternya dengan panggilan kesayangan yang biasa,

"kuroko tetsuya?!" ucap akashi yang sudah mengenggam tangan kuroko sebelum kuroko menghilang kembali, seperti tadi pagi.

"akashi-san!?" ucap kuroko mencoba melepaskan tangannya yang di cengkram akashi.

"kalian mengenal satu sama lain?" ucap masaomi,

". . . ." tetapi tidak ada satupun yang berbicara,

"masaomi-san, aku dan mibuchi akan pergi ke kantin bawah, apakah tidak apa apa?" ucap shiori lemah,

"ah, pergilah dulu.

mibuchi, tolong jaga istriku" ucap masaomi sedang anak anak merasa kalau orang tua mereka sudah mengenal satu sama lain sebelumnya,

"operasi besar seperti ini akan memakan waktu lama nanodayo,

bu-bukannya aku mengusir juga nanodayo,

lebih baik ka-san beristirahat karena lama operasi tergantung dengan dokter yang menanganinya nanodao" ucap midorima,

"baiklah kalua begitu" ucap mibuchi,

.

.

.

5 jam berlalu dan 2 dokter yang bertugas pun keluar dari ruang operasai, Dr. Mayuzumi chihiro yang menangani kagami taiga, Dr. Nijimura shuzo yang menangani aomine daiki,

"Tolong keluarga dari pasien aomine daiki,

bisa ikut dengan saya keruangan saya" ucap Dr. Nijimura shuzo,  yang merupakan kakak senior dari midorima shintaro dulu saat kuliah.

"Untuk keluarga dari pasien kagami taiga, tolong ikut dengan saya ke ruangan saya" ucap Dr. mayuzumi chihiro.

tanpa memberi tahu shiori dan mibuchi, mereka akhirnya berkonsul mengenai apa yang terjadi dengan anggota keluarga mereka masing masing.

CEKLEK~

"Jadi bagaimana keadaan aomine, nanodayo?" ucap midorima yang merasa paling dekat dengan Dr. shuzo.

"baiklah pertama tama aku harus mengatakan hal baik terlebih dahulu,

kalau aomie sudah melewati masa kritisnya,

tetapi dia mengalami patah tulang yang cukup banyak meski tidak se fatal pasein kagami,

dia mengalami patah di 2 rusuk kiri-kanan paling bawah, bahu kanan, kebocoran paru dan beberapa retak ringan,

kalau selama pemuihan tidak ada pendarahan, penggumpalan darah maka setelah 3 bulan kurasa aomine sudah bisa kembali bekerja seperti biasa" ucap dr. shuzo.

"senpai, setelah aomine siuman.

aku akan membawa nya ke rumah sakitku nanodayo.

bu-bukannya aku tidak percaya dengan perawatan senpai nanodayo,

hanya saja-" ucap aomine mencoba menjelaskan.

"hai, wakatta.

aku mengerti, aomine adalah keluargamu.

keluarga pasien berhak mendapatkan penanganan yang lebih baik" ucap Dr. shuzo tentu tidak tersinggung, karena rumah sakit milik midorima jauh lebih besar dan lebih lengkap peralatannya di bandingkan rumah sakit menengah seperti ini.

.

.
Di tempat Dr. Chihiro.

"Baiklah, pertama tama saya akan menjelaskan kalau pase kritis pasien kagami sudah di lalui dengan baik,

tetapi pasein mengalami beberapa benturan di bagian belakang kepala mengakibatkan trauma di otak kecil,

memungkinkan kagami mengalami kesulitan saat menyeimbangkan tubuhnya itu adalah kemungkinan paling buruk,

kemungkinan paling ringannya adalah dia akan kehilangan kemampuan untuk melihat warna, semua tergantung dengan kemampuan kagami untuk bisa pulih" ucap Dr. chihiro.

"terapi, berapa waktu yang di butuhkan kagami bila dia mengikuti terapi pemulihan?" ucap kasamatsu, selaku kakak tertua.

"kurang dari 1 tahun kalau kagami mengalami kerusakan dalam sensor motoriknya, tetapi bila buta warna maka itu tidak dapat di sembuhkan , kecuali dia melakukan operasi kornea mata atau menggunakan kacamata untuk penyandang buta warna" ucap Dr. chihiro.

.

.

.

TBC







1000 Kehidupan, 1000 KematianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang