3. torta di formaggio

1.1K 76 2
                                    

Luxury Hyatt

Resepsi disalah satu hotel termewah di ibu kota, dengan undangan hampir 3000 orang membuktikan bahwa memang keluarga Issadorra ini bukan keluarga kaleng-kaleng. Hall mewah itu di didandani cantik dengan kain warna soft blue yang menjuntai panjang beserta lampu lampu kecil yang menyala seperti bintang, dindingnya di hiasi banyak bunga anyelir putih dan pink-kesukaan Issadorra. Tidak lupa pelaminannya yang di buat mewah seperti tempat duduk raja dan ratu, di kelilingi bunga camelia dan anyelir berbagai warna.

 Tidak lupa pelaminannya yang di buat mewah seperti tempat duduk raja dan ratu, di kelilingi bunga camelia dan anyelir berbagai warna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keluarga Hartono-Kakeknya Nera, memang salah satu keluarga old money, penguasa bisnis Kosmetik dan Farmasi dalam negeri. Salah satu merk dagang kosmetik milik keluarga Hartono yang diwariskan langsung kepada Marianne-Ibu dari Nera, baru-baru ini berhasil rebranding dan kembali mengebrak stigma dengan menciptakan base make up untuk berbagai jenis kulit di tanah air. Hasilnya saat ini base make up tersebut sedang ramai-ramainya di konten review produk konten kreator diberbagai sosial media. Untuk hal ini tentu saja tidak luput dari jasa Nera sebagai make up artist slash konten kreator yang sudah banyak dikenal perempuan-perempuan di negri ini. Bahkan ada julukan 'approved by Nera' untuk make up dan skincare yang sudah diakui kualitasnya oleh Nera. Untuk hal ini Nera jadi terlibat dan aktif mengiklankan dan memberi feedback kepada brand milik Maminya hingga bisa kembali relefan untuk perempuan negri ini.

Saking mewahnya pesta pernikahan Tantenya ini, Nera sampai tidak punya waktu untuk sekedar menyicipi lasagna di boot restoran sesukannya, keburu di tanya-tanya wartawan yang asik nangkring di sana sejak tadi. Setelah berhasil kabur dari kerumunan wartawan, Nera kini malah ikut sibuk jadi sesi sibuk membereskan dandanan Mamih dan sepupu-sepupunya.

"Bu Anne sungguh heartless" Ledek Nera ketika si Mamihnya memintanya membenarkan riasannya (lagi). Kembali rusak karena mamihnya menangis (lagi). Oh God, Nera bahkan tidak bisa menghitung berapa kali maminya menangis sehari ini.

"Udah lah Nak, mamih sedih banget pokoknya, Issadorra habis ini bakal di bawa kabur ke Argentina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah lah Nak, mamih sedih banget pokoknya, Issadorra habis ini bakal di bawa kabur ke Argentina." Mata Marianne kembali berkaca-kaca

"Hihh, jangan nangis! Kalau nangis aku colok pakai beauty blender!" Nera mengancam sambil sedikit memajukan spon make-up yang dia pegang di depan mata Mamihnya "Lagian Mih, Tante Dorra tuh udah happy banget, liat gak sih dari bridal shower sampai resepsi kedua ini senyumnya masih on terus! Padahal Nera yakin seribu persen dia cape banget! Kenapa sih kita harus nangis-nangis?" Nera berdesis sambil memandang pelaminan dengan wajah bahagia "Padahal tante happy banget. Harusnya kita ikut happy because we loved her so much." Gumam Nera

"Iya, mamih tau kok. Tapi rasanya, kaya Issadorra mau direbut orang, kamu emang gak sedih? Kalian barengan terus loh dari kamu lahir?!"

"Gimana ya mih?-"Nera sekilas melihat Tantenya yang sedang difoto dengan berbagai gaya di pelaminan, bibirnya terus terkembang tak hilang atau lesu sama sekali. Sekilas Issadorra melihat tatapan keponakannya lalu tersenyum sambil melambaikan tangannya kearah Nera. "She like my sister, we always together" Nera membalas senyum Issadorra dan melambai santai.

"Rather than call her tante, sometimes i really want to call her kakak" Nera tertawa "dia ada di setiap moment aku tumbuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Rather than call her tante, sometimes i really want to call her kakak" Nera tertawa "dia ada di setiap moment aku tumbuh. Nemenin ke dokter gigi, jemput sekolah kalau papih dan mamiih gak sempet, diem-diem Tante Dorra bakal ngajak aku makan ice cream kesukaanku. Bahkan dengerin cerita patah hati pertama aku yang gak penting! When first time i interested in make-up, aku dandanin dia setiap hari-dan dia gak banyak ngeluh! Tante selalu puji kemampuan baru aku. Of Course i feel sad mom, tapi aku lebih pingin liat Tante Issadorra happy" Nera kembali tersenyum ke arah pelaminan "terimakasih ya mih, sudah mau sharing adik mamih untuk jadi tante slash sister buat Nera"

Marianne buru-buru mengambil tissue dan menghapus air matanya "Oh my God, anak Mamih, kamu kok cepet banget gedenya sih?!" Marianne buru buru memeluk putrinya sambil terisak

"Ih, dibilang jangan nangis! Rusak lagi nanti makeupnya!! Duh, jangan mentang-mentang ada make-up artist gratisan deh mih!" Nera melepas pelukan Marianne dan kembali membenahi bawah mata Mamihnya yang rusak karena air mata "lagian kocak amat sih?! kan Mamih juga yang setiap hari marahin Tante Dorra supaya cepet nikah! Gak usah acting sedih deh! Gak mempan!"

Nera berdiri lalu menoleh pada boot dari cafe kesukaannya yang sudah mulai sepi. Untuk cafe ini Nera request dengan paksa pada Dorra. Nera sangat suka teh dan cake di cafe tersebut "Mami mau some cake or coffeee gak?" Tanya Nera pada Mamihnya

"No, mamih mau ke papih aja"

"Okey" Gumam Nera. Kakinya berjalan menuju boot cafe tersebut. Ah, Nera bisa melihat cheese cake kesukaannya disana. Betapa nikmatnya cheese cake itu kalau diminum bersama ice americano kesukaannya sekarang. Apa lagi dalam keadaan perut yang perlu di ganjal karna belum makan sejak tadi. Nera menelan liurnya. Rasanya lidahnya sampai sudah bisa lebih dulu merasakan bagaimana cheese cake itu akan lumer di mulutnya, manis bercampur asin-diikuti pagi dari ice americano. Nera tidak sabar!

"Oh no!" Gumamnya ketika melihat seorang laki-laki yang juga mendekat pada boot tersebut. Menunjuk cheese cake yang dia ingin kan. 'Don't touch my fucking cheese cake, dude!' batinnya sambil berlari ke arah boot tersebut sebelum akhirnya

'Buk'

Tubuh Nera menabrak sesuatu.

'Sialan!' kutuk Nera dalam hati.

Kepalanya tidak sakit, walaupun bisa Nera pastikan dia menabrak sesuatu yang keras. Bisa Nera rasakan dari bunyi yang tercipta lewat tabrakan itu, tapi apa? Tidak mungkin meja yang digunakan boot-boot makanan disini tingginya mencapai 160 cm.

Mata Nera pelan-pelan terbuka, melihat kain putih yang dia tabrak

'Apaan sih ini?'

Lehernya mendongak, mendapati seorang yang dia kenal tepat di depan wajahnya. Dari jarak sedekat ini, Nera bisa dengan jelas melihat wajah laki-laki itu. Dagunya dihiasi bulu-bulu halus, seperti tidak sempat bercukur tadi pagi. Rambutnya disisir rapi dan kering-seperti tidak memakai gel rambut sama sekali. Kaos putih dilapisi setelan jas yang dia pakai-ah, rupanya tadi Nera menabrak dada laki-laki ini. Dan jangan lupa wangi yang selama ini membuat Nera penasaran.

"Are you okay?" Suara laki-laki itu seperti gema yang menyapa gendang telinga Nera. Nera hanya berkedip. Benar-benar menyebalkan sekali efek dari laki-laki ini

"Nera?" Panggil laki-laki itu lagi

"Chef?-"

BON APPETITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang