18. la mente di nera

818 47 12
                                    

'Saya pasti cerita. Tapi nanti.'

Kalau ingat kalimat yang dikatakan Banyu kemarin, Nera malah jadi sebel lagi. Ngapain sih nanti-nanti? Ya kalau nanti Nera juga bakal tahu kenapa Banyu masih pakai cincin nikahnya dengan mantan istrinya, kenapa harus nanti-nanti? Kenapa gak kemarin aja? Terus habis Nera coba ajak ngobrol tentang itu, kenapa Banyu malah ngajak pulang?

Bikin bingung aja. Apa kaya gini pacaran sama orang yang jauh lebih dewasa? Nera malah jadi ngerasa kaya pacaran sama anak kecil. Udah pacarannya ngumpet-ngumpet, masih main rahasia-rahasiaan satu sama lain! Dewasa apanya!

Nera menghentikan Renegade-nya di depan studio milik Jager, kakak tingkatnya saat kuliah. Mereka ada janji temu di sana hari ini, tepatnya 15 menit lagi.

Seperti senin-senin manusia pada umumnya, Nera juga disibukan berbagai kegiatan. Pagi tadi Nera meeting dengan teamnya untuk membuat mood board konten selama sebulan, lalu Nera bruch meeting dengan brand yang sedang mengajukan kolaborasi dengannya, dilanjutkan meeting dengan klien weeding sampai jam dua siang dan sekarang Nera ada di studio milik Jager karena dia akan membantu Jager menjadi bintang tamu acara podcast yang diproduksi untuk chanel Youtube milik Jager.

 Pagi tadi Nera meeting dengan teamnya untuk membuat mood board konten selama sebulan, lalu Nera bruch meeting dengan brand yang sedang mengajukan kolaborasi dengannya, dilanjutkan meeting dengan klien weeding sampai jam dua siang dan sekarang Ner...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai, Nera Nera!" Jager keluar dari dalam studionya menyambut Nera yang baru keluar dari mobilnya. Nera langsung menyambut tangan Jager yang mengajaknya tos.

"Gimana kabar, Ner? Sehat?"

Nera tersenyum kecil "Kabar? I'm good... Actually, as you know, always good." Kekeh Nera

"Jay sehat?"

Nera langsung mengerutkan dahinya, sebenarnya bukan hal yang aneh kalau ada yang bertanya tentang Jay ke dia. Semua teman-teman Jay dan Nera dari SD sampai Sarjana selalu menanyakan begitu padanya. Efek dari Jay yang selalu bilang Nera ini masa depannya pada semua orang. Salah satunya Jager, teman satu organisasi dengan Jay waktu kuliah.

Jager langsung tertawa melihat ekspresi Nera  "ya kalian ke mana-mana berdua kali, tadi malem aja lo update lagi bareng Jay kan?"

"Tadi malem?" Nera menerawang sebentar "Gue gak ada update sama Jay!"

Satu fakta yang perlu diketahui. Sejak Nera mulai dikenal sebagai selebriti sosial media, Nera tidak pernah sekalipun update foto dengan Jay Arnold Permadi di first account-nya. Alasan awalnya adalah karena tidak mau dikait-kaitkan dengan berita politik yang sangat dekat dengan keluarga Jay. Ayah Jay saat itu sedang mencalonkan diri sebagai salah satu walikota. Nama Pak Permadi mengaung di mana-mana sebagai calon kandidat terkuat pemilihan daerah. Sampai akhirnya sekarang nama anaknya yang sedang harum dikancah politik. Membuat Nera makin tidak mau menunjukan circle-nya, takut dengan radar netizen yang selalu galak padanya.

Sikap Nera sekarang tidak luput dari apa yang pernah terjadi padanya di awal karir Nera sebagai seleb sosial media. Nera dan Jay pernah sekali kedapatan ada di party yang sama oleh netizen. Bahkan foto Nera dan Jay sedang saling merangkul di lantai dansa sempat heboh dan jadi bahan hujatan sana sini. Terutama di kalangan pendukung lawan dari partai Jay.

BON APPETITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang