REVENGE OF MONARCH#3

63 4 0
                                    

Beberapa bulan berlalu hingga hari di mana kuroko harus melakukan operasi implan yang akashi rencanakan bersama midorima,

di pagi buta, midorima datang ke kamar kuroko bersama dengan akashi,

midorima menyuntikan obat penenang ke dalam lengan kuroko, lalu akahsi mengangkat tubuh kuroko dan pergi ke rumah sakit menggunakan mobil miliknya.

Sorenya akashi kembali dengan kuroko yang masih tertidur, bedanya adalah kini di pinggang belakang kuroko di masukan impal chip berisi gps hingga akashi bisa melacak keberadaan kuroko,

4 hari kemudian kuroko terbangun, itu karena midorima menggunakan anestesi yang cukup besar,

"engh~" Kuroko terbangun dan menyadari tubuhnya terasa sakit semua, mungkin karena terlalu banyak tidur dan tidak di gerakan,

"kau sudah bangun?" ucap akashi ternyata tengah sarapan di atas tempat tidur di samping kuroko yang baru bangun,

"Akashi-kun?

tidak bekerja?" ucap kuroko yang melihat jam karena sudah menunjukkan pukul 10 pagi,

"mandilah, lalu kita akan bersiap menjemput istriku (pria sewaan akashi) bersama dengan anak anak" ucap akashi dingin,

"????

kenapa aku harus ikut?

dengan anak anak saja" ucap kuroko,

"iie, kau harus ikut, tetsuya.

jangan sampai aku menyeretmu ikut, bukannya aku tidak bisa, aku hanya tidak mau" ucap akashi,

". . (kuroko hanya mengigit bibirnya saja, menahan pahit nya ucapan akashi). ." kuroko perlahan turun dari kasur lalu pergi kamar mandi.

Setelah itu akashi meninggalkan ruangan kuroko dan pergi ke kamar anak anak angkatnya untuk menjelaskan seluruh rencana sandiwaranya, untuk mengelabui kuroko dengan sandiwara keluarga ini.

.

.

.
Didalam mobil kuroko duduk di paling belakang bersama dengan Asano, di kursi tengah ada nagisa dan karma, sedang akashi yang menyetir.

Hingga sampailah mereka di sebuah hotel bintang 5, di depan gerbang utama sudah ada pria muda seumuran kuroko berdiri dengan rambut brown nya yang di tata salon,

pakaiannya yang mahal sangat kontras dengan penampilan kuroko.

"KOuki masuk lah"

"ari gatou sei-san" ucap pria bernama furihata kouki yang juga menggunakan cincin yang mirip dengan yang di kenakan akashi.

"Bagaimana kalau kita sarapan di restoran atsushi" ucap akashi,

.

.

.
30 MENIT KEMUDIAN MEREKA SAMPAI DI RESTORAN MILIK MURASAKIBARA ATSUSHI,

"Akashi, kau ingin pesan apa~?" murasakibara langsung lah yang memesan,

"5 steak done, dan satu nasi putih dengan kuah sup, tidak usah menyiapkan yang lain" ucap akashi,

"????

nasi putih dengan kuah sup, kau yakin~?" ucap murasakibara yang merasa aneh.

"ya, untuk tetsuya" ucap akashi jadi akashi, kouki, karma, asano dan nagisa makan steak, hanya kuroko yang makan nasi putih dengan kuah saja.

".. ." kuroko sebenarnya tidak masalah,

"aH~


wakatta~" ucap murasakibara lalu pergi, di saat akashi sibuk berbicara dengan kouki untuk membuat kuroko cemburu, tapi bukannya cemburu dia justru terlalu fokus dengan makanannya yang meski hanya nasi dan kuah sup saja, tapi kuah ini penuh dengan rasa, ada rasa daging dan wangi remah,

kuroko sangat menikmati makanannya, tapi dia tidak menghabiskan makanannya, bahkan setengah saja tidak, dan perut kuroko sudah cukup kenyang,

"Ano~

kuroko-san apa mau daging juga?" bisik nagisa yang paling dekat dengan kursi kuroko.

"iie, arigatou.

aku sudah kenyang" ucap kuroko, dan jawaban itu membuat nagisa terkejut, karena sisa di piring kuroko masih lebih dari setengah nya.

"...." sedang asano dan karma hanya diam saja melihat si bungsu,

"Sei-san aku ingin mencoba desert habis ini boleh kah?" ucap kouki mencoba mesra,

"ah, sehabis ini ayo pergi ke restoran disert baru,

ku dengan kokinya adalah dua bersaudara yang merupakan partisier dari prancis" ucap akashi, Kagami Taiga dan Himuro Tatsuya.

"bolehkah aku mencoba desert vanillanya, tou-san" ucap nagisa,

"tentu saja" ucap akashi tidak menghiraukan kuroko,

". . ."

"aku ingin mencoba rasa butter cream rum" ucap karma,

"dan kau asano?

kopi seperti ku?" ucap akashi,

"ya, tou-san arigatou" ucap asano, berbeda dengan yang lain, kuroko justru tidak di tanya,

.

.

.

SKIP TIME, merekapun sampai di restoran ke dua, dimana mereka membeli desert dan di takeoff untuk makan di rumah,

.

.

.
DI RUMAH AKASHI,

Kuroko langsung masuk ke dalam kamarnya, membiarkan akashi dan kouki yang bermesraan karena akashi langsung menggendong kouki ke kamarnya, sedang anak anak di ruang tengah menikmati makanannya,

tetapi setelah di dalam kamar dia langsung memperlakukan kouki dengan dingin,

"lepaskan bajumu, dan pura puralah kita sudah melakukannya, hmp" ucap akshi lansgung pergi ke kamar mandi untuk memberishkan tubuh,

akashi menyuruh asano untuk meminta kuroko mengantakan desert kouki setelah mereka masuk kedalam kamar selama 20 menit,

'Nii-san apa yakin ingin terus melakukan sandiwara ini, kasihan kuroko-san" bisik nagisa sembari menyantap desert yang di beli,

'perintah tou-san adalah mutlak, kau tahu itu bukan?' balas asano,

'Apa kau mau membuat tou-san marah lalu kita di kembalikan ke panti?' ucap karma,

'iie~' ucap nagisa juga tidak ingin kembali ke panti,

20 menit kemudian, asano pergi kekamar kuroko dan memberitahukan perintah akashi.

"kuroko-san, maaf mengganggu istirahat anda, tapi tou-san mengatakan kalau anda harus memberikan ini ke kamarnya" ucap asano mencoba tidak menyinggung kuroko,

"hah~

wakatta, arigatou asano-kun" ucap kuroko datar, mengambil nampan emas berisi makanan yang tadi di beli saat ke toko desert.

setelah itu kuroko pergi ke lantai atas untuk pergi ke kamar akashi, itu karena akashi memberi tahu kamarnya ada di lantai paling atas,

tak lama kemudian kuroko sampai di depan pintu kamar milik akashi,

TOK TOK TOK

"Siapa?" ucap kouki di atas kasur dengan telanjang bulat tetapi tubuh bagian bawahnya di tutup selimut,

sedang akashi tengah berendam di kamar mandi sembari menikmati wine dan menghabiskan waktunya seorang diri, dengan air hangat dan aroma wewangian yang merelakskan diri.

"saya, kuroko tetsuya membawakan makanan" ucap kuroko yang sebenarnya tidak ingin masuk ke kamar ini, dan melihat keduanya tengah bermesraan.

"masuklah" ucap kouki, dan begitu kuroko masuk, dia melihat tubuh kouki yang telanjang, dan suara air di kamar mandi, seolah tahu kalau keduanya habis berhubungan atau akan berhubungan,

kuroko lalu pergi mendekati meja di samping kasur, dan meletakkan nampan itu, tetapi setelah itu bukannya pergi.

kuroko justru naik ke atas kasur dan menindih tubuh kouki, kouki yang merupakan pria sewaan mulai tersenyum kecil,

tetpi bukannya membelai tubuh kouki, seperti pria lainnya,

kuroko lansgung meletakkan kedua tangan nya di leher kouki, dengan tanpa ekspresi dia menekan dalam hingga 5 menit lamanya dengan begitu kencangnya,

kouki yang menit menit pertama mencoba melawan, tetapi karena kehabisan napas diapun pingsan, tetapi kuroko tidak menghentikan akshinya, hingga kuroko tidak merasakan denyut nadi di leher kouki, kuroko pun berhenti.

"tetsuya?" akashi keluar kamar mandi tepat saat kuroko melepaskan tangannya di jasad kouki, lalu kuroko turun dari kasur dan berjalan hendak pergi kembali ke kamarnya,

"kalau polisi sudah datang, aku ada di kamarku" ucap kuroko datar seolah tidak merasa bersalah,

GEETTTTT

akashi menahan tangan kuroko, lalu berjalan ke smartphonenya,

PIPPP PIPPP PIPPPP

"hai ada apa akashi?" ucap aomine yang tengah lembur di kantornya,

"Kemarilah saat ini juga, dan jemput shintaro di rumah sakit nya,

datanglah dengan mobil" ucap akashi lalu menutup telponnya sepihak,

"????" Kuroko mengira akashi akan marah karena dia membunuh pasangannya, tetapi akashi justru memeluk tubuh kuroko erat,

"kau harus menikah denganku, tetsuya.

tenanglah semua akan baik baik saja~" ucap akashi,

"kenapa?

akashi-kun tidak marah?" ucap kuroko,

". .(smirk). . " akashi tidak menjawab tetapi akahsi justru menuntun kuroko ke ruang tengah dimana ke 3 anak angkatnya berada,

begitu aomine datang bersama midorima, akashi memerintahkan aomine untuk memalsukan kematian kouki, dan menyuruh midorima untuk memeriksa kondisi kuroko.

TBC

1000 Kehidupan, 1000 KematianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang