27. scappato

605 39 10
                                    

Selamat membaca cinta-cintakuu

*****

"Kentang" Gumam Banyu sambil terus memotong bahan di hadapannya.

Benar ini harusnya tugas Aro, tapi siapa yang bisa diam saja setelah harga dirinya di telanjangi oleh Issadorra Hartono. Tentu saja Banyu jadi kesal dan melampiaskan semua kekesalannya disini, di dapurnya. Banyu merasa benar-benar habis saat tidak bisa melawan Issadorra. Walaupun akhirnya dia bisa membungkam Issadorra namun hatinya tetap sakit karena tidak bisa melindungi kekasihnya.

Banyu khawatir karena Nera sedang menangis tersedu saat dia pergi. Dan anak nakal itu pasti tidak akan diam sama setelah tahu tantenya menyerang Banyu, Nera pasti melawannya. Masalahnya Banyu tahu jelas jika Nera bukan saingan Issadorra dalam berdebat. Nera masih begitu kecil, pembelaan apapun bisa dibalas dengan kejam oleh Issadorra yang sedang emosi. Makannya Banyu memilih mengalah saja.

Tapi sialnya setelah itu Nera malah sama sekali tidak menghubunginya. Ini sudah hari ke dua mereka tidak saling berkabar.

"Awas, tangan lo kepotong!" Tegur Aro

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Awas, tangan lo kepotong!" Tegur Aro

Sejak tadi bukan hanya Aro, Deryl dan Tati juga ikut memperhatikan tingkah aneh Banyu. Datang pagi-pagi sekali lalu memotong bahan-bahan, mengelap semua meja, lalu mengecek isi freezer besar mereka. Kegiatan sangat tidak normal dilakukan oleh Banyu sendirian, apa lagi sambil memamerkan wajah galaknya.

Bukan pertama kali Aro melihat Banyu sekacau ini, dulu juga pernah, dulu sekali. Tidak usah di tanya lagi karena apa.

Tingkah Banyu yang tiba-tiba begini lagi membuatnya khawatir, karena pasti ada hal buruk yang terjadi dan itu bukan hal yang tidak penting.

Padahal saat sedang bahagia-bahagianya kemarin, Aro sempat berasumsi kalau Banyu sudah punya pacar atau 'peliharaan', makannya senyumnya sering sekali terlihat.

"Liat? Beda kan? Delapan taun kerja disini masih salah aja motong kentang!"

Aro menangkap kentang yang di lemparkan Banyu dengan sigap.

Kan. Sekalinya bicara langsung marah-marah. Menyebalkan sekali.

"Lo kenapa sih, Anjing!"

Banyu melirik Aro tidak suka, ya mereka memang teman diluar, tapi di dapur bukan. Harus tetap profesional.

Apa lagi Banyu lagi marah.

"Tai lo, Nyu!"

Persetan dengan Aro yang katanya gak bisa motong kentang. Selama ini toh Banyu tidak pernah mempermasalahkannya. Terus sekarang kenapa? Apa tidak aneh tiba-tiba menghina caranya memotong kentang?

"Lo harusnya bisa profesional, Ro. Di dapur gue, lo harus nurut sama gue!"

"Si anjing..." Dengus Aro kecil "Iya gue ngerti lo Chef-nya. Tapi kalo tingkah lo kaya bocil lagi patah hati gini ya gue harus ngingetin!"

BON APPETITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang