26. capriccio di issadorra

605 43 32
                                    

Selamat membaca ya cinta-cintaku
Jangan lupa like dan komennya dongggg cintaaaa
*****

Selama hampir 35 tahun hidup di dunia ini, bisa dihitung berapa kali Issadorra benar-benar terkejut dengan suatu hal. Baginya, dunia punya polanya sendiri. Kadang pola itu akan terus berulang, kadang pula tidak. Kita hanya perlu menebak dan kadang tebakannya akan benar.

Kecuali tebakannya yang satu ini.

Marrianne, kakaknya sudah menceritakan bahwa Nera punya seorang kekasih sekarang. Bahkan walaupun dilarang oleh Nera, Marrianne tetap memberikan ciri-ciri terperinci tentang laki-laki yang di pacari ponakannya itu. Badannya besar, tampan, punya bisnis restoran. Padahal jelas sekali ciri-cirinya seperti Banyu. Tapi Issadorra tetap tidak bisa menebaknya.

Makannya tadi dia menjerit histeris ketika melihat Nera dan Banyu berciuman dirumah Nera.

Dorra tidak mau munafik, saat seusia Nera dia juga pacaran dengan cara seperti itu. Serabutan, berapi-api, menggebu-gebu. Issadorra bahkan pernah rela berjudi dengan dunia demi cinta. Kelakuan bodoh masa mudanya yang membuat dia telat menikah sampai dibilang perawan tua oleh masyarakat sekitar.

Makannya sekarang Issadorra mendudukan Nera dan Banyu di ruang tamu rumah Nera, menyidang mereka yang malah asik berpegangan tangan seperti hendak melawan dunia. Issadorra juga pernah seyakin itu.

Dorra ingin sekali tertawa. Dibanding dia, mungkin dunia akan lebih kejam melawan mereka. Stereotipe tidak akan pernah jadi baik pada mereka. Nera akan di bilang wanita muda genit yang suka om-om. Banyu akan di bilang pedofil. Dan itu sudah jadi gelar dari hukum masyarakat yang pasti akan disematkan pada keduanya. Belum lagi hukuman yang lain yang akan makin menyiksa mereka, terutama Nera. Orang-orang itu akan lebih banyak menancapkan omongan tajam mereka ke Nera yang lebih lemah, bukan pada Banyu.

Lalu apa Dorra akan diam saja?

Andai Dorra tidak menyayangi keduanya Dorra pasti akan membiarkan mereka begini. Saling mencintai seperti orang gila tanpa ada yang mengingatkan. Sampai akhirnya hancur lebur oleh cinta mereka sendiri. Menurut Dorra, kita cuma tinggal menunggu waktu kehancuran mereka mau bagaimanapun caranya. Bisa mereka yang tidak tahan lalu menghancurkan diri sendiri atau hancur karena hukum masyarakat yang akan menyiksa mereka perlahan sebelum hancur.

"Lo tidur sama ponakan gue?"

Banyu tersentak oleh pertanyaan pertama yang dilayangkan oleh Dorra.

Sekedar mengingatkan, Issadorra ini teman Banyu. Teman sejak SMA yang selalu mendukung Banyu. Bahkan sebelum namanya terkenal sebagai chef italian food ternama di Indonesia, Dorra sudah jadi salah satu penikmat masakannya. Dorra sangat menghargai masakan Banyu. Bahkan kadang apresiasi Dorra terkesan berlebihan untuk Banyu. Tapi Banyu menerima itu semua. Singkatnya, secara tidak langsung Issadorra punya peran yang besar dalam karir Banyu dan perkembangan Il Carmela hingga sekarang.

Banyu tidak mungkin memungkiri itu semua. Dia paham betul dengan itu semua. Dia punya budi pada Dorra.

Namun jika tujuan pertanyaan Issadorra untuk menudingnya hanya memacari Nera untuk menidurinya. Demi Tuhan Banyu akan melawan temannya sendiri tidak perduli akan sehancur apa nanti. Kesalah pahaman mereka akan habis di lebur waktu tapi perasaannya pada Nera lebih dari itu.

"Diem ini artinya iya atau gimana?"

"Tan..." Nera mencoba menghalangi tuduhan Tantenya. Jelas dia tau akan semarah apa Dorra jika tau hal itu pernah mereka lakukan, apa lagi kalau tau hal itu terjadi di salah satu malam penyelenggaraan pesta pernikahannya. Bisa habis hubungan mereka.

Tapi apa boleh itu di tanyakan segamblang ini? Dan apa boleh Nera menjawabnya dengan berani? Apa dia tidak akan dimarahi?

"Menurut gue itu privasi kami-" Sahut Banyu tegas.

BON APPETITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang