31. Flashback : La Stella

472 40 18
                                    

Aku do'ain kalian tidurnya gak sambil overthinking, but—

Selamat membaca cinta cintaku.

Ps:ini panjang banget mending baca besok aja biar gak ngantuk.

*****

Katakanlah Bintang egois karena memang begitu adanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Katakanlah Bintang egois karena memang begitu adanya. Apa namanya kalau bukan egois jika seorang perempuan bersuami dan punya satu orang anak yang baru 7 bulan dengan terang-terangan menggenggam tangan laki-laki asing di keramaian seperti ini.

Sayangnya sebutan laki-laki asing tidak begitu cocok disematkan pada Anggara. Laki-laki yang sebenarnya Bintang kenal dengan sangat baik, lebih dari mengenal dirinya sendiri.

Bintang mengenal Anggara dengan ketidak pastian-nya sejak bertahun-tahun lalu. Laki-laki yang menemaninya bertahun-tahun, memberi Bintang kasih sayang yang tidak didapatkannya dirumahnya. Anggara-nya yang Bintang kenal baik dan penuh kasih. Sayangnya laki-laki baik yang dia cintai itu tidak bisa memperjuangkannya lebih jauh dari sekedar disimpan layaknya peliharaan yang di kurung dalam sangkar emas dengan dalih kesayangan.

Anggara bukan laki-laki lajang yang bebas, sudah ada permaisuri yang bertahta di sampingnya saat itu. Dan dua tahun lalu, istri Anggara akhirnya mengandung buah cintanya dan Anggara. Membuat Anggara sepenuhnya pergi dari Bintang.

Itu lah hal yang membuat Bintang saat itu dengan yakin memutuskan untuk kabur yang jauh dari pandangan cinta pertamanya, cinta seumur hidupnya, keluarganya, semua aspek dari kehidupan lamanya. Walau bukan hal yang bijaksana sebenarnya pergi begitu saja dari genggaman salah satu pangeran penguasa pasar food and beverage di Bali, kota kelahiran Bintang.

Pelariannya saat itu membuat Bintang menemukan Banyu dengan satu set keajaibannya. Il Carmela, serta keluarga Banyu seperti rumah yang dia temukan di tengah hutan rimba yang gelap dan banyak hewan ganasnya. Bukan cuma aman tapi juga mewah untuk ukuran pelarian Bintang yang sangat terburu-buru. Ini semua disajikan begitu mewah seperti takdir baik Tuhan untuknya.

Bukan salah Bintang juga jika dia akhirnya menikmati semua anugrah Tuhan yang disajikan saat dahaga sedang asik-asiknya menyapa hidupnya.

Bodohnya, Bintang terlalu dalam jatuh dalam pelarian dan sandiwara yang dia buat. Sampai kemudian Bintang memutuskan untuk benar-benar tenggelam dalam perannya sebagai pendamping Banyu. Bahkan dengan nekat menikahi laki-laki yang menawarkannya banyak hal yang tidak Bintang punya sebelumnya, keluarga.

Banyu, walaupun awalnya dia hanya bagian dari pelarian, Bintang tidak pernah bohong ketika mengatakan bahwa dia jatuh cinta pada laki-laki ini.

Banyu laki-laki yang sempurna untuknya. Bukan hanya tampan dan baik hati, Banyu juga pandai dalam urusan domestik rumah, suaminya itu mengerti bagaimana seharusnya memperlakukan perempuan. Entah bagaimana mertuanya mendidik Banyu, suaminya punya hati dan laku yang bukan hanya penuh kasih sayang tapi juga gentle. Tidak jarang hal paling kotor yang laki-laki lain tidak sudi melihatnya, Banyu dengan mudahnya membersihkannya untuk si istri.

BON APPETITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang